berdasarkan ciri, atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya
sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi Notoatmodjo,2010.
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 2 Cengkehturi
Binjai. Peneliti mengambil lokasi ini dengan alasan UPT Pelayanan Sosial Lansia merupakan unit yang dikelola oleh pemerintah Sumatera Utara dan memiliki
kapasitas jumlah lansia yang cukup banyak sehingga peneliti mendapatkan sampel sesuai kriteria dan sesuai harapan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
November-Desember 2013 .
4.4 Pertimbangan Etik
Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari Fakultas Keperawatan dan izin dari Dinas Sosial UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan
Anak Balita Wilayah Binjai Dan Medan. Setelah diberi ijin selanjutnya peneliti akan memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud, tujuan, manfaat
dan efek serta prosedur penelitian. Tindakan selanjutnya peneliti memberikan penjelasan tentang cara pengisian instrumen dan apabila bersedia menjadi
responden dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan. Penelitian ini juga telah dilindungi oleh Komisi Etik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu kuesioner data demografi KDD,
Universitas Sumatera Utara
kuesioner Aktivitas hidup sehari-hari Indeks Barthel dan lembar data observasi gangguan pendengaran. Kuesioner data demografi KDD meliputi usia, jenis
kelamin, pendidikan terakhir, dan lama di panti. Lembar observasi gangguan pendengaran yaitu berisi tentang pemeriksaan garpu tala rinne, weber, dan
schwabach. Kuesioner Aktivitas hidup sehari-hari meliputi mengendalikan rangsang buang air besar, mengendalikan rangsang buang air kecil, membersihkan
diri sikat gigi, sisir rambut, bercukur, cuci muka, penggunaan jambantoilet – masuk dan keluar WC melepas, memakai celana, membersihkanmenyeka,
menyiram, makan, berpindah posisi dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya, mobilitasberjalan, berpakaian, naik-turun tangga dan mandi.
4.6 Uji Validitas
Penelitian ini tidak melakukan uji validitas dan reabilitas kembali karena telah diuji kesahihannya oleh Agung 2006 dimana nilai p0,001 artinya bahwa
Indkes Barthel merupakan instrumenalat ukur yang andal dan sahih serta dapat digunakan untuk mengukur status fungsional dasar usia lanjut di Indonesia.
4.7 Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan garpu tala. Pemeriksaan gangguan pendengaran dilakukan dengan tes garpu tala.
Tujuannya untuk mendapatkan gambaran gangguan pendengaran tuli konduktif atau tuli sensorineural. Setelah itu peneliti menjelaskan kepada calon responden
tentang prosedur, tujuan dan manfaat penelitian. Kemudian Peneliti meminta kesediaan calon responden untuk mengikuti penelitian. Setelah mendapatkan
persetujuan responden pengumpulan data dimulai. Pemeriksaan gangguan
Universitas Sumatera Utara
pendengaran dilakukan di sebuah ruangan yang tenang dan tidak bising. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan garpu tala untuk tes rinne, weber,
dan schwabach. Setelah mendapatkan data mengenai klasifikasi gangguan pendengaran, maka hasilnya peneliti tuliskan di dalam lembar observasi gangguan
pendengaran, maka selanjutnya peneliti akan memberikan 2 lembar kuesioner selanjutnya kepada klien. Peneliti memberikan kuesioner hanya pada responden
yang mengalami gangguan pendengaran. Data yang telah terkumpul di analisa dan dikategorikan ke dalam 5 kategori yaitu mandiri, ketergantungan ringan,
ketergantungan sedang, ketergantungan berat, dan ketergantungan total. Pemeriksaan gangguan pendengaran dan pengisisan kuesioner dilakukan
berlangsung selama 20 menit atau lebih untuk 1 orang lanjut usia.
4.8 Analisa Data