Kecamatan Rambutan : Kecamatan Padang Hilir Kecamatan Bajenis Kecamatan Padang Hulu Kecamatan Tebing Tinggi Kota

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 Badan Kesbanglinmas, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satpol PP, Camat se-Kota Tebing Tinggi, Unit Pemadam Kebakaran, dan Tagana Taruna Siaga Bencana adalah Pemantauan cuaca yang bias secara tiba-tiba dan atau berangsur berpotensi menjadi sumber bahaya bencana; Memonitoring ketinggian air sungai Padang dan sungai Bahilang untuk pendeteksian potensi banjir; Membentuk posko-posko kesiapsiagaan yang diketuai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta Camat se-Kota Tebing Tinggi dan Lurah se-Kecamatan Kota Tebing Tinggi yang daerah rawan bencana. Sedangkan Pernyataan status keadaan darurat bencana dipegang oleh Badan Penanggulangan Bencana selaku Komandan Posko Penanggulangan Bencana. Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, dapat diidentifikasi wilayah yang berpotensi rawan bencana alam di wilayah Kota Tebing Tinggi, seperti banjir adalah :

1. Kecamatan Rambutan :

Kelurahan Sri Padang, Kelurahan Tanjung Marulak, Kelurahan Tanjung Marulak Hilir.

2. Kecamatan Padang Hilir

Kelurahan Tebing Tinggi, Kelurahan Tambangan, Kelurahan Tambangan Hulu.

3. Kecamatan Bajenis

Kelurahan Bulian, Kelurahan Bandar Sakti, Kelurahan Pinang Mancung , Kelurahan Berohol.

4. Kecamatan Padang Hulu

Kelurahan Lubuk Raya, Kelurahan Bandar Sono

5. Kecamatan Tebing Tinggi Kota

Kelurahan Mandailing, Kelurahan Badak Bejuang. Bencana lain yang kadang terjadi di Kota Tebing Tinggi adalah kebakaran. Data statistik untuk peristiwa kebakaran, baik kebakaran tunggal maupun kebakaran massal di Kota Tebing Tinggi selama periode 2006-2010 di daerah permukiman di pusat kota cukup tinggi. Secara umum faktor utama penyebab terjadinya bencana kebakaran adalah listrik, kompor, lampu, rokok, obat nyamuk dan lain-lain sebagai kelalaian ataupun hal-hal yang tidak dapat diperkirakan. Tantangan penanggulangan kejadian kebakaran adalah prasarana dan sarana pemadam kebakaran yang relatif masih terbatas, dan struktur bangunan dan jaringan jalan yang padat sehingga mempersulit jangkauan ke lokasi kebakaran secara tepat waktu.

h. Demografi