Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dimana menurut paham Bloom Arikunto, 2009: 121 aspek tersebut berada pada ranah kognitif bagian C
2
, namun peneliti perlu untuk mendapatkan data pada ranah psikomotornya dengan cara pengamatan dari praktek jenazah. Karena
menurut peneliti sendiri, pemahaman terjadi jika siswa telah mempraktikkan dan atau mengaplikasikan suatu objek dalam kehidupannya. Hal ini diperkuat dengan
pendapat Arikunto 2009: 182 bahwa pengukuran ranah psikomotor biasanya disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus.
F. Pengembangan Instrumen
1. Instrumen Tes
Sebagaimana telah disampaikan di atas bahwa tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan teori siswa pada aspek kognitif. Tes yang digunakan
berupa tes tulis objektif pilihan ganda, dimana tersedia satu jawaban yang paling tepat dan empat pilihan lainnya sebagai pengecoh.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen tes adalah
sebagai berikut:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mata pelajaran PAI
SMA kelas XI Standar Kompetensi tentang memahami ketentuan hukum Islām tentang pengurusan jenazah. RPP terlampir di lembar lampiran B.
b. Membuat dan menghitung tabel spesifikasi Tujuan Instruksional Khusus
TIK dan aspek tingkah laku sesuai indikator dalam RPP. Tabel spesifikasi dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.3 TIK dan Aspek Tingkah Laku
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islām PAI
Sub Bahasan Hukum Islām tentang Pengurusan Jenazah
Perte muan
Aspek yang Diukur Pokok Materi
Ingatan I
Pemahaman P
Aplikasi A
Jml. Fiqh:
Pengurusan Jenazah 31826x100= 17
1
1. Menerangkan perlakuan terhadap
orang yang baru meninggal dunia
X X
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Menyebutkan hukum pengurusan
jenazah
X
3. Menyebutkan syarat-syarat jenazah
yang harus dimandikan
X
4. Menerangkan
tata cara
memandikan jenazah
X X
5. Menunjukkan cara memandikan
jenazah
X X
6. Menyebutkan ketentuan jumlah
kain kafan untuk jenazah
X
7. Menerangkan tata cara mengkafani
jenazah
X X
8. Menunjukkan cara mengkafani
jenazah
X X
2
1. Menjelaskan
pengertian salat
janazah
X
2. Menyebutkan syarat sah salat
jenazah
X
3. Menerangkan tata cara pelaksanaan
salat jenazah
X X
4. Menunjukkan cara melaksanakan
salat jenazah
X X
5. Menjabarkan
tata cara
menguburkan jenazah
X X
6. Menunjukkan cara menguburkan
jenazah
X X
10 9
4 23
Jumlah
1023x
100= 44 923x100=
39
423x100
= 17
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
c. Membuat kisi-kisi soal berdasarkan KTSP mata pelajaran PAI materi SMA
kelas XI tentang materi tata cara pengurusan jenazah. d.
Menyusun 60 draft soal tes pilihan ganda dan kunci jawaban berdasarkan kisi-kisi dan tabel spesifikasi untuk diujicobakan. Draft soal tes terlampir di
bagian lampiran C. e.
Mengkonsultasikan draft soal yang telah dibuat kepada dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2, kemudian melakukan revisi soal berdasarkan
saran yang diberikan dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2. f.
Meminta penilaian kepada pakar yang berkompeten dalam bidang instrumen untuk menguji validitas isi dan validitas konstruk, yakni kepada:
1 Dr. Munawar Rahmat, M. Pd.
2 Dr. Abas Asyafah, M. Pd.
3 Dr. Aam Abdussalam, M. Pd.
g. Melakukan perbaikan instrumen soal atas saran-saran dosen pakar.
h. Melakukan uji coba soal kepada 17 siswa di luar sampel penelitian, yaitu
siswa kelas XI Multimedia SMK Daarut Tauhid yang telah mempelajari materi tata cara pengurusan jenazah di awal semester. Uji coba soal
dilakukan pada hari Sabtu, 09 Maret 2013, berlokasi di Jalan Gegerkalong Bandung.
i. Menganalisis hasil uji coba soal yang meliputi:
1. Uji Validitas
Sebuah tes dikatakan valid jika tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur Arikunto, 2009: 65, dengan kata lain sesuai dan tepat. Untuk
menguji kevaliditasan instrumen soal harus menempuh dua tahap, yaitu validitas tes dan validitas item.
a Validitas Tes. Ada dua macam validitas tes, yaitu validitas logis
dan validitas empiris. 1
Validitas Logis, sesuai dengan penalaran Arikunto, 2009: 67. Maksudnya instrumen tes disebut valid secara logis, jika
instrumen tersebut disusun dan dibuat sesuai dengan teori dan ketentuan TIK dan Aspek Tingkah Laku. Ada dua macam yang
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dapat dicapai suatu instrumen dikatakan logis, yaitu dilihat dari validitas isi instrumen disusun berdasarkan isi materi
pelajaran yang di evaluasi dan validitas konstruk instrumen disusun berdasarkan TIK dan aspek tingkah laku. Dalam hal
validitas isi, peneliti mengacu pada buku PAI SMA kelas XI karya Syukur dan Susanti, PAI SMK kelas XI karya Margiono,
dkk., dan beberapa referensi lain mengenai tata cara pengurusan jenazah untuk memperkuat materi tersebut
terlampir dalam RPP, sedangkan mengenai validitas konstruk dapat dilihat pada tabel 3.8. Kedua validitas tersebut telah
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, guru PAI SMA Labschool dan dosen pakar. Sehingga instrumen yang telah
dibuat peneliti memenuhi kriteria valid secara logis. 2
Validitas Empiris, maksudnya sebuah instrumen dapat dikatakan valid secara empiris jika sudah diuji dari
pengalaman, tidak hanya valid logis saja. Validitas empiris pun terbagi menjadi dua, yaitu validitas „ada sekarangbandingan‟
concurrent validity ialah apabila tes tersebut dalam kurun waktu yang sama = jangka pendek dengan secara tepat telah
mampu menunjukkan adanya hubungan yang searah, antara tes pertama dengan tes berikutnya Sudijono, 2009: 177.
Selanjutnya validitas prediksi predictive validity maksudnya suatu kondisi yang menunjukkan seberapa jauh sebuah tes
telah dapat dengan secara tepat menunjukkan kemampuannya untuk meramalkan apa yang bakal terjadi pada masa
mendatang Sudijono, 2009: 168. Namun peneliti tidak melakukan validitas secara empiris untuk mengefisiensikan
waktu. b
Validitas ItemButir Soal, yaitu sebuah itembutir soal mempunyai validitas tinggi jika skor tiap butir sejajar dengan skor total. Untuk
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
r
pbi
=
√
mengetahui validitas item dapat digunakan rumus berikut Arikunto, 2009: 79.
Keterangan : = koefisien korelasi biserial
M
p
= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
M
t
= rerata skor total S
t
= standar deviasi dari skor total p
= proporsi siswa yang menjawab benar p = banyaknya siswa yang benar
Jumlah seluruh siswa q
= proporsi siswa yang menjawab salah q = 1 – p
Dalam menghitung validitas item, peneliti menggunakan bantuan microsoft excel
, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.4 Validitas Item Soal Bahasan Tata Cara Pengurusan Jenazah
No. Item Nilai Korelasi
Interpretasi Keterangan
1 0,202
Invalid Tidak digunakan
2 0,117
Invalid Tidak digunakan
3 0,172
Invalid Tidak digunakan
4 0,173
Invalid Tidak digunakan
5 -0,014
Invalid Tidak digunakan
6 0,204
Invalid Tidak digunakan
7 -0,204
Invalid Tidak digunakan
8 0,202
Invalid Tidak digunakan
9 0,774
Valid Digunakan
10 0,041
Invalid Tidak digunakan
11 -0,108
Invalid Tidak digunakan
12 0,378
Invalid Tidak digunakan
13 0,314
Invalid Tidak digunakan
14 -0,010
Invalid Tidak digunakan
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
15 0,774
Valid Digunakan
16 0,486
Valid Digunakan
17 0,581
Valid Digunakan
18 0,264
Invalid Tidak digunakan
19 -4,759
Invalid Tidak digunakan
20 -9,100
Invalid Tidak digunakan
21 0,283
Invalid Tidak digunakan
22 0,774
Valid Digunakan
23 0,774
Valid Digunakan
24 0,597
Valid Digunakan
25 0,484
Valid Digunakan
26 0,338
Invalid Tidak digunakan
27 -0,197
Invalid Tidak digunakan
28 0,599
Valid Digunakan
29 0,555
Valid Digunakan
30 -0,397
Invalid Tidak digunakan
31 0,652
Valid Digunakan
32 0,508
Valid Digunakan
33 0,774
Valid Digunakan
34 0,774
Valid Digunakan
35 0,774
Valid Digunakan
36 0,011
Invalid Tidak digunakan
37 0,552
Valid Digunakan
38 0,332
Invalid Tidak digunakan
39 0,512
Valid Digunakan
40 0,426
Invalid Tidak digunakan
41 0,842
Valid Digunakan
42 0,774
Valid Diguanakan
43 0,188
Invalid Tidak digunakan
44 0,719
Valid Digunakan
45 -0,038
Invalid Tidak digunakan
46 0,521
Valid Digunakan
47 0,552
Valid Digunakan
48 0,552
Valid Digunakan
49 0,842
Valid Digunakan
50 0,013
Invalid Tidak digunakan
51 0,493
Valid Digunakan
52 0,484
Valid Digunakan
53 0,575
Valid Digunakan
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
54 0,547
Valid Digunakan
55 0,575
Valid Digunakan
56 -0,174
Invalid Tidak digunakan
57 -0,157
Invalid Tidak digunakan
58 -0,082
Invalid Tidak digunakan
59 0,127
Invalid Tidak digunakan
60 0,842
Valid Digunakan
Keterangan: Jika r
pbi
r
t
, maka Valid; dan jika r
pbi
r
t
, maka Invalid. Maka diketahui r
t
= N – 2 = 17 – 2 = 15 dengan taraf signifikansi 5
= 0,482; 1 = 0,606 Sudijono, 2009:479. Dari 60 butir soal pilihan ganda yang telah diujikan kepada 17 siswa,
hasilnya adalah 30 butir soal Valid, yaitu soal nomor 9, 15, 16, 17, 22, 23, 24, 25, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 39, 41, 42, 44, 46, 47, 48, 49, 51, 52,
53, 54, 55, dan 60. Dan soal Invalid berjumlah 30, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 18, 19, 20, 21, 26, 27, 30, 36, 38, 40, 43, 45,
50, 56, 57, 58, dan 59. Butir soal yang hasilnya valid akan digunakan untuk soal pretest dan posttest.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan kemampuan memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap Purwanto, 2010: 196. Suatu tes dikatakan reliabel jika tes
tersebut diujikan berkali-kali hasilnya tetap atau mengikuti perubahan secara ajeg, maka tes tersebut dapat dipercaya. Instrumen yang baik adalah
instrumen yang dapat dengan tepatajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataanvalid Arikunto, 2009: 86. Dalam menghitung koefisien
reliabilitas tes, peneliti mengunakan rumus Rulon Model Item Gasal Genap, yaitu sebagai berikut Sudijono, 2009: 244.
Keterangan : = koefisien reliabilitas tes
1 = bilangan konstan
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
= varians perbedaan antarskor yang dicapai oleh testee pada belahan I dengan skor yang dicapai oleh testee pada belahan II
= varian total Adapun langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam mencari koefisien
reliabilitas tes menurut Sudijono 2009: 244 – 249 adalah sebagai berikut:
a Mencari menghitung d, di mana d = X – Y
b Menjumlahkan d sehingga diperoleh ∑d.
c Menguadratkan d dan menjumlahkannya, sehingga diperoleh ∑d
2.
d Mencari menghitung skor total =X
t
, yaitu skor X ditambah skor Y, atau X
t
= X + Y, kemudian dijumlahkan sehingga diperoleh
∑X
t
. e
Menguadratkan skor total =X
t
, kemudian dijumlahkan sehingga diperoleh
∑X
t 2
, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.5 Perhitungan Mencari r
11
dengan Formula Rulon Model Item Gasal Genap
No Nama Siswa
Skor Item Bernomor: d =
X – Y
d
2
X
t
= X + Y
X
t 2
Gasal X Genap Y
1 A. Karim
6 7
-1 1
13 169
2 A. Latif
6 7
-1 1
13 169
3 Adib
5 4
1 1
9 81
4 Fahmi I.
5 7
-2 4
12 144
5 Hendri
6 7
-1 1
13 169
6 Mario
6 6
12 144
7 M. Afif
7 8
-1 1
15 225
8 M. Aji
5 6
-1 1
11 121
9 M. Arief
4 6
-2 4
10 100
10 M. Zia 4
5 -1
1 9
81 11 Ryan
3 4
-1 1
7 49
12 Shally 6
6 12
144 13 Sukma
5 8
-3 9
13 169
14 Willy 6
6 12
144 15 Yayan
7 6
1 1
13 169
16 Yudhistira 3
5 -2
4 8
64 17 Z
5 8
-3 9
13 169
N = 17 ∑X
∑Y ∑d
∑d
2
∑X
t
∑X
t 2
89 106
-17 39
195 2311
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
f Mencari menghitung jumlah kuadrat perbedaan antarskor item gasal
dengan skor genap ∑X
d 2
dengan rumus:
∑ ∑
∑
Jadi:
∑ ∑
∑ ∑
g Mencari menghitung varian perbedaan antarskor item gasal dengan
skor item genap S
d 2
dengan menggunakan rumus berikut:
∑
Jadi:
h Mencari menghitung jumlah kuadrat total skor item gasal dengan skor
item genap ∑x
t 2
, dengan menggunakan rumus:
∑ ∑
∑
Jadi:
∑ ∑
∑
i Mencari menghitung varian total S
t 2
dengan rumus:
∑
Jadi:
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
j Menghitung koefisien reliabilitas tes dengan rumus:
Jadi:
0,296 0,704
Kemudian memberikan interpretasi terhadap angka koefisien reliabilitas tes dengan ketentuan:
- Jika r
11
sama dengan atau lebih besar daripada 0.70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki
reliabilitas yang tinggi reliable. -
Jika r
11
lebih kecil daripada 0.70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi
un-reliable Jadi, tes yang telah diujikan memiliki reliabilitas yang tinggi karena r
11
lebih besar dari 0,70 yaitu 0, 704. 3.
Uji Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Daya beda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandaiberkemampuan tinggi dengan siswa yang bodohberkemampuan rendah Arikunto, 2009: 211.
Adapun cara menentukan daya pembeda itu ada 2 cara menurut Arikunto 2009: 212, yakni:
- untuk kelompok kecil kurang dari 100 orang. Caranya ialah seluruh
kelompok testee dibagi 2 sama besar, 50 kelompok atas dan 50 kelompok bawah. Seluruh pengikut tes dideretkan mulai dari nilai
teratas sampai terbawah, lalu dibagi dua.
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
- untuk kelompok besar 100 orang ke atas. Untuk kelompok besar
biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja, yaitu 27 skor teratas dan 27 skor terbawah
Karena peneliti mendapatkan testee kurang dari 50, maka menggunakan kelompok kecil, yaitu 17 testee di bagi dua maka, 8 kelompok atas dan 8
kelompok bawah, 1 diabaikan. Rumus untuk menentukan indeks daya beda adalah sebagai berikut Arikunto, 2009: 213.
Keterangan: D = Daya Pembeda
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
PA = = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Versi I
Indeks Daya Beda Klasifikasi
0,40 ke atas 0,21
– 0,39 0,20 ke bawah
Baik Kurang Baik
Jelek Sumber: Arikunto, 2009: 218
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sukar Arikunto, 2009: 207. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran.
D = -
= PA - PB
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran adalah sebagai berikut Arikunto, 2009:208.
Keterangan: P
= Indeks Kesukaran B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran Klasifikasi
0,29 ke bawah 0,30
– 0,69 0,70 ke atas
Sukar Sedang
Mudah Sumber: Arikunto, 2009: 210
Untuk menghitung daya beda dan tingkat kesukaran, peneliti menggunakan bantuan microsoft excel, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.8 Analisis Daya Beda dan Tingkat Kesukaran
No. Soal
BA BB BA
+ BB
BA -
BB N
Daya Pembeda DP Tingkat Kesukaran TK
Indeks DP
Kualifikasi Angka
TK Kualifikasi
Baik Kurang
Baik Jelek
Sukar Sedang Mudah
1
3 7
10,00 -4,00
17 -0,47
- -
0,59
-
-
2
6 7
13,00 -1,00
17 -0,12
- -
0,76
- -
3
5 6
11,00 -1,00
17 -0,12
- -
0,65
-
-
4
5 5
10,00 0,00
17 0,00
- -
0,59
-
-
5
7 6
13,00 1,00
17 0,12
- -
0,76
- -
6
2 3
5,00 -1,00
17 -0,12
- -
0,29
-
-
7
7 7
14,00 0,00
17 0,00
- -
0,82
- -
8
5 5
10,00 0,00
17 0,00
- -
0,59
-
-
9
8 8
16,00 0,00
17 0,00
- -
0,94
- -
10
7 7
14,00 0,00
17 0,00
- -
0,82
- -
11
6 7
13,00 -1,00
17 -0,12
- -
0,76
- -
12
8 7
15,00 1,00
17 0,12
- -
0,88
- -
13
4 1
5,00 3,00
17 0,35
-
- 0,29
-
-
14
5 3
8,00 2,00
17 0,24
-
- 0,47
-
-
15
8 8
16,00 0,00
17 0,00
- -
0,94
- -
P
=
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
16
7 8
15,00 -1,00
17 -0,12
- -
0,88
- -
17
7 3
10,00 4,00
17 0,47
-
- 0,59
-
-
18
6 7
13,00 -1,00
17 -0,12
- -
0,76
- -
19
4 4
8,00 0,00
17 0,00
- -
0,47
-
-
20
7 6
13,00 1,00
17 0,12
- -
0,76
- -
21
4 4
8,00 0,00
17 0,00
- -
0,47
-
-
22
8 8
16,00 0,00
17 0,00
- -
0,94
- -
23
8 8
16,00 0,00
17 0,00
- -
0,94
- -
24
8 7
15,00 1,00
17 0,12
- -
0,88
- -
25
8 5
13,00 3,00
17 0,35
-
- 0,76
- -
26
5 1
6,00 4,00
17 0,47
-
- 0,35
-
-
27
2 1
3,00 1,00
17 0,12
- -
0,18
-
-
28
7 5
12,00 2,00
17 0,24
-
- 0,71
- -
29
6 1
7,00 5,00
17 0,59
-
- 0,41
-
-
30
1 1,00
1,00 17
0,12 -
-
0,06
- -
31
8 3
11,00 5,00
17 0,59
-
- 0,65
-
-
32
7 8
15,00 -1,00
17 -0,12
- -
0,88
- -
33
8 8
16,00 0,00
17 0,00
- -
0,94
- -
34
8 8
16,00 0,00
17 0,00
- -
0,94
- -
35
8 8
16,00 0,00
17 0,00
- -
0,94
- -
36
7 5
12,00 2,00
17 0,24
-
- 0,71
- -
37
7 5
12,00 2,00
17 0,24
-
- 0,71
- -
38
6 7
13,00 -1,00
17 -0,12
- -
0,76
- -
39
5 2
7,00 3,00
17 0,35
-
- 0,41
-
-
40
7 5
12,00 2,00
17 0,24
-
- 0,71
- -
41
8 7
15,00 1,00
17 0,12
- -
0,88
- -
42
8 8
16,00 0,00
17 0,00
- -
0,94
- -
43
3 2
5,00 1,00
17 0,12
- -
0,29
-
-
44
8 6
14,00 2,00
17 0,24
-
- 0,82
- -
45
6 4
10,00 2,00
17 0,24
-
- 0,59
-
-
46
6 3
9,00 3,00
17 0,35
-
- 0,53
-
-
47
7 5
12,00 2,00
17 0,24
-
- 0,71
- -
48
7 3
10,00 4,00
17 0,47
-
- 0,59
-
-
49
8 7
15,00 1,00
17 0,12
- -
0,88
- -
50
8 7
15,00 1,00
17 0,12
- -
0,88
- -
51
8 6
14,00 2,00
17 0,24
-
- 0,82
- -
52
8 5
13,00 3,00
17 0,35
-
- 0,76
- -
53
8 7
15,00 1,00
17 0,12
- -
0,88
- -
54
7 4
11,00 3,00
17 0,35
-
- 0,65
-
-
55
8 7
15,00 1,00
17 0,12
- -
0,88
- -
56
3 1
4,00 2,00
17 0,24
-
- 0,24
-
-
57
3 2
5,00 1,00
17 0,12
- -
0,29
-
-
58
3 2
5,00 1,00
17 0,12
- -
0,29
-
-
59
6 5
11,00 1,00
17 0,12
- -
0,65
-
-
60
8 7
15,00 1,00
17 0,12
- -
0,88
- -
Berdasarkan tabel 3.13 terlihat bahwa dari 60 butir soal pilihan ganda yang diujicobakan terdapat daya pembeda dalam kualifikasi baik berjumlah 5 butir,
Anis Khoerunnisa,2013 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM PAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI AJAR PENGURUSAN JENAZAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yaitu nomor 17, 26, 29, 31, dan 48; sedangkan dalam kualifikasi kurang baik berjumlah 16 butir yaitu nomor 13, 14, 25, 28, 36, 37, 39, 40, 44, 45, 46, 47,51,
52, 54, dan 56; serta dalam kualifikasi jelek berjumlah 39 butir, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 30, 32, 33, 34,
35, 38, 41, 42, 43, 49, 50, 53, 55, 57, 58, 59, dan 60. Hal ini sesuai kriteria pada tabel 3.11. Sedangkan pada tingkat kesukaran dari 60 butir soal terdapat 8 butir
pada kualifikasi sukar, yaitu nomor 6, 13, 27, 30, 43, 56, 57, dan 58; sedangkan pada kualisifikasi sedang terdapat 17 butir, yaitu nomor 1, 3, 4, 8, 14, 17, 19, 21,
26, 29, 31, 39, 45, 46, 48, 54, dan 59; serta pada kualifikasi mudah terdapat 35 butir, yaitu nomor 2, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 18, 20, 22, 23, 24, 25, 28, 32, 33,
34, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 44, 47, 49, 50, 51, 52, 53, 55, dan 60. Hal ini pun sesuai kriteria pada tabel 3.12.
Idealnya sebuah soal tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar, pun daya bedanya sesuai kriteria, namun membuat soal merupakan pekerjaan yang tidak
mudah, sehingga butir soal yang sudah valid namun tingkat kesukaran dan daya beda masih belum memenuhi kriteria, maka butir soal tersebut tidak dibuang,
hanya perlu diperbaiki. Kemungkinan kekurangannya hanya terletak pada rumusan kalimatnya sehingga hanya perlu ditulis kembali, dengan perubahan
seperlunya Arikunto, 2009: 220. j.
Menata dan memperbaiki kembali instrumen soal yang masih perlu dihaluskan untuk dijadikan instrumen final, sehingga peneliti mendapati 30
soal instrumen tes pilihan ganda.
2. Instrumen Lembar ObservasiPengamatan