2.3.3 Pankreas
Pankreas adalah suatu organ lonjong, kira-kira 15 cm, yang terletak di belakang lambung dan sebagian di belakang hati. Dalam pankreas terdapat 4
jenis sel endokrin, yakni: a. sel alfa
α, yang memproduksi hormon glukagon, proglucagon, glucagon-like peptides GLP
b. sel-beta , yang memproduksi hormon insulin, C-peptide, proinsulin, amylin, -aminobutyric acid GABA
c. sel-D δ, yang memproduksi somatostatin
d. sel-PP Sel-F, yang memproduksi pancreatic polypeptide PP, yang mungkin berperan pada penghambatan sekresi endokrin dan empedu
Tan, dan Rahardja, 2002.
2.3.4 Patogenesis diabetes mellitus
Diabetes mellitus tipe 1 atau dikenal dengan nama Insulin Dependent Diabetes Mellitus
IDDM, terjadi karena adanya kerusakan sel pankreas reaksi autoimun menyebabkan defisiensi absolut fungsi sel beta pankreas.
Bila kerusakan sel beta telah mencapai 80-90 maka gejala diabetes mellitus mulai muncul. Kerusakan sel beta ini lebih cepat terjadi pada anak-anak dari
pada orang dewasa. Sebagian besar penderita diabetes mellitus tipe 1 mempunyai antibodi yang menunjukkan adanya proses autoimun, dan sebagian
kecil tidak terjadi proses autoimun. Kondisi ini digolongkan sebagai type 1 idiopathic
. Sebagian besar 75 kasus terjadi 20 tahun, tetapi dapat juga
Universitas Sumatera Utara
terjadi pada setiap usia. Prevalensi diabetes mellitus tipe 1 ini masih sedikit dalam populasi Triplitt, et al., 2008.
Diabetes mellitus tipe 2 merupakan 90 dari kasus diabetes mellitus dikenal sebagai Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus NIDDM. Pada
diabetes ini terjadi penurunan kemampuan insulin bekerja di jaringan perifer insulin resistance dan disfungsi sel beta. Akibatnya, pankreas tidak mampu
memproduksi insulin yang cukup untuk mengkompensasi insulin resistance. Kedua hal ini menyebabkan terjadinya defisiensi insulin relatif. Diabetes
mellitus tipe 2 ini sering dijumpai pada individu yang obesitas. Kasus ini umumnya dijumpai pada usia 30 tahun Triplitt, et al., 2008.
2.3.5 Klasifikasi diabetes mellitus 2.3.5.1 Diabetes mellitus tipe 1