124
Annual Report 2016 PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of December 31, 2016 and
for the Year Then Ended Expressed in rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
p. Instrumen keuangan lanjutan p.
Financial instruments continued 4.
Nilai wajar
instrumen keuangan
lanjutan 4.
Fair value of financial instruments continued
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak
dapat ditentukan
secara handal,
aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada
nilai tercatatnya. When the fair value of the financial
instruments not traded in an active market cannot be reliably determined,
such financial assets are recognized and measured at their carrying amount.
q. Utang transaksi syariah - Murabahah
q. Obligation under syariah transaction -
Murabahah Sebagai pembeli, selisih antara harga beli yang
disepakati dengan biaya perolehan secara tunai diakui sebagai “Beban Murabahah Tangguhan”
dan diamortisasi secara proporsional dengan porsi utang murabahah.
For the buyer, the difference between the agreed purchase price of assets and the
acquisition price of the assets by cash is recorded as “Margin on Syariah transactions”
which is amortized proportionally with the murabahah loan portion.
r. Laba per saham
r. Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas
Induk dengan
rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan
disetor penuh
selama tahun
yang bersangkutan.
Earnings per share amount is computed by dividing the income for the year attributable to
Owners of the Parent Entity by the weighted average number of issued and fully paid
shares during the year.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Kelompok
Usaha tidak
mempunyai efek
berpotensi saham biasa yang bersifat dilutive; oleh karena itu, jumlah laba per saham dilusian
tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi
dan penghasilan
komprehensif lain
konsolidasian. As of December 31, 2016 and 2015, the
Group has no outstanding potential dilutive ordinary
shares; accordingly,
no diluted
earnings per share amounts are calculated and presented in the consolidated statement
of proft or loss and other comprehensive income.
s. Pelaporan segmen s.
Segment reporting
Kelompok Usaha mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan pelaporan internal yang
dikaji secara regular oleh pengambil keputusan operasional dalam mengalokasikan sumber
daya dan menilai kinerja segmen operasi Kelompok Usaha.
The Group identifies its operating segments on the basis of internal reports that are
regularly reviewed by the Groups chief operating decision maker in order to allocate
resources to the segment and assess its performance.
125
Annual Report 2016
PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of December 31, 2016 and
for the Year Then Ended Expressed in rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
s. Pelaporan segmen lanjutan s.
Segment reporting continued
Kegiatan Kelompok
Usaha dikelompokkan
menjadi dua kelompok usaha utama: jasa pelayaran dan jasa bongkar muat.
The Group’s businesses are grouped into two major operating businesses: shipping and
stevedoring.
t. Provisi
t. Provisions
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif sebagai akibat peristiwa masa lalu dimana ada kemungkinan besar
bahwa untuk penyelesaian kewajiban tersebut diperlukan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dan jumlah kewajiban tersebut dapat diestimasi secara
andal. A provision is recognized when the Group
has a
present obligation
legal or
constructive where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of
resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a
reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Seluruh provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan
dan disesuaikan
untuk mencerminkan estimasi terbaik saat ini. Jika
arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi,
maka provisi tersebut dibatalkan. All provisions are reviewed at each reporting
year and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an
outflow of resources embodying economic benefits
will be
required to
settle the
obligations, the provisions are reversed.
u. Kapitalisasi Biaya Pinjaman
9
u. Capitalization of Borrowing Costs
Berdasarkan PSAK No. 26 Revisi 2011, “Biaya Pinjaman”, biaya pinjaman yang dapat
diatribusikan langsung
dengan perolehan,
konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan
aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya
pinjaman dapat meliputi beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan yang
diakui sesuai dengan PSAK No. 30 Revisi 2011 dan selisih kurs yang berasal dari
pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai
penyesuaian atas biaya bunga. In accordance with PSAK No. 26 Revised
2011, “Borrowing Costs”, borrowing costs that are directly attributable to the acquisition,
construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related
asset. Other borrowing costs are recognized as expenses in the period in which they are
incurred. Borrowing costs may include interest, finance charges in respect of finance leases
recognized in accordance with PSAK No. 30 Revised
2011 and
foreign exchange
differences arising
from foreign
currency borrowings to the extent that they are regarded
as adjustments to interest costs. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat
dimulainya aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat
digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran
untuk aset
dan biaya
pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya
secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan
untuk mempersiapkan
aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai
dengan maksudnya. Pada tahun 2016 tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying
asset for its intended use have started and the expenditures for the qualifying asset and the
borrowing
costs have
been incurred.
Capitalization of borrowing costs ceases when all the activities necessary to prepare the
qualifying asset for its intended use are substantially completed. In 2016 no borrowing
costs were capitalized.