Perbedaan antara Bank Konvensional dengan Bank Syariah

37 menerapkan zakat harta. Dengan demikian nasabah merasakan ketenteraman lahir dan batin.

2.5 Perbedaan antara Bank Konvensional dengan Bank Syariah

Perbankan syariah mempunyai beberapa perbedaan dengan perbankan konvensional. Hal ang paling utama dalam operasinya, perbankan syariah menerapkan sistem bagi hasil sedangkan perbankan konvensional menerapkan sistem bunga. Perbedaan utama kedua sistem ini dapat dilihat dalam Tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.2 Perbedaan Bagi Hasil dengan Sistem Bunga Bunga Bagi Hasil Besarnya bunga di tetapkan pada saat perjanjian dan mengikat kedua puhak yang melaksanakan perjanjian dengan asumsi bahwa pihak penerima pinjaman akan selalu mendapatkan keuntungan. Bagi hasil di tetapkan dengan rasio nisbah yang di sepakati antara pihak yang melaksanakan akad pada saat akad dengan berpedoman adanya kemungkinan keuntungan atau kerugian. Besarnya bunga yang diterima berdasarkan perhitungan persentasse bunga dikalikan dengan jumlah dana yang dipinjamkan. Besarnya bagi hasil dihitung berdasarkan nisbah yang diperjanjikan dikalikan dengan jumlah pendapatan danatau keuntungan yang diperoleh. Jumlah bunga yang diterima tetap, meskipun usaha peminjam meningkat atau menurun. Jumlah bagi hasil akan dipengaruhi oleh besarnya pendapatan danatau keuntungan. Bagi hasil akan berfluktuasi. Sistem bunga tidak adail, karena tidak terkait dengan hasil usaha peminjam. Sistem bagi hasil adil, karena perhitungannya berdasarkan hasil usaha. Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama. Tidak ada agama satu pun yang meragukan bagi hasil. Sumber: Ismail 2013 Universitas Sumatera Utara 38 Selain perbedaan yang mendasar tentang sistem operasional bank syariah dan bank konvensional yang tersebut di atas terdapat beberapa perbedaan lain yaitu dapat dilihat dalam Tabel 2.3 berikut: Tabel 2.3 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional No Bank Syariah Bank Konvensional 1 Investasi hanya untuk proyek dan produk yang halal serta menguntungkan. Investasi, tidak mempertimbangkan halal atau haram asalkan proyek yang dibiayai menguntungkan. 2 Return yang dibayar danatau diterima berasal dari bagi hasil atau pendapatan lainnya berdasarkan prinsip syariah. Return baik yang di bayar kepada nasabah penyimpan dana dan return yang diterima dari nasabah pengguna dana berupa bunga. 3 Perjanjian dibuat dalam bentuk akad sesuai dengan syariah Islam. Perjanjian menggunakan hukum positif. 4 Orientasi pembiayaan, tidak hanya untuk keuntungan akan tetapi juga falah oriented, yaitu berorientasi kesejahteraan masyarakat. Orientasi pembiayaan, untuk memperoleh keuntungan atas dana yang di pinjamkan. 5 Hubungan antara bank dan nasabah adalah mitra. Hubungan antara bank dan nasabah adalah kreditor dan debitur. 6. Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah DPS Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, dan Komisaris. 7 Penyelesaian sengketa, diupayakan diselesaikan secara musyawarah antara bank dan nasabah, melalui peradilan agama. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan negeri setempat. Sumber: Ismail 2013

2.6 Pengertian Pemahaman