glucose-dependent insulinotropic polypeptide di saluran cerna yang juga berperan dalam produksi insulin. Dengan penghambatan enzim
DPP-4 akan mengurangi penguraian dan inaktivasi incretin, GLP-1 dan GIP, sehingga kadar insulin akan meningkat Tan dan Rahardja, 2002.
2.4 Kadar Glukosa Darah
Kadar glukosa darah merupakan parameter utama untuk menilai metabolisme karbohidrat. Contoh khas adalah penyakit diabetes melitus di
mana terjadi gangguan metabolisme karbohidrat sehingga kadar glukosa meningkat melebihi ambang normal Henry dan Howanitz, 1996.
Kadar glukosa serum puasa dalam keadaan normal adalah 70-110 mgdl. Didefinisikan sebagai hiperglikemia jika kadar glukosa serum puasa
lebih tinggi dari 110 mgdl, sedangkan hipoglikemia jika kadarnya kurang dari 70 mgdl. Diagnosis DM dapat ditegakkan apabila kadar glukosa darah
sewaktu plasma vena atau darah kapiler ≥ 200 mgdl, kadar glukosa darah
puasa plasma vena ≥ 126 mgdl atau kadar glukosa darah puasa darah kapiler ≥
110 mgdl Gustaviani, 2007.
2.4.1 Sumber glukosa darah
a Karbohidrat dalam makanan glukosa, galaktosa, fruktosa Karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk polisakarida,
disakarida, dan monosakarida. Karbohidrat dipecah oleh ptyalin dalam saliva di dalam mulut. Enzim ini bekerja optimum pada pH 6,7 sehingga akan
dihambat oleh getah lambung ketika makanan sudah sampai di lambung. Dalam usus halus, amilase pankreas yang kuat juga bekerja atas polisakarida
Universitas Sumatera Utara
yang dimakan. Ptyalin saliva dan amilase pankreas menghidrolisis polisakarida menjadi hasil akhir berupa disakarida, laktosa, maltosa dan sukrosa.
Laktosa akan diubah menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim laktase. Glukosa dan fruktosa dihasilkan dari pemecahan sukrosa oleh
enzim sukrase. Sedangkan enzim maltase akan mengubah maltosa menjadi 2 molekul glukosa. Monosakarida akan masuk melalui sel mukosa dan kapiler
darah untuk diabsorbsi di intestinum. Masuknya glukosa ke dalam epitel usus tergantung konsentrasi tinggi Na
+
di atas permukaan mukosa sel. Glukosa diangkut oleh mekanisme ko-transpor aktif natrium- glukosa
di mana transpor aktif natrium menyediakan energi untuk mengabsorbsi glukosa melawan suatu perbedaan konsentrasi. Mekanisme di atas juga berlaku
untuk galaktosa. Pengangkutan fruktosa menggunakan mekanisme yang berbeda yaitu dengan mekanisme difusi fasilitasi Ganong, 2003. Unsur-unsur
gizi tersebut diangkut ke dalam hepar lewat vena porta hati. Galaktosa dan fruktosa segera dikonversi menjadi glukosa di dalam hepar Murray, et al.,
2003. b Glukoneogenesis
Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk semua mekanisme dan lintasan yang bertanggung jawab atas perubahan senyawa non
karbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. Proses ini memenuhi kebutuhan tubuh atas glukosa pada saat karbohidrat tidak tersedia dengan jumlah yang
cukup di dalam makanan. Substrat utama bagi glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik, laktat, gliserol, dan propionat. Hepar dan ginjal merupakan
Universitas Sumatera Utara
jaringan utama yang terlibat karena kedua organ tersebut mengandung komplemen lengkap enzim-enzim yang diperlukan Murray, et al., 2003.
c Glikogenolisis Mekanisme penguraian glikogen menjadi glukosa yang dikatalisasi oleh
enzim fosforilase dikenal sebagai glikogenolisis. Glikogen yang mengalami glikogenolisis terutama simpanan di hati, sedang glikogen otot akan mengalami
deplesi yang berarti setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama. Di hepar dan ginjal terdapat enzim glukosa 6-fosfatase, yang membuang
gugus fosfat dari glukosa 6-fosfat sehingga memudahkan glukosa untuk dibentuk dan berdifusi dari sel ke dalam darah Murray, et al., 2003.
2.4.2 Faktor yang mempengaruhi kadar glukosa darah