PERMASALAHAN DALAM MERANCANG RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 1-4
PERMASALAHAN DALAM MERANCANG RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 1-4
1. Dinilai tidak adil bagi tiap-tiap staf penjualan dengan
pekerjaan atau hasil penjualan yang sama
2. Imbalan keuangan tambahan yang terlalu rendahtinggi
bagi peningkatan usaha tertentu
3. Sulitnya menghubungkan secara langsung peningkatan
usaha dengan peningkatan penjualankeuntungan
4. Membatasi gerak armada penjualan yang enggan
mengubah daerah operasi karena bisa mengganggu potensi pendapatan
Penerbit Erlangga
PERMASALAHAN DALAM MERANCANG RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 5-8
PERMASALAHAN DALAM MERANCANG RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 5-8
5. Waktu pembayaran komisi tidak langsung misalnya
bonus tahunan sehingga tidak dianggap berhubungan langsung dengan peningkatan usaha
6. Rumitnya mekanisme pembayaran komisi
7. Semata-mata mendasarkan rancangan pada volume
bisnis dan tidak mempertimbangkan profitabilitas
8. Terlalu menghargai elemen keberuntungan, misalnya
kepindahan kantor pelanggan yang kemudian menghasilkan pesanan besar bagi daerah operasi
penjualan terkait
Penerbit Erlangga
KRITERIA PEMBAYARAN KOMISI KRITERIA PEMBAYARAN KOMISI
• Komisi tambahan haruslah sangat terkait dengan keterampilan dan usaha serta tidak terlalu dipengaruhi
oleh hal-hal di luar kendali • Proporsi wajar dari gaji total haruslah berupa gaji tetap
• Jangka waktu penerimaan haruslah sesingkat mungkin • Metode penghitungan haruslah dipahami oleh semua
• Nilai komisi haruslah sesuai agar membangkitkan
motivasi tanpa menimbulkan pemborosan • Rancangan komisi harus bisa berlaku baik bagi karyawan
lama mau pun karyawan baru
Penerbit Erlangga
BAB
3
BAB
3
GayaKultur Manajemen
Penerbit Erlangga
KULTUR YANG UNGGUL DALAM MANAJEMEN PENJUALAN
KULTUR YANG UNGGUL DALAM MANAJEMEN PENJUALAN
• Perusahaan yang cerdik akan berorientasi kuat pada manajemen penjualan
• Orientasi ini mirip dengan praktik manajemen di Jepang yang terbukti berhasil
• Praktik yang tersohor itu disebut ‘Tujuh S’
Penerbit Erlangga
‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN ‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN
• Tiga S Keras: – strategi
– struktur – sistem
• Empat S Lunak: – staf
– style gaya – skill keterampilan
– superordinate bersifat agung
Penerbit Erlangga
‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN Tiga S Keras
‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN Tiga S Keras
• Strategi: kebutuhan-kebutuhan jalur tindakan, manajemen waktu,
alokasi sumber daya untuk mencapai tujuansasaran
• Struktur: metode organisasi sentralisasi atau desentralisasi
• Sistem: prosedur, rutinitas, rapat, kebijakan, keluhan, dan
penggajian
Penerbit Erlangga
‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN Empat S Lunak
‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN Empat S Lunak
• Staf: demografi golongan karyawan penting
• Style gaya: karakter manajer kunci dalam konteks kultur perusahaan
• Skill keterampilan: pelatihan memadai untuk penugasan lebih lanjut
• Superordinate bersifat agung: konsep motivasi dalam organisasi penjualan
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
GAYA-GAYA MANAJEMEN PENJUALAN GAYA-GAYA MANAJEMEN PENJUALAN
DOMINASI Kuadran 1
Kuadran 4 Jarang melibatkan staf.
Organisasinya kaku, interaksi satu-ke-satu.
Pengawasannya ketat. Mendorong, menuntut, dan
menggerakkan. Kerjasama jika membantu.
Hubungan kerjasama dan saling
bergantung. Mendukung kontrol mandiri.
Menyadarkan potensi dari setiap
staf penjualan.
PERMUSUHAN KEHANGATAN
Kuadran 2 Kuadran 3
Sangat percaya diri. Tidak berinteraksi.
Melihat diri hanya sebagai pejabat.
Pasif, tak acuh, tidak terlihat memiliki pengaruh.
Umum, tidak detail. Sosiabilitas yang longgar.
Tergantung pada moral tinggi
untuk kerja keras. Percaya pada optimisme dan
semangat. KEPATUHAN
Penerbit Erlangga
ACTION CENTERED LEADERSHIP ACL ACTION CENTERED LEADERSHIP ACL
PROFIL DAN JENIS KEPRIBADIAN MENURUT MYERS-BRIGGS
PROFIL DAN JENIS KEPRIBADIAN MENURUT MYERS-BRIGGS
• Aspek-aspek profil kepribadian: – Ekstraversiintroversi
– Penalaranintuisi – Pemikiranperasaan
– Pertimbanganpersepsi
• Jenis-jenis kepribadian: – Tradisionalyudisial
– Pemecah persoalannegosiator – Visioner
– Katalisator
Penerbit Erlangga
KETERAMPILAN YANG DIMILIKI OLEH PEMIMPIN YANG BERHASIL
KETERAMPILAN YANG DIMILIKI OLEH PEMIMPIN YANG BERHASIL
• Pelibatan individukelompok • Kepemilikan
• Pemberian kekuasaan • Kebebasan
• Pengebangan manusia • Demokrasi
• Kerja kelompok • Komunikasi
Penerbit Erlangga
BAB
4
BAB
4
Standar-standar Kinerja
Penerbit Erlangga
UKURAN-UKURAN MOTIVASIKINERJA UKURAN-UKURAN MOTIVASIKINERJA
• Prestasi penjualan terkait dengan sasaran
• Evaluasi kinerja oleh Penyelia
• Jumlah waktu kerja per minggu
• Kuatnya keyakinan atas penghargaan usaha
Penerbit Erlangga
STANDAR PEKERJAAN STANDAR PEKERJAAN
• Berisi tugas-tugas pokok • Tugas-tugas tersebut tercakup dalam uraian kerja
• Tugas-tugas tersebut dikelompokkan ke dalam urutan
penjualan yang: – Logis
– Bisa diacu sebagai standar kinerja kualitatif
• Disertai pengembangan standar dan rasioperbandingan kuantitatif untuk bidang-bidang penghasil utama
Penerbit Erlangga
STANDAR KINERJA Contoh Elemen-elemen Keberhasilan
STANDAR KINERJA Contoh Elemen-elemen Keberhasilan
• Menjual berbagai macam produk dan memperkenalkan produk baru
• Menjual ide transaksi promosi • Mengusahakan optimalitas persediaan
• Mengoptimalkan ruang pajang di dalam toko • Menegosiasi tambahan tempat pada raklantai dan posisi
peragaan yang lebih baik
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
MODEL KOMPETENSI MODEL KOMPETENSI
MENIMBANG ELEMEN PEKERJAAN MENIMBANG ELEMEN PEKERJAAN
• Empat bidang utama dalam pekerjaan penjualan: – Hasil-hasil
– Pengetahuan – Keterampilan
– Sikap
• Cara-cara meningkatkan kejelasan tugas penjualan: – Penyebaran
– Manajemen pelanggan – Sistem informasi
– Manajemen penjualan di lapangan
Penerbit Erlangga
12 RASIO PENTING DALAM PENJUALAN 1-6
12 RASIO PENTING DALAM PENJUALAN 1-6
1. Pesanan per kunjungan