Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa selain memiliki sifat-sifat universal, juga memiliki karakteristik tersendiri pada masing-masing bahasa itu yang berbeda satu dan yang lainnya. Termasuk salah satunya bahasa Jepang. Bahasa Jepang mempunyai sifat universal dan juga karakteristik tersendiri, seperti keberagaman strukturnya. Setiap bahasa terdiri dari rangkaian kalimat yang dibangun oleh klausa, frase dan kata. Kata sebagai satuan terkecil dapat berupa kata tunggal, yaitu kata yang terdiri atas sebuah morfem saja dan kata majemuk yaitu gabungan dua buah morfem dasar atau lebih yang mengandung suatu pengertian yang baru. Kata majemuk dalam bahasa Indonesia antara lain : 1. Rumah setan 2. Tanya jawab 3. Tanggung jawab 4. Kerja Bakti Kata-kata di atas merupakan contoh dari kata majemuk. Kata pada nomor 1 merupakan gabungan dari kata benda dan kata benda. Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal. Setan adalah roh jahat yang selalu menggoda manusia agar 2 Universitas Kristen Maranatha berlaku jahat, sedangkan rumah setan adalah tempat pertemuan bagi anggota organisasi gerakan orang-orang yang memperjuangkan persaudaraan dan kebebasan Kata pada nomor 2, 3, 4 merupakan penggabungan antara kata kerja dan kata kerja. Pada nomor 2 terdapat kata tanya jawab. Tanya adalah permintaan keterangan. Jawab adalah sahut atau balas, sedangkan tanya jawab adalah diskusi. Pada nomor 3, tanggung adalah dipastikan, tentu, dijamin. Jawab adalah sahut, sedangkan tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya. Kerja bakti pada nomor 4 terdiri dari kata kerja dan bakti. Kerja adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Bakti adalah perbuatan yang menyatakan setia, hormat, tunduk. Kerja bakti sendiri memiliki arti kerja bergotong royong tanpa pamrih untuk kepentingan bersama. Dari kata-kata tersebut, dapat dipahami bahwa kata majemuk dalam bahasa Indonesia dapat menghasilkan arti baru dan berbeda dari arti kata yang membentuk kata majemuk tersebut, tetapi dalam bahasa Indonesia tidak ada perubahan struktur kata dari kata tunggal ke kata majemuk. Verba majemuk dalam bahasa Jepang disebut dengan 複 合 動 詞 fukugoudoushi . 複 合 動 詞 fukugoudoushi menurut Ikegami 1998 ; 198 memiliki pengertian sebagai berikut : 3 Universitas Kristen Maranatha 動詞 連用形 他 動詞 複合し も 両語 意味的 結合 し も Doushi no renyoukei to hoka no doushi to ga fukugoushitamono de, ryougo ga imi teki ni ketsugoushitamono. Pemajemukan bentuk penggunaan kata kerja dan kata kerja lainnya, menggabungkan arti dari kedua kata tersebut. Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa penggabungan dua buah kata kerja menjadi sebuah kata kerja majemuk, yang maknanya dapat dilihat dari penggabungan arti kedua kata kerja majemuk tersebut. Selain itu, Makino Tsutsui 2001 ; 626 mengungkapkan 複 合 動 詞 fukugodoushi sebagai berikut: “A compound verb is a verb that consist of two verb creating a specific meaning not always predictable from the meanings of each element. The compound verb has only one accentual peak and no other elements can enter between the two verbs. The compound verb is either Vte + V as in katte ageru „to buy s.t. for s.o.,‟katte miru „to buy s.t. on an experimental basis,‟katte oku „to buy s.t. in advance,‟ or Vmasu + V.” Verba majemuk adalah kata kerja yang terdiri dari dua kata kerja, menimbulkan makna khusus yang tidak dapat ditebak dari makna setiap unsurnya. Verba majemuk ini hanya memiliki satu puncak aksen dan tidak semua unsur dapat disisipkan diantara dua kata kerja.Verba majemuk dalam Vte + V dalam „katte ageru‟ memiliki arti membeli sesuatu untuk seseorang, „katte miru‟ memiliki arti membeli sesuatu untuk percobaan dasar, „katte oku‟ memiliki arti membeli untuk suatu kemajuan, atau bentuk Vmasu + V. Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa Makino Tsutsui membagi struktur pembentukan verba majemuk menjadi dua yaitu, terdiri dari dua kata kerja dengan struktur V Vte + V dan V す Vmasu + V. Arti yang ditimbulkan dari verba majemuk ini berbeda dari arti unsur pembentuk verba 4 Universitas Kristen Maranatha majemuk, karena verba majemuk ini dapat menimbulkan makna yang khusus dan baru. Berikut adalah contoh dari 複合動詞 fukugoudoushi: 5. 喜び合っ く 人 悲し 合っ く 人 本当 友達 Yorokobi attekureru hito, kanashimiatte kureru hito ga hontou no tomodachi da. Siapapun orang akan ada bersamamu saat suka dan duka adalah teman yang sebenarnya. Makino Tsutsui, 2001 ; 626 6. 毎日すしを食べ い すし 食べ飽 い Mainichi sushi wo tabeteita noni, sushi wa tabeakinai. Saya memakan sushi setiap hari, tetapi saya tidak bosan memakannya. Makino Tsutsui, 2001 ; 628 7. 世界 ビ-ルを飲 比べ Sekai no biiru wo nomikurabetemita. Saya meminum bir dari seluruh dunia untuk membandingkannya. Makino Tsutsui, 2001 ; 631 Pada kalimat 5, verba majemuk yang digunakan adalah 合っ く . 合 っ く ini terdiri dari 2 動 詞 doushi „verba‟ yaitu 合 う dan く . Verba 合う memiliki arti cocok, sedangkan verba く memiliki arti menerima sesuatu dari seseorang. Tetapi pada kalimat 5, 合っ く memiliki makna melakukan sesuatu secara bersama-sama. Pada kalimat 5 tersebut terjadi perpaduan makna. 合う merupakan stem atau 語幹 gokan, sedangkan huruf u pada kata 合う merupakan akar, karena kata akhiran atau 語尾 gobi bisa berubah. Misalnya 合 う menjadi 合 い す . く merupakan 補助 動 詞 , maka 語 尾 verba pertama yaitu 合う diubah ke dalam bentuk ~ menjadi 合っ く . 5 Universitas Kristen Maranatha Verba majemuk yang terdapat pada kalimat 6 adalah 食べ飽 い . Pada 複 合 動詞 tersebut terdapat 動詞 食べ dan 動 詞 飽 . 食 べ memiliki makna makan, sedangkan 飽 memiliki makna bosan. ~ 飽 memilki makna bosan melakukan sesuatu. Bentuk ~ 飽 pada kalimat 6 di atas tersebut memiliki makna 自 動 詞 jidoushi „intransitif‟, karena 動 詞 tersebut tidak memerlukan objek. 動 詞 ~ 飽 menurut Makino Tsutsui, hanya dapat digabungkan dengan beberapa 動詞 saja seperti 食べ 見 , dan 聞く . Pada kalimat 6, 食 べ 飽 い memiliki makna tidak bosan memakannya. Kalimat tersebut terdiri dari 2 stem yaitu 食べ飽 dan 食べ , sedangkan 食べ merupakan akar. Dalam pembentukan 複合動詞 , verba pertama diubah ke dalam bentuk nomina terlebih dahulu, kemudian digabungkan dengan verba kedua. Pada kalimat 7, terdiri dari tiga 動詞 . 動詞 yang digunakan adalah 飲 , 比べ , . 飲 memiliki arti minum , 比べ memiliki arti membandingkan dan memiliki arti mencoba. Makna 飲 比べ pada kalimat 7 tersebut adalah membandingkan minuman bir tersebut, sehingga makna yang lebih berperan adalah verba 1. ~ 比 べ sendiri memiliki makna membandingkan sesuatu atau seseorang. 飲 比べ memiliki 3 stem yaitu 飲 比べ 飲 比べ dan 飲 . Akar dari kata 飲 adalah 飲 m. Huruf u pada kata 飲 merupakan akar, karena kata akhiran atau 語尾 bisa berubah. Pada kalimat 7 6 Universitas Kristen Maranatha tersebut merupakan kalimat 他 動 詞 tadoushi „transitif‟, karena dalam pembentukanya verba tersebut harus membandingkan suatu objek. Dari contoh kalimat tersebut terjadi perpaduan makna dari setiap kata kerja sehingga penulis tertarik untuk meneliti 複合動詞 fukugoudoushi . Seperti pada contoh kalimat nomor 5, 合っ く merupakan gabungan dua buah 動 詞 yaitu 合う yang memiliki arti cocok dan く yang memiliki arti menerima sesuatu. Kedua kata kerja tersebut digabungkan dan memiliki makna yang merupakan gabungan arti dari kedua kata kerja tersebut yaitu melakukan sesuatu saling melengkapi secara bersama-sama. Penulis menggunakan kajian morfologi untuk melihat kata kata apa saja yang dipadankan dan membentuk sebuah kata kerja majemuk. Dalam kata kerja majemuk ini memiliki nuansa makna yang berbeda-beda, maka digunakan kajian semantik. Sepengetahuan penulis, belum ada penelitian sebelumnya tentang apa yang diajukan sekarang.

1.2 Rumusan Masalah