54
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
Sementara TPT pada Februari 2009 dibandingkan Februari 2008 mengalami penurunan sebesar 1,75.
Dari sisi lapangan pekerjaan utama, untuk periode Februari 2009 dan Februari 2010 komposisi tenaga kerja di sektor pertanian makin mengecil, sementara komposisi tenaga
kerja di sektor non pertanian bertambah besar, terutama pada sektor jasa dan sektor industri. Pangsa jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian pada Februari 2010 tercatat
sebesar 49,4, sementara pada Februari 2009 tercatat sebesar 50,1. Sedangkan pangsa jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor jasa dan sektor industri meningkat masing-masing
menjadi sebesar 12,4 dan 6,1 pada Februari 2010. Sementara pada Februari 2009, komposisi tenaga kerja untuk sektor jasa dan sektor industri masing-masing sebesar 10,9
dan 5,1. Peningkatan pertumbuhan dan produktifitas di sektor pertanian relatif kurang menarik minat tenaga kerja yang adan. Hal tersebut dimungkinkan karena tingkat
pendapatan sektor pertanian yang bersifat musiman dan pengaruh tingkat harga produk hasil pertanian yang relatif kurang menguntungkan.
Grafik 5.1. Persentase Penduduk Usia 15 + yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Februari 2009 Februari 2010
5.2. Kesejahteraan 5.2.1. Nilai Tukar Petani
Perbaikan daya beli masyarakat relatif mengalami perlambatan pertumbuhan pada triwulan laporan. Musim panen pada subsektor tanaman bahan makanan dan perkebunan
diperkirakan masih kurang memberikan tambahan kesejahteraan bagi petani. Kondisi
Pertania n
50.7 Industri
5.1 Konstruk
si 5.5
Perdagan gan
19.6 Angkutan
Komuni kasi
6.0 Jasa
10.9 Lainnya
2.1
49.4
6.1 5.4
19.0 5.3
12.4 2.3
Sumber : BPS
55
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
tersebut relatif tercermin dari perlambatan pertumbuhan Nilai Tukar Petani NTP Sulsel pada triwulan laporan.
Tingkat kesejahteraan petani Sulsel pada triwulan laporan meskipun menunjukkan perlambatan pertumbuhan namun masih mengalami perkembangan positif. Rata-rata
pertumbuhan NTP Sulsel pada triwulan II-2010 tercatat tumbuh sebesar 1,4 yoy, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan NTP pada triwulan I-2010 yang sebesar 2,6 yoy.
Kondisi ini diperkirakan karena pengaruh kondisi cuaca yang kurang kondusif curah hujan yang cukup tinggi relatif mempengaruhi kualitas produk pertanian, meskipun dari segi
volume mengalami peningkatan sehubungan dengan masa panen. Sehingga kecenderungan kenaikan harga produk pertanian selama triwulan misalnya pada beras dan sayur-sayuran
relatif kurang bisa memberikan tambahan pendapatan bagi petani. Hal tersebut tampak dari perlambatan pertumbuhan ‘Indeks yang Diterima Petani’
yang cukup tajam, yaitu dari triwulan I-2010 yang tercatat sebesar 13,1 yoy menjadi sebesar 5,2 pada triwulan laporan. Pertumbuhan yang masih positif pada ‘Indeks yang
Diterima Petani’ diperkirakan didorong oleh subsektor perkebunan kakao, yang juga mengalami panen raya pada triwulan laporan dan tingkat harga komoditi yang cukup tinggi.
Grafik 5.2 Perkembangan Rata-rata
Nilai Tukar Petani Grafik 5.3
Perkembangan Rata-rata Indeks Yang Diterima Petani
Grafik 5.4 Perkembangan Rata-rata
Indeks Yang Dibayar Petani
‐2 2
4 6
8 10
96 97
98 99
100 101
102 103
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010 NTP
y.o.y
Smb : BPS
2 4
6 8
10 12
14 16
100 105
110 115
120 125
130
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010 Indeks
Yang Diterima Petani y.o.y
Smb : BPS
5 10
15 20
25 30
‐ 20
40 60
80 100
120 140
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010 Indeks
Yang Dibayar Petani y.o.y
Smb : BPS
56
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
Grafik 5.5. Jumlah Penduduk Miskin Sulsel
152.8 150.8
119.2 9
3 .3
8 8
.9 7
9 4
.3 13.33
12.31 11.60