66
Rahayu Yulistia, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Melalui Teknik Peta Pemikiran Thinking
Maps Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas X-2 SMA Langlangbuana Tahun Ajaran 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
usai melaksanakan tindakan. Analisis data dilaksanakan untuk menentukan tindak lanjut pada pembelajaran berikutnya.
e. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan data yang diperoleh dari para observer yang dihitung oleh peneliti untuk mengetahui keberhasilannya dalam menerapkan
teknik peta pemikiran.
f. Jurnal Siswa
Jurnal diberikan kepada seluruh siswa di akhir pembelajaran. Pada tahap pengolahannya, jurnal dianalisis dan ditafsirkan sebagai cermin terhadap
penelitian tindakan berikutnya.
2. Instrumen Tes
Hasil karya tulisan siswa berupa cerita pendek dianalisis berdasarkan kriteria penilaian penulisan cerita pendek yang telah ditentukan, kemudian
dianalisis berdasarkan format penilaian penulisan cerita pendek. setelah itu, dikategorikan ke dalam lima kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan
sangat kurang. Berikut adalah kriteria penilaian penulisan cerita pendek.
Kriteria Penilaian Penulisan Cerita Pendek
No Aspek
Sub Aspek Kriteria dan Skor
5 4
3 2
1 1.
Kelengkapan aspek formal
cerita pendek Memuat:
1 judul;
2 penulis;
3 mengandung
narasi; Memuat
seluruh sub
aspek Hanya
memuat tiga sub
aspek Hanya
memuat dua sub
aspek Hanya
memuat satu
sub aspek
Tidak memuat
sub aspek
67
Rahayu Yulistia, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Melalui Teknik Peta Pemikiran Thinking
Maps Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas X-2 SMA Langlangbuana Tahun Ajaran 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4 mengandung
dialog.
2. Kelengkapan
unsur intrinsik
Memuat: 1
alurplot; 2
latar; 3
tokoh dan penokohan;
4 sudut pandang;
5 gaya bahasa;
6 tema.
Memuat seluruh
sub aspek
Hanya memuat
lima sub
aspek Hanya
memuat empat
sub aspek
Hanya memuat
tiga sub aspek
Hanya memuat
dua sub aspek
3. Kepaduan
unsurstruktur Struktur disusun dengan
memerhatikan: 1
kaidah dan penahapan
alurplot; 2
dimensi latar; 3
dimensi tokoh dan penokohan;
4 sudut pandang dan
gaya bahasa sebagai sarana
cerita; 5
pengembangan tema.
Memuat seluruh
sub aspek
dan padu
Hanya memuat
empat sub
aspek dan
padu Hanya
memuat tiga sub
aspek dan
padu Hanya
memuat dua sub
aspek dan
padu Hanya
memuat satu
sub aspek
dan padu
Satu sub
aspek tidak
padu Dua
sub aspek
tidak padu
Tiga sub
aspek tidak
padu Empat
sub aspek
tidak padu
Lima sub
aspek tidak
padu
4. Kesesuaian
penggunaan bahasa
Menggunakan: 1
kaidah Ejaan Yang
Memuat 95
sub Hanya
memuat 85
Hanya memuat
75 Hanya
memuat 65
Hanya memuat
55
68
Rahayu Yulistia, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Melalui Teknik Peta Pemikiran Thinking
Maps Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas X-2 SMA Langlangbuana Tahun Ajaran 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Disempurnakan EYD.
aspek sub
aspek sub
aspek sub
aspek sub
aspek
Deskriptor: 1
Kaidah dan penahapan plotalur meliputi: a
plotalur yang digunakan berdasarkan kaidah cerita pendek maju, mundur, dan campuran;
b kejelasan plotalur yang digunakan pada setiap tahapannya
melukiskan keadaan, berbagai peristiwa mulai bergerak, keadaan mulai memuncak, mencapai titik puncak, dan pemecahan masalah atau
penyelsaian. 2
Dimensi latar meliputi: a
tempat; b
waktu; c
suasana. 3
Dimensi tokoh dan penokohan meliputi: a
karakter tokoh yang beragam; b
karakter tokoh berdasarkan pada kaidah penokohan protagonis, antagonis, dan tritagonis.
4 Sarana cerita meliputi:
a Kedudukan pengarang dalam cerita sesuai kaidah yang berlaku dalam
cerita pendek menjadi pelaku utama, orang kedua, dan orang ketiga; b
bahasa yang digunakan dalam cerita. 5
Pengembangan tema meliputi: a
kualitas penceritaan; b
adanya pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca. 6
Kaidah Ejaan Yang Disempurnakan EYD meliputi: a
ketepatan penulisan kata; b
ketepatan penempatan tanda baca.
Rahayu Yulistia, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Melalui Teknik Peta Pemikiran Thinking
Maps Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas X-2 SMA Langlangbuana Tahun Ajaran 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik peta pemikiran didukung oleh guru sebagai fasilitator,
motivator, evaluator, dan siswa sebagai pembelajar. Media dan metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, menjadi salah
satu faktor penting yang mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Adapun media dan metode yang digunakan dalam pembelajaran menulis cerita
pendek melalui teknik peta pemikiran, yaitu peta gambar, peta pemikiran, waking suggestion, talking stick, snowballing trowing, self talk suggestion, lagu kasih
ibu, dan teknik sapaan hai-halo dan hai-hai halo-hai. Media dan metode tersebut merupakan bagian dari pembelajaran berbasis otak yang merupakan
induk dari metode peta pemikiran. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan tiga hal sebagai berikut.
1. Perencanaan teknik peta pemikiran untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis cerita pendek. Teknik peta pemikiran merupakan teknik yang dikembangkan dari metode peta pemikiran dan induknya, yaitu pembelajaran
berbasis otak yang didesain secara ilmiah untuk belajar. Oleh karena itu, guru berharap penerapan teknik peta pemikiran yang telah direncanakan dalam
perencanaan tindakan ini dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis cerita pendek. Perencanaan pembelajaran yang dituangkan ke dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan aplikasi dari teknik peta pemikiran. Pelaksanaan siklus I direncanakan pada hari Rabu, 3 April 2013.