15
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
Peningkatan kinerja sektor pertanian ini juga tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2009 3,51, yang juga mengalami pengaruh musiman yang sama dengan
triwulan laporan. Namun kondisi yang mendukung pada triwulan II-2010 ini diperkirakan karena faktor harga yang lebih baik dibandingkan triwulan II-2009, sehingga mampu
mendorong terjadinya peningkatan produktifitas.
1.2.2. Sektor Pertambangan - Penggalian
Sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia, sektor ini tercatat amengalami perlambatan pertumbuhan tahunan pada triwulan II-2010 dibandingkan triwulan I-
2010.
Grafik 1.7. Prompt Indikator Kinerja Sektor Pertambangan-Penggalian Volume Produksi Nikel
Perkembangan Harga Nikel di Pasar Dunia
Produksi Bahan Galian C
Volume Ekspor Luar Negeri Barang Mineral Non Logam
Perlambatan pertumbuhan tersebut salah satunya karena adanya pemeliharan rutin pada salah satu alat pertambangan yang relatif menyebabkan produktifitas mengalami
penurunan. Namun apabila dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II-2009, maka pertumbuhan pada triwulan ini tercatat lebih tinggi yang relatif disebabkan pengaruh faktor
harga nikel di pasar internasional yang pada triwulan II-2010 cenderung lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2009. Rendahnya tingkat harga internasional untuk nikel pada
‐25 ‐20
‐15 ‐10
‐5 5
10 15
20 25
‐ 5,000
10,000 15,000
20,000 25,000
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010 Produksi
nikel dlm matte y.o.y
Sementara Sbr.: Press
Release PT. Inco
‐ 5
10 15
20 25
30 35
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010
Ribu metric
ton
Smb : CEIC
‐ 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
1.2 1.4
1.6 1.8
1 2
3 4
1 2
2009 2010
Ri b
u T
o n
Smb : Dinas ESDM
‐150 ‐100
‐50 50
100 150
200 250
300
‐ 10
20 30
40 50
60 70
80 90
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010
Ri b
u T
o n
BARANG2 DARI MINERAL NON LOGAM
TOTAL y.o.y
Smb : Cognos ‐ BI
Sementara
16
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
triwulan II-2009 tersebut karena pengaruh krisis global. Di sisi lain, masih terdapat peningkatan penjualan hasil tambang nikel ekspor pada triwulan ini karena tersedianya stok
pada triwulan lalu.
1.2.3. Sektor Industri Pengolahan
Perlambatan pertumbuhan juga terjadi pada sektor ini, yaitu dari sebesar 14,12 yoy pada triwulan I-2010 menjadi sebesar 3,65. Perlambatan pertumbuhan tersebut
diperkirakan oleh Bank Indonesia disebabkan oleh terhambatnya realisasi proyek-proyek pemerintah dan swasta yang ditandai dengan melambatnya pertumbuhan realisasi
pengadaaan semen. Beberapa hambatan realisasi proyek-proyek pembangunan pada triwulan ini diperkirakan karena faktor kehati-hatian dan pengaruh proses pelaksanaan
pilkada. Karena faktor tersebut di atas juga yang relatif menyebabkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan laporan tercatat lebih rendah dibandingkan triwulan II-2009.
Grafik 1.8. Prompt Indikator Kinerja Sektor Industri Pengolahan Realisasi Pengadaan Semen
Realisasi Produksi Tepung Terigu
Volume Impor Intermediate Goods
Sementara subsektor industri pengolahan bahan makanan juga diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan, yang salah satu indikatornya adalah realisasi produksi
tepung terigu yang mengalami penurunan. Indikator perlambatan kinerja sektor ini juga ditunjukkan oleh perlambatan pertumbuhan volume impor intermediate goods.
‐10 10
20 30
40 50
60 70
100 200
300 400
500 600
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010
R ib
u a
n T
o n
Sulsel y.o.y
Sumber : ASI
: Sementara Sumber
: ASI : Sementara
20 40
60 80
100 120
140 160
180
‐40 ‐30
‐20 ‐10
10 20
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010
Ri b
u a
n T
o n
Produksi ‐axis kiri
yoy ‐axis kanan
Sumber : EFM Mks
: Sementara
‐40 ‐30
‐20 ‐10
10 20
30 40
50 60
70
‐ 50
100 150
200 250
300 350
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2008 2009
2010
Ju ta
K g
Intermediate Goods
Intermediate Goods
y.o.y
Sementara Smb
: Cognos ‐ BI
17
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan II - 2010
1.2.4. Sektor Listrik-Gas-Air