Diabetes mellitus tipe 2 Diabetes mellitus gestasional Diabetes mellitus tipe lain

2.3.5.2 Diabetes mellitus tipe 2

Diabetes ini sering disebut Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus NIDDM, dimana penyakit ini dikarakteristikkan oleh adanya resistensi insulin atau kurangnya sekresi insulin. Kurangnya sekresi insulin postprandial disebabkan gangguan fungsi sel pankreas dan kurangnya rangsangan untuk mensekresi insulin dari hormon usus Triplitt, et al., 2008. Pada kondisi seperti ini, pasien dapat diobati dengan antidiabetika oral dan tidak menyebabkan terjadinya asidosis. Sekitar 70-80 dari pasien diabetes yang tergolong jenis ini dikarenakan faktor keturunan yang berperan besar. Jika terjadi resistesi insulin, hal itu biasanya diakibatkan oleh makan terlalu banyak dibandingkan dengan kebutuhan individualnya, seperti lazimnya pada orang gemuk Tan dan Rahardja, 2002.

2.3.5.3 Diabetes mellitus gestasional

Diabetes tipe ini terjadi sebagai akibat intoleransi glukosa yang didapat selama masa kehamilan. Deteksi klinis diperlukan sebagai terapi untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas janin Triplitt, et al., 2008. Kebanyakan wanita yang menderita diabetes gestasional memiliki homeostatis glukosa yang normal selama bulan pertama sampai bulan ketiga kehamilan. Pada bulan keempat dan kelima mengalami defisiensi insulin relatif. Pada umumnya kadar glukosa darah kembali normal setelah melahirkan Amma, 2009. Penyebab diabetes gestasional dianggap berkaitan dengan peningkatan kebutuhan energi dan kadar estrogen serta hormon pertumbuhan yang terus-menerus tinggi selama masa kehamilan. Hormon pertumbuhan dan estrogen menstimulasi Universitas Sumatera Utara pelepasan insulin yang berlebihan mengakibatkan penurunan responsifitas seluler. Hormon pertumbuhan juga memiliki beberapa efek anti insulin, misalnya perangsangan glukogenolisis dan stimulasi jaringan adipose Corwin, 2009.

2.3.5.4 Diabetes mellitus tipe lain

Tipe ini disebabkan oleh faktor lain, seperti efek genetis pada fungsi sel pankreas pada kerja insulin, penyakit pankreas eksokrin, atau akibat penggunaan obat-obatan Triplitt, et al., 2008.

2.3.6 Diagnosis diabetes mellitus

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

10 148 117

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Karakterisasi dan Uji Efek Ekstrak Etanol Teripang Jenis Pearsonothuria graeffei (Semper) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit yang Diinduksi Aloksan

0 30 101

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

0 2 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan - Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

0 0 27

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

0 0 15

Uji Efek Ekstrak Etanol Majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan

0 0 30

Uji Efek Ekstrak Etanol Majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan - Uji Efek Ekstrak Etanol Majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan

0 1 25

Uji Efek Ekstrak Etanol Majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan

0 0 14