45
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
3.1.3. Intermediasi Bank Umum Syariah
Pada triwulan laporan, jumlah perbankan syariah tidak mengalami perubahan dibandingkan triwulan I-2010, yakni sebanyak 12 Bank Syariah dengan rincian 4 Bank
Umum Syariah dan 8 Unit Usaha Syariah. Secara year on year,
kinerja perbankan Syariah Sulawesi Selatan per Mei 2010
lebih baik jika dibandingkan dengan triwulan I-2010. Hal ini
tercermin dari aset, dana pihak ketiga DPK dan pembiayaan
tumbuh lebih besar daripada triwulan sebelumnya, per Mei
2010 masing-masing tumbuh sebesar 24,5 dan 17,4.
Ditinjau dari sisi Finance to Deposit Ratio FDR perbankan Sulawesi Selatan juga cenderung lebih besar pada Mei 2010, yaitu meningkat dari 167,83 pada triwulan I-2010 menjadi
188,21. Sementara dari sisi kualitas kredit yang disalurkan, yang tercermin dari indikator Non Performing Loan-Gross NPLs relatif meningkat menjadi 7,12.
3.2. Perkembangan Bank Pekreditan RakyatSyariah BPRS
Dari sisi kelembagaan, jumlah jaringan kantor BPR yang beroperasi pada triwulan II- 2010 per Mei 2010, tidak mengalami
perubahan jumlah jaringan kantor sehingga jumlahnya tetap 53 kantor.
Pada triwulan II-2010, per Mei 2010, total aset perbankan kelompok BPRS tercatat
tumbuh sebesar 26,7 y.o.y sehingga menjadi Rp427,1 miliar. Pertumbuhan aset ini
relatif melambat jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 29,2.
Namun relatif lebih tinggi jika dibandingkan triwulan II-2009, yaitu sebesar 23,3 y.o.y.
Tabel 3.9. Perkembangan Bank Umum Syariah
Grafik 3.4. Perkembangan Aset BPRS
46
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
Dari sisi penghimpunan dana, DPK BPRS mengalami peningkatan pertumbuhan
sebesar 36,3 y.o.y menjadi Rp180,16 miliar pada triwulan II-2010 per Mei 2010
jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar
44,1 y.o.y. Pada triwulan laporan, kreditpembiayaan yang berhasil disalurkan
oleh BPRS tercatat tumbuh sebesar 23,4 y.o.y, lebih besar jika dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya tercatat sebesar 20,9. Dari rasio perbandingan kreditpembiayaan dengan dana pihak ketiga BPRS pada
triwulan laporan tercatat sebesar 161,8, lebih tinggi dibanding LDR pada triwulan I-2010 yang sebesar 156,0. Peningkatan LDR ini lebih disebabkan oleh terjadinya kenaikan yang
kredit yang cukup signifikan.
Grafik 3.5. Perkembangan DPK, Kredit LDR
BPRS
47
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
Bab 4
Perkembangan Sistem Pembayaran
Transaksi melalui sistem pembayaran tunai maupun non tunai pada triwulan II-2010 juga menunjukkan pergerakan peningkatan aktivitas perekonomian Sulsel. Peningkatan
transaksi tersebut, selain itu karena faktor musiman tahun ajaran baru dan liburan sekolah, kegiatan kampanye dan pelaksanaan pilkada juga turut mempengaruhi perkembangan
transaksi sistem pembayaran ini.
4.1. Aliran Uang Kartal Masuk Inflow dan Keluar Outflow
Aliran uang kartal masuk inflow dan keluar outflow, pada triwulan laporan, dari dan ke perbankan melalui KBI Makassar tercatat mengalami out inflow sebesar Rp0,65
triliun, sementara pada triwulan I-2010 tercatat mengalami net inflow sebesar Rp1,56 triliun.
Grafik 4.1. Aliran Uang Kartal Masuk Inflow
Grafik 4.2. Aliran Uang Kartal Keluar Outflow
Peningkatan konsumsi pada triwulan laporan relatif tercermin dari transaksi inflow dan outflow ini. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh konsumsi dan
meningkatnya laju inflasi tahunan pada triwulan laporan, aliran uang kartal keluar outflow menunjukkan perkembangan yang sama. Aliran uang kartal keluar outflow dari KBI
Makassar pada triwulan laporan tercatat meningkat sebesar 17,5 yoy menjadi 45,9 yoy. Tingginya outflow pada triwulan laporan yang tercatat sebesar Rp1,26 triliun relatif
didorong oleh kebutuhan konsumsi yang cenderung meningkat pada triwulan ini. Selain faktor musiman, pelaksanaan pilkada pada 10 kabupaten di akhir triwulan laporan juga
menjadi salah satu pendorong peningkatan outflow ini. Pelaksanaan pilkada tersebut yang relatif menyebabkan pertumbuhan outflow pada triwulan laporan tercatat lebih tinggi
dibandingkan outflow pada triwulan II-2009 yang sebesar -52,67 yoy.
‐100 ‐50
50 100
150
‐ 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010
Inflow Y.O.Y
T ri
li u
n Rp
‐100 ‐50
50 100
150 200
250 300
350 400
450
‐ 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
1.60 1.80
2.00
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010
Outflow Y.O.Y
T ri
li u
n Rp
48
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
Kondisi yang berlawanan terjadi pada aliran uang masuk inflow ke KBI Makassar. Meningkatnya konsumsi masyarakat dan realisasi proyek-proyek pada triwulan II-2010
menyebabkan terjadinya penurunan inflow tersebut. Inflow pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp0,61 triliun, atau tumbuh -30,0 yoy, sementara pada triwulan I-2010 tercatat
tumbuh -17,4. Kondisi tersebut relatif menggambarkan pergerakan perekonomian yang menunjukkan peningkatan. Pelaksanaan pilkada juga menjadi salah satu pendorong
menurunnya inflow pada triwulan ini. Kebutuhan uang tunai untuk kegiatan kampanye dan pelaksanaan pilkada menyebabkan inflow menjadi menurun cukup besar. Sehingga kondisi
tersebut menyebabkan pertumbuhan inflow pada triwulan laporan tercatat lebih rendah dibandingkan triwulan II-2009.
4.2. Pemberian Tanda Tidak Berharga PTTB