PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2011
Force
-
Bekerja Working 42.524
23.227 65.751
-
Mencari Pekerjaan
Seeking Job 2.024
2.328 4.325
2 Bukan Angkatan Kerja
Non Labour force 25.428
46.176 71.424
Jumlah Total 71.892
73.356 145.248
Sumber Data : BPS Kota Tebing Tinggi dalam Tebing Tinggi Dalam Angka Tahun 2010
3.1.4. Pekerjaan Umum a. Jaringan jalan dalam kondisi baik
Berikut adalah tabel yang menunjukkan panjang jalan di Kota Tebing Tinggi menurut kondisi dan status yang diambil dari Dinas Pekerjaan Umum Kota
Tebing Tinggi.
Tabel : 2.31 Panjang jalan di Kota Tebing Tinggi menurut Kondisi dan Status, 2009 Km
No. Keadaan
Negara Provinsi
Kota Jumlah
1. Baik
16,32 1,00
195,64 212,96
2. Sedang
2,88 1,00
21,21 25,09
3. Rusak
0,00 2,50
18,86 21,36
Total 19,02
4,50 235,72
259,42 Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kota Tebing Tinggi, 2009
Dari tabel di atas diketahui bahwa panjang jalan kota di Kota Tebing Tinggi dengan kondisi baik sepanjang 195,64 Km, untuk kondisi sedang sepanjang 21,21 Km dan
untuk kondisi dan status jalan rusak sepanjang 18,86 Km. Jadi total panjang jalan kota di Kota Tebing Tinggi untuk tahun 2009 sepanjang 235,72 Km.
b. Panjang jalan dilalui Roda 4
Pada dasarnya, jalan yang dilalui kendaraan roda 4 yaitu total panjang jalan di Kota Tebing Tinggi baik dalam kondisi baik, sedang dan rusak menurut kondisi
dan status Jalan. Dari tabel Panjang Jalan di Kota Tebing Tinggi menurut Kondisi dan Status di atas diperoleh bahwa panjang jalan yang dapat dilalui
kendaraan roda 4 yaitu sepanjang 259,42 km.
c. Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
Tabel : 2.32 Persentase Rumah Tangga di kota Tebing Tinggi Menurut Sumber Air Minum
Tahun 2009 No.
Sumber Air 2009
1. Ledeng Air dalam kemasan
24,49
Bab II - 27
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2011
2. Pompa
59,39 3.
Sumur Terlindung 13,98
4. Sumur Tak Terlindung
1,48 5.
Mata Air Terlindung 0,16
6. Mata Air Tak Terlindung
0,33 7.
Air Sungai 0,16
8. Air Hujan
0,00 Sumber : Susenas, 2009
Dari data Persentase Rumah Tangga di Kota Tebing Tinggi menurut Sumber Air Minum di atas terlihat bahwa penduduk di Kota Tebing Tinggi masih dominan
menggunakan sumber air pompa yaitu sebesar 59,39 .
d. Rumah Tangga Pengguna Listrik
Fasilitas perumahan yang digunakan oleh rumah tangga adalah mencerminkan tingkat kesehatan dan lingkungannya. Dari data yang ada, dapat kita lihat bahwa
di Kota tebing Tinggi masih ada rumah tangga yang menggunakan penerangan bukan listrik walaupun persentasenya sangat kecil yakni sekitar 1,32 di tahun
2009.
Tabel : 2.33 Persentase Rumah Tangga di kota Tebing Tinggi
Menurut Sumber Penerangan Tahun 2009
Sumber Penerangan 2009
1. Listrik PLN 98,68
2. AladinPetromak 0,66
3. PelitaSentirObor 0,49
4. Lainnya 0,16
Sumber : Susenas, 2009
e. Rumah Tangga Bersanitasi Tabel : 2.34
Persentase Rumah Tangga di Kota Tebing Tinggi Menurut Kepemilikan Fasilitas Tempat Buang Air Besar Tahun 2009
No. Kepemilikan Kloset
Tahun 2009
1. Sendiri
84,36 2.
Bersama 11,36
3. Umum
1,15 4.
Lainnya 3,13
Sumber : Susenas 2009 Menurut Susenas 2009, kepemilikan fasilitas tempat buang air besar terbanyak
adalah sendiri, sebesar 84,36. Kemudian yang bersama sebanyak 11,36 , sementara yang umum dan lainnya ada 4,28 . Dari data tersebut, hampir
keseluruhan rumah tangga di Kota Tebing Tinggi telah memiliki fasilitas sendiri.
f. Lingkungan Pemukiman Kumuh Tabel : 2.35
Bab II - 28
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2011
Persentase Kawasan Kumuh di Kota Tebing Tinggi Tahun 2009
No. Kecamatan
Kelurahan Luas
Wilayah km
2
Jumlah Penduduk
jiwa Jumlah
Rumah Tangga
kk 1.
Padang Hulu 1. Bandarsono
2. Persiakan 1,40
0,90 5325
5589 956
1310 2.
Tebing Tinggi Kota
1. Mandailing 2.Bandar Utama
0,24 0,98
3210 5617
874 1368
3. Rambutan
1.Sri Padang 2.Tg. Marulak
Hilir 0,61
0,65 4416
3615 1083
989 4.
Bajenis 1. Bandar Sakti
0,78 5005
1191 Sumber : SK Walikota No. 460036 Tahun 2010
Data di atas menunjukkan bahwa dari 5 kecamatan yang ada di Kota Tebing Tinggi hanya 1 Kecamatan yang tidak termasuk dalam Kawasan Kumuh yaitu Kecamatan
Padang Hilir.
3.1.5. Perumahan
Luas lantai,jenis lantai, jenis dinding dan atap rumah dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat karena merupakan aspek
yang dapat menggambarkan keadaan suatu tempat tinggal. Berikut adalah tabel yang menunjukkan persentase rumah tangga menurut luas lantai, jenis lantai, jenis dinding
dan atap rumah di Kota Tebing Tinggi berdasarkan data Susenas tahun 2009.
Tabel : 2.36 Persentase Rumah Tangga menurut luas lantai di Kota Tebing Tinggi
Tahun 2009 No
Luas Lantai m
2
Tahun 2009
1 20
1,15 2
20 – 49 23,20
3 50 – 99
53,46 4
100 – 149 15,94
5 150
6,25 Sumber data : Susenas tahun 2009
Dari data diatas jumlah yang paling dominan adalah rumah tangga yang menempati rumah dengan luas lantai antara 50 – 99 m
2
yaitu sebesar 53,46 . Sedangkan untuk luas lantai antara 100 – 149 m
2
persentasenya sebesar 15,94 .
Tabel : 2.37 Persentase Rumah Tangga menurut jenis lantai di Kota Tebing Tinggi
Tahun 2009
Bab II - 29
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2011
No Jenis Lantai
Tahun 2009
1 Bukan Tanah
98,52 2
Tanah 1,48
Sumber data : Susenas tahun 2009 Dari data diatas persentase rumah penduduk yang memiliki lantai bukan tanah sudah
lebih tinggi dari data rumah penduduk yang menggunakan lantai tanah yaitu sebesar 98,52
Tabel : 2.38 Persentase Rumah Tangga menurut jenis dinding rumah di Kota Tebing Tinggi
Tahun 2009 No
Jenis Dinding Tahun 2009
1 Tembok
68,74 2
Bukan Tembok 31,26
Sumber data : Susenas tahun 2009 Dari data diatas persentase rumah penduduk yang menggunakan tembok lebih tinggi
dari rumah yang tidak menggunakan tembok yaitu sebesar 68,74 .
Tabel : 2.39 Persentase Rumah Tangga menurut jenis Atap rumah
di Kota Tebing Tinggi Tahun 2009 No
Jenis Atap Tahun 2009
1 Beton
3,79 2
Genteng 0,33
3 Sirap
0,16 4
Seng 92,10
5 Asbes
1,32 6
Ijuk daun 2,30
Sumber data : Susenas tahun 2009 Dari data diatas persentase rumah penduduk yang paling banyak menggunakan atap
seng yaitu sebesar 92,10 .
3.1.6 Penataan Ruang
Hal – hal kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Pemanfaatan ruang yaitu Survei, Pendataan dan Pemetaan Kota Tebing Tinggi yang menghasilkan survei dan
pemetaan Kota Tebing Tinggi.
3.1.7 Perhubungan a.
Jumlah Uji KIR Angkutan Umum Tabel di bawah ini menunjukkan persentase uji KIR Angkutan Umum di Kota
Tebing Tinggi tahun 2008 dan 2009. Dari data tersebut sepeda motor memiliki jumlah terbesar di tahun 2009 yaitu 64.485.
Tabel : 2.40 Uji KIR Kendaraan Umum di Kota Tebing Tinggi Tahun 2008 dan 2009
Bab II - 30
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2011
Tahun Mobil
Penumpang Bus
Mobil Truk Sepeda
Motor Jumlah
2008 3790
50 2944
44999 51783
2009 3615
397 3901
64485 72398
Sumber data : Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi, 2011
b. Kepemilikan KIR Angkutan Umum
Tabel : 2.41 Kepemilikan KIR Angkutan Umum di Kota Tebing Tinggi Tahun 2009
IKK Rumus
Capaian Kinerja
Keterangan
1. Jumlah angkutan umum yang tidak memiliki KIR = 0 unit
100 3600
x unit
unit
Balai Pengujian Kendaraan Bermotor
PKB
2. Jumlah angkutan umum = 3600 unit -
- -
Sumber data : Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi, 2009
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Balai Pengujian Kendaraan Bermotor PKB belum dibangun dan wadah untuk pengujian tersebut belum ada sehingga
capaian kinerja masih 0 dan telah diusulkan untuk pembangunan balai tersebut di tahun 2012.
c. Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum KIR