139
memperoleh data tentang jumlah pengawas, jumlah sekolah. Data ini didapatkan daribinaan, dan masalah lainnyadi dinas Pendidikan KabupatenKota.
I. Teknik Analisis Data
Pengolahan data merupakan satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, terutama diinginkan generalisasi dan kesimpulan tentang
berbagai masalah yang diteliti Mohammad Ali, 1985: 151. Pengolahan data ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengartikan sebuah data menjadi sebuah
pendapat sehingga akhirnya dapat ditarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Proses pengolahan data ini dilakukan setelah instrumen yang telah
lulus uji validitas dan reliabilitas disebar pada sampel penelitian yang kemudian instrumen diolah setelah melalui proses seleksi dan klasifikasi data instrumen dari
responden dengan Metode Chi Kuadrat, Uji F, Methods of Succesive Interval MSI
, dan untuk pengolahan data korelasi regresi digunakan Path Analysis Model.
Teknik analisis dan pengolahan data untuk mengungkapkan hasil penelitian dilakukan melalui langkah- langkah sebagai berikut:
1. Menghitung Gambaran Umum Jawaban Responden
Teknik perhitungan ini digunakan untuk mencari gambaran umum responden sekaligus untuk menentukan kedudukan setiap item atau indikator,
maka digunakan uji statistik yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu dengan menggunakan rumus Weighted Means Scored WMS sebagai berikut:
Keterangan:
X
= Jumlah rata-rata yang dicari X
= Jumlah skor gabungan frekuensi jawaban yang dikali bobot nilai untuk setiap alternatifkategori
N = Jumlah responden
N X
X
140 Adapun langkah-langkah dalam pengelolaan WMS adalah:
1 Memberi bobot untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih.
2 Menghitung jumlah responden setiap item dan kategori jawaban
3 Menunjukkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikalikan
dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri. 4
Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom. 5
Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban.
6 Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi
hasil perhitungan WMS dalam tabel konsultasi Miftah Anugrah, 2007: 92 di bawah ini:
Tabel 3.10 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang Nilai Kriteria
Penafsiran Variabel X dan Variabel Y
4,01 – 5,00
Selalu Sangat Tinggi
3,01 – 4,00
Sering Tinggi
2,01 – 3,00
Jarang Cukup
1,01 – 2,00
Kadang-kadang Rendah
0,01 – 1,00
Tidak Pernah Sangat Rendah
2. Uji Persyaratan Analisis
Penelitian ini memerlukan pengujian persyaratan analisis karena penelitian akan menggunakan analisis parametrik. Adapun persyaratan analisis yang akan
diuji dalam penelitian ini adalah uji normalitas data, uji linearitas regresi, dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu: Uji Kertas Peluang Normal, Uji Lilefort, dan Chi- Kuadrat. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik Chi-
Kuadrat, lankah-langkahnya adalah: Langkah 1: Membuat tabulasi data dengan tabel penolong sebelumnya
tentukan dulu: nilai rentang, banyak kelas, dan panjang kelas.
141
Langkah 2: Mencari rata-rata mean. Langkah 3: Mencari simpangan baku standard deviasi.
Langkah 4: Membuat daftar frekuensi yang diharapkan. Langkah 5: Mencari Chi-
Kuadrat hitung χ²
hitung
. Langkah 6:
Membandingkan χ²
hitung
dengan χ²
tabel
, untuk α=0,05 dan derajat kebebasan dk=k-1.
Jika χ²
hitung
χ²
tabel
: data tidak berdistribusi normal. Jika χ²
hitung
≤χ²
tabel
: data berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas Regresi
Salah satu syarat untuk melakukan analisis jalur adalah apakah hubungan antar variabel bersifat linear atau tidak. Uji linearitas dalam penelitian ini
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut. Langkah 1:
Mencari angka statistik: ∑X;∑Y;∑X
2
;∑Y
2
;∑XY;s;ẋ;a;b. Langkah 2: Mencari jumlah kuadrat regresi JK
Reg|a|
. Langkah 3: Mencari jumlah kuadrat regresi JK
Reg|b|a|
. Langkah 4:
Mencari jumlah kuadrat residu JK
Res
. Langkah 5: Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu RJK
Res|a|
. Langkah 6: Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu RJK
Res|b|a|
. Langkah 7: Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu RJK
Res
. Langkah 8: Mencari jumlah kuadrat eror JK
E
. Langkah 9: Mencari jumlah kuadrat tuna cocok JK
T C
. Langkah 10: Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok RJK
T C
. Langkah 11: Mencari rata-rata jumlah kuadrat eror RJK
E
. Langkah 12: Mencari nilai F
hitung
. Langkah 13: Mencari nilai F
tabel
. Langkah 13: Menentukan keputusan pengujian.
Jika F
hitung
≤F
tabel,
artinya data berpola linear, Jika F
hitung
≥F
tabel,
artinya data berpola tidak linear,
142
3. Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data penelitian terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data untuk melakukan pengujian hipotesis. Langkah-langkah untuk
melakukan pengolahan dan analisis data tersebut sebagai berikut. a.
Menghimpun, memverifikasi, dan menskor data yang diperoleh melalui angket dan studi dokumentasi.
b. Melakukan konversi data dari data ordinal menjadi data interval.
c. Mendeskripsikan data penelitian untuk mendapatkan gambaran tentang
kondisi masing- masing variabel. d.
Melakukan analisis data untuk melakukan pengujian hipotesis. Pengolahan data dilakukan melalui analisis deskriptif dan analisis jalur
untuk menguji hipotesis. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui kondisi masing-masing variabel. Dalam hal ini, data yang diperoleh dari masing-
masing variabel dikelompokkan ke dalam kategori sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. Untuk menentukan kategori variabel terlebih dahulu
dihitung rentang antar variabel, dengan formula: R
AK
=
�
max − � �
5
dimana: R
AK
= rentang antar kategori, S
max
= skor maksimal S
min
= skor minimal 5 = banyak kategori sangat tinggi, tinggi, cukup,
rendah, sangat rendah. Berdasarkan rumus di atas, kemudian mencocokan hasil perhitungan setiap
variabel dengan kriteria masing-masing, dengan menggunakan tabel konsultasi perhitungan WMS sebagai berikut:
143
Tabel 3.17 KONSULTASI HASIL PERHITUNGAN WMS
Rentang nilai Kriteria Penafsiran
Variabel X Variabel Y
4,01 – 5,00
Sangat Baik Selalu
Selalu 3,01
– 4,00 Baik
Sering Sering
2,01 – 3,00
Cukup Kadang-kadang
Kadang-kadang 1,01
– 2,00 Rendah
Jarang Jarang
0,01 – 1,00
Sangat rendah Tidak pernah
Tidak pernah
Sumber: Sugiono, 2003:205
Dengan mengetahui
kategori tersebut,
maka skor
yang diperoleh
diklasifikasikan berdasarkan kriteria tersebut, baik untuk variabel, dimensi, indikator, maupun masing-masing item.
Sementara itu, untuk melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan persyaratan analisis. Jika persyaratan tersebut tersebut sudah terpenuhi
kemudian dilanjutkan dengan melakukan penghitungan koefisien jalur path analysis.
Menurut Gaspersz 1995: 286, analisis jalur merupakan analisis regresi linear terstruktur dengan variabel-variabel baku standardized variablesyang
membahas hubungan kausal antar variabel dalam sistem tertutup. Sejalan dengan Gaspersz, Gall, et all 2003: 347 menyatakan bahwa path analysis is a method
for testing the validity of a theory about causal relationships between three or more variables that have been studied using a correlational research design.
Analisis jalur pertama kali dikembangkan oleh Sewall Wright tahun 1934. Analisis jalur ini digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan
masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuannya ialah menjelaskan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai penyebab, terhadap
variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. Dalam melakukan analisis jalur, ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi
Solimun, 2002: 49, yaitu: a.
Hubungan antar variabel dalam model analisis jalur adalah linear dan aditif, b.
Hanya model rekrusif sistem aliran kausal ke satu arah yang dapat dipertimbangkan, sedangkan pada model yang megandung kausal resiprokal
sistem aliran kausal timbal balik tidak dipertimbangkan.
144
c. Variabel yang dipengaruhi endogenous variables dan variabel yang
mempengaruhi exogenous variables dalam skala ukur interval. d.
Variabel yang diobservasi observed variables diukur dengan tanpa kesalahan instrumen pengukuran valid dan reliabel.
e. Model yang dianalisis dispesifikasi diidentifikasi dengan benar berdasarkan
teori-teori dan konsep-konsep yang relevan.
4. Pengujian Hipotesis