30
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
Tabel 2.1. Inflasi Kelompok Barang dan Jasa , yoy
2.1 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang
Berdasarkan laju inflasi tahunan dari setiap kelompok barang dan jasa pada triwulan II-2010 di Sulsel, secara berurutan dari yang terbesar hingga yang terkecil adalah sebagai
berikut :
Kelompok Bahan Makanan, laju inflasi tahunannya pada triwulan laporan tercatat
meningkat cukup tinggi, yaitu dari 2,69 yoy pada triwulan I-2010 menjadi 7,65. Kondisi tersebut juga tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2009. Peningkatan laju
inflasi ini terutama terdapat pada subkelompok sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan. Tekanan inflasi pada kedua kelompok tersebut diperkirakan karena faktor cuaca, yaitu
tingginya curah hujan yang menyebabkan terjadinya gagal panen beberapa komoditi pada kedua kelompok dimaksud.
Grafik 2.2. Perkembangan Inflasi Kel. Bahan Makanan
Tabel 2.2. Inflasi Per-Sub Kel. Bahan Makanan
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan Sandang
Kesehatan Pendidikan Transpor
UMUM 1
17.27 8.67
5.04 13.87
4.34 6.19
0.31 8.13
2 21.16
10.37 9.30
13.53 7.65
6.07 7.82
11.92 3
18.30 14.10
11.91 11.89
8.96 3.16
7.84 12.29
4 21.45
14.46 11.13
11.32 11.11
3.72 5.29
12.40 1
13.17 11.97
9.34 11.12
10.21 3.55
1.77 9.01
2 4.14
10.63 4.66
7.65 6.51
3.46 5.01
3.80 3
3.38 6.74
3.26 6.92
3.89 4.66
4.72 2.70
4 3.60
6.23 3.55
7.31 2.86
6.91 2.32
3.39 1
2.68 6.22
3.48 2.16
2.98 7.08
1.18 3.45
2 7.64
5.23 4.11
7.56 2.73
7.08 1.06
5.00 3
4
Sumber : BPS, diolah Ket : Sejak Tahun 2008 menggunakan tahun dasar 2007
2 009
20 10
TAHUN 200
8
‐5 5
10 15
20 25
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010
y.t.d y.o.y
Sumber : BPS diolah
I ‐2010 II‐2010
‐ Padi2an, Umbi2an Hslnya 12.49
11.74 ‐ Daging Hasil‐hasilnya
‐0.80 3.94
‐ Ikan Segar ‐4.02
‐0.73 ‐ Ikan Diawetkan
‐1.82 ‐0.85
‐ Telur, Susu Hasil‐hasilnya 0.70
1.28 ‐ Sayur‐sayuran
4.57 38.13
‐ Kacang‐kacangan 1.66
0.94 ‐ Buah‐buahan
28.48 21.53
‐ Bumbu‐bumbuan ‐9.22
19.16 ‐ Lemak Minyak
‐5.08 ‐7.07
‐ Bahan Makanan Lainnya 2.54
2.15
Inflasi Kelompok
2.68 7.64
Sumber : BPS diolah
Sub Kelompok
y.o.y
31
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
Di sisi lain, laju inflasi pada subkelompok buah-buahan dan padi-padian juga masih cukup tinggi, meskipun mengalami perlambatan laju inflasi dibandingkan triwulan
sebelumnya. Tingginya laju inflasi ini, pada subkelompok padi-padian diperkirakan karena pengaruh kenaikan HPP beras per 1 Januari 2010, sementara pada subkelompok buah-
buahan karena pengaruh kenaikan harga pada triwulan I-2010. Namun apabila ditinjau secara bulanan, subkelompok buah-buahan dan padi-padian cenderung mengalami
penurunan. Kondisi ini diperkirakan karena ketersediaan pasokan, yang salah satunya dipicu panen raya pada subkelompok padi-padian pada awal triwulan II-2010.
Karena perkembangan kondisi tersebut di atas, maka subkelompok padi-padian dan sayur-sayuran diperkirakan menjadi penyumbang dominan terhadap pembentukan inflasi
kelompok ini pada triwulan laporan.
Grafik 2.3. Perkembangan Harga Beberapa Komoditi dalam Kel. Bahan Makanan Hasil SPH di Makassar
Sawi Hijau dan Tomat Sayur Bawang Merah dan Bawang Putih
Beras
Apabila inflasi year on year pada triwulan I-2010 dianalisa secara bulanan, selain subkelompok sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan, terdapat kecenderungan kenaikan laju
inflasi dari bulan ke bulan, yaitu pada subkelompok daging, ikan segar, dan telur-susu. Peningkatan laju inflasi tersebut diperkirakan karena keterbatasan pasokan. Trend
peningkatan laju inflasi ini diperkirakan akan terus berlanjut pada triwulan III, sehubungan dengan pengaruh seasonal yaitu bulan puasa yang cenderung terjadi kenaikan harga.
‐ 2
4 6
8 10
12 14
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010 Sawi
Hijau Tomat
Sayur Ribu
Rp
‐ 2
4 6
8 10
12 14
16 18
20
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010 Bawang
Merah Bawang
Putih Ribu
Rp
5 10
15 20
25
‐ 1,000
2,000 3,000
4,000 5,000
6,000 7,000
8,000
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010
Beras yoy
‐ a.kanan
32
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
Kelompok Sandang, kembali mengalami peningkatan laju inflasi setelah triwulan
sebelumnya mengalami perlambatan. Laju inflasi kelompok sandang pada triwulan II-2010 tercatat sebesar 7,56 yoy, sementara pada triwulan lalu sebesar 2,1. Tekanan inflasi
pada kelompok ini didorong oleh peningkatan laju inflasi subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya dari -3,37 menjadi 13,98. Komoditas yang memberikan tekanan inflasi
pada subkelompok ini adalah emas perhiasan, yang pada triwulan II-2010 mengalami kenaikan harga karena pengaruh kenaikan harga emas di pasar internasional.
Grafik 2.4. Perkembangan Inflasi Kel. Sandang
Tabel 2.3. Inflasi Per-Sub Kel. Sandang
Grafik 2.5. Perkembangan Harga Emas
Makassar Rata-rata Harga Internasional Pertriwulan
Namun laju inflasi ini tercatat lebih rendah dibandingkan laju inflasi pada triwulan II- 2009 yang sebesar 7,65. Hal tersebut terjadi karena tekanan inflasi pada triwulan II-2009
lebih tinggi dibandingkan triwulan laporan, yaitu adanya pengaruh kenaikan BBM pada tahun 2008 , pengaruh krisis global pada semester II-2008 dan tingkat harga emas perhiasan
yang lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2010.
‐2 2
4 6
8 10
12 14
16
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010
y.t.d y.o.y
Sumber : BPS diolah
I ‐2010 II‐2010
‐ Sandang Laki‐laki
4.51 3.95
‐ Sandang Wanita
3.52 3.16
‐ Sandang Anak‐anak
7.71 8.70
‐ Brg Pribadi Sdg Lainnya
‐3.37 13.98
Inflasi Kelompok
2.16 7.56