Pengertian Pemahaman Penelitian Terdahulu

38 Selain perbedaan yang mendasar tentang sistem operasional bank syariah dan bank konvensional yang tersebut di atas terdapat beberapa perbedaan lain yaitu dapat dilihat dalam Tabel 2.3 berikut: Tabel 2.3 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional No Bank Syariah Bank Konvensional 1 Investasi hanya untuk proyek dan produk yang halal serta menguntungkan. Investasi, tidak mempertimbangkan halal atau haram asalkan proyek yang dibiayai menguntungkan. 2 Return yang dibayar danatau diterima berasal dari bagi hasil atau pendapatan lainnya berdasarkan prinsip syariah. Return baik yang di bayar kepada nasabah penyimpan dana dan return yang diterima dari nasabah pengguna dana berupa bunga. 3 Perjanjian dibuat dalam bentuk akad sesuai dengan syariah Islam. Perjanjian menggunakan hukum positif. 4 Orientasi pembiayaan, tidak hanya untuk keuntungan akan tetapi juga falah oriented, yaitu berorientasi kesejahteraan masyarakat. Orientasi pembiayaan, untuk memperoleh keuntungan atas dana yang di pinjamkan. 5 Hubungan antara bank dan nasabah adalah mitra. Hubungan antara bank dan nasabah adalah kreditor dan debitur. 6. Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah DPS Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, dan Komisaris. 7 Penyelesaian sengketa, diupayakan diselesaikan secara musyawarah antara bank dan nasabah, melalui peradilan agama. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan negeri setempat. Sumber: Ismail 2013

2.6 Pengertian Pemahaman

Menurut Suharsimi Arikunto 1995: 115 pemahaman comprehension siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep. Pemahaman dapat dibedakan dalam tiga kategori Universitas Sumatera Utara 39 antara lain : 1 tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan prinsip-prinsip, 2 tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian- bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan 3 tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman ektrapolasi. Nana, 1992: 24 Pengertian pemahaman menurut Anas Sudijono 2005, adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan. Dari berbagai pendapat di atas, indikator pemahaman pada dasarnya sama, yaitu dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, menafsirkan, memerkirakan, menentukan, memperluas, menyimpulkan, menganalisis, memberi contoh, menuliskan kembali, mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan. Indikator pemahaman menunjukkan bahwa pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan. Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa menangkap makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut. Universitas Sumatera Utara 40

2.7 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jurnal pengaruh pengetahuan pelajar terhadap perbankan syariah. Dimana judul dari penelitian tersebut adalah Conventional Versus Islamic Finance: Student Knowledge And Perception In The United Arab Emirates. Jurnal tersebut dianalisis oleh Jorg Bley and Kermit Kuehn pada tahun 2004 studi kasus pada School of Business and Management at the American University of Sharjah, UEA. Pada jurnal tersebut digunakan variabel independen berupa Kemampuan bahasa, Jumlah SKS, Agama, IPK, Jenis kelamin, dan Fakultas. Jurnal yang ditulis oleh Jorg Bley dan Kermit Kuehn 2004 yang menggunakan sampel 667 mahasiswa ini menunjukkan bahwa variabel Kemampuan bahasa, Jumlah SKS, Agama, IPK, Jenis kelamin dan Fakultas memberikan pengaruh positif terhadap pengetahuan mahasiswa tentang prinsip dan produk-produk bank syariah. Selain itu, Penelitiannya menujukkan bahwa orang memilih bank syariah hanya karena agama dan tidak tahu tentang konsep dan jenis produknya. 2. Abdul Halim Abdul Hamid, dalam papernya yang diterbitkan International Journal Of Islamic Financial Services awal 2001 menyebutkan bahwa penyebab banyak nasabah kurang paham terhadap produk bank syariah adalah tentang cara mengkomunikasikan produk bank yang sulit dimengerti oleh sebagian nasabah. Salah satunya tentang pemakaian idiom-idiom bahasa Arab yang kurang populer di masyarakat. Universitas Sumatera Utara 41 Produk Mudharabah Musyarakah Di Malaysia, negeri yang mempunyai sejarah bank Islam lebih lama daripada Indonesia sejak 1983, dari 967 responden kurang dari 15 yang mengerti dengan tepat arti dari produk-produk syariah. Ternyata kurang dari 6 yang mengetahui arti ba’i al-Salam, dan ba’i al-Murabahain. Singapura, merupakan negeri yang sekitar 20 penduduknya beragama Islam. Hasilnya hanya 3 yang dengan tepat tahu arti Mudharabah, Musyarakah, dan ijarah. Hal yang mengejutkan, tak seorang pun dari responden yang mampu menyebutkan dengan tepat arti mudharabah.

2.8 Kerangka Konseptual