PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2011
Berikut ini merupakan stakeholders yang terkait dengan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS di Tebing Tinggi. Dari data terlihat bahwa ada
1 satu Panti Sosial yang menangani PMKS di Tebing Tinggi dan terdapat 49 orang relawan sosial. Selain itu, terdapat lembaga lainnya yang terkait dalam penanganan
PMKS. Keberadaan lembaga tersebut merupakan modal dasar dalam penanganan PMKS di Tebing Tinggi.
Tabel : 2.45 Lembaga dan Aktor yang Terlibat dalam Penanganan PMKS
Kota Tebing Tinggi
No. SaranaLembagaAktor
Jumlah 1
Panti Sosial 1 Unit
2 Karang Taruna
220 Buah 3
Organisasi Masyarakat 120 Kelompok
4 Relawan Sosial
49 orang 5
Kelompok Usaha Bersama 22 Kelompok
Sumber: Dinas Sosial, TK, dan KB, 2010
3.1.11. Ketahanan Pangan
Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,baik jumlah maupun mutunya aman.
Ketersediaan Pangan
Kebutuhan beras penduduk Kota Tebing Tinggi pada tahun 2010 adalah sebesar 20.202 ton sedangkan produksi beras di Kota Tebing Tinggi sebesar 3.275 ton hanya mampu
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kota Tebing Tinggi sebesar 16,21 . Artinya untuk memenuhi kebutuhan beras dapat dipenuhi dari daerah hinterland seperti Kabupaten
Simalungun, Pematang Siantar, Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan daerah sentra produksi lainnya. Ketersediaan beras di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2010 adalah sebesar 29.016
Ton.
Kerawanan Pangan Kerawanan Pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan yang dialami oleh
daerah, masyarakat atau rumah tangga pada waktu tertentu untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat.
Program Aksi Gema Pangan pada Tahun 2010 dilaksanakan di Kelurahan Pinang Mancung Penanganan KK Miskin di Kelurahan Gema Pangan dilaksanakan melalui
pembinaan Kelompok Afinitas. Tahun 2010 telah terbentuk kelompok Afinitas di Kelurahan Gema Pangan sebanyak 3 Kelompok dengan jumlah anggota 40 orang
Guna menanggulangi kerawanan pangan pada masyarakat miskin, pada Tahun 2010 Pemerintah Kota Tebing Tinggi menyalurkan Beras Miskin Raskin sebanyak 759.900 kg
untuk 4.470 KK miskin. Pembagian Raskin tersebut diberikan untuk masing-masing 1 satu KK sebanyak 15 kg – 20 kg setiap bulan. Jumlah Raskin yang disalurkan kepada rumah
tangga miskin berdasarkan data dari Bagian Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Setdako Tebing Tinggi dilihat pada tabel berikut:
Tabel : 2.46 Pemberian Bantuan Beras Raskin di Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2010
No. Tahun
Rumah Tangga Miskin Raskin yang disalurkan
Kg
Bab II - 33
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2011
1 2006
5.262 KK 10 KgKK
2 2007
5.248 KK 10 KgKK
3 2008
5.250 KK 10 Kg - 15 KgKK
4 2009
5.016 KK 15 KgKK
5 2010
4.470 KK 15 Kg – 20 KgKK
Sumber: Bagian Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Setdako Tebing Tinggi
Konsumsi dan Mutu Pangan
Dalam rangka meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat Kota Tebing Tinggi
sebagaimana Peraturan Presiden No. 22 tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal dan Peraturan Menteri
Pertanian No. 43 tahun 2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam hal ini Kantor
Ketahanan Pangan Kota Tebing Tinggi bersama sama dengan Dinas Pertanian telah melakukan beberapa upaya sebagai berikut :
-
Melaksanakan sosialisasi pangan beragam, bergizi, seimbang bagi kelompok wanita di 5 kecamatan Kota Tebing Tinggi.
- Melaksanakan kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan P2KP bagi
kelompok dasawisma, melalui pemberian bantuan peralatan tepungnisasi -
Melaksanakan pelatihan pengolahan aneka pangan beragam, bergizi seimbang kepada TPPKK Kota Tebing Tinggi.
Keamanan Pangan
Berdasarkan data di lapangan hampir semua sampel jenis jajanan anak sekolah yang favorit bagi anak-anak yang dijadikan sampel mengandung Mikrobiologi dan Bahan
Tambahan Makanan pewarna yang sangat berbahaya bagi kesehatan anak-anak. Untuk itu perlu adanya upaya koordinasi dengan semua pihak dalam upaya pembinaan dan
pengawasan guna pencegahan penggunaan bahan-bahan berbahaya terhadap pangan khususnya pada jajanan anak sekolah.
Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain : - Uji laboratorium bekerja sama dengan Badan POM Provinsi Sumatera Utara
- Sosialisasi dan pembinaan pangan segar yang aman di pasar-pasar tradisional. - Sosialisasi keamanan pangan pada kantin-kantin sekolah bagi Anak Sekolah Dasar.
Regulasi Ketahanan Pangan Menyangkut regulasi yang berkaitan dengan ketahanan pangan di Provinsi
Sumatera Utara telah diterbitkan peraturan perundang-undangan yakni : a. Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Dewan Ketahanan
Pangan Provinsi Sumatera Utara Berita Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2006 Nomor 14 Seri G
b.
Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 25 Tahun 2009 Tentang Pengembangan Gerakan Masyarakat Mandiri Pangan Dan Swasembada
Pangan.
3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan 3.2.1. Urusan Pilihan Pertanian