Nu’man Yasir, 2013 Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Sekolah Efektif
Pada SMA Di Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi PPM yang dikalikan dengan 100. Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai
sumbangan atau ikut menentukan variabel Y. Kontribusi tersebut dicari dengan menggunakan rumus:
Keterangan : KD = Nilai Koefisien Diterminan
Pengaruh antar variabel
r = Nilai Koefisien Korelasi. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel X
1
dan X
2
terhadap variabel Y digunakan rumus korelasi ganda sebagai berikut.
Analisis lanjut digunakan teknik korelasi baik sederhana maupun ganda. Kemudahan dalam perhitungan digunakan jasa komputer berupa software dengan
program SPSS Statistical Product and Service Solutions Windows Version 21.
3. Analisa Regresi
Analisis regresi adalah teknik statistical yang digunakan untuk mengukur hubungan antara satu variable dependent Y dengan dua variabel independent
X
i
. Analisa regresi digunakan untuk mendapatkan informasi agar tujuan penelitian dapat tercapai, regresi dapat dipakai untuk memperkirakan variabel
mana dari atribut yang paling banyak memberikan kontribusi dengan uji coba yang signifikan.
Analisis regresi sederhana ditunjukan untuk menguji pengaruh dan kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat tanpa dikontrol variabel bebas
lainnya, sedangkan regresi ganda untuk menguji pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat yang dikontrol variabel bebas lainnya.
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat tanpa dikontrol variabel bebas lainnya, digunakan rumus analisis regresi
sederhana sebagai berikut :
KD = r
2
x 100
2 2
. 1
2 .
1 .
2 .
1 2
. 2
2 .
1 .
2 .
1
1 .
. 2
X X
X X
Y X
Y X
Y X
Y X
Y X
X
r r
r r
r r
R
Nu’man Yasir, 2013 Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Sekolah Efektif
Pada SMA Di Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Ŷ = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ E, Keterangan :
Ŷ = Nilai taksir Y variabel terikat dari Persamaan regresi.
a = Nilai Konstanta
b
1
= Nilai Koefsien regresi x
1
b
2
= Nilai Koefsien regresi x
2
X
1
= Variabel bebas x
1
X
2
= Nilai Koefsien regresi x
2
E = Prediktor pengganggu
Dari perhiutngan tabel di atas dapat diperoleh hasil persamaan yaitu :
2 2
2 i
i i
i i
i i
x x
n y
x x
x y
a
dan
2 2
i i
i i
i i
x x
n y
x y
x n
b
Sugiyono, 2010 : 238-239
Untuk membantu menganalisis data, kegiatan penghitungan statistik memakai program SPSS Statistical Product and Service Solutions Windows
Version 21. Sehingga dapat diperoleh perhitungan statistik deskriptif seperti uji normalitas, homogenitas, linieritas, uji validitas dan realibilitas dan uji korelasi
serta regresi.
137
Nu’man Yasir, 2013 Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Sekolah Efektif
Pada SMA Di Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Beberapa kesimpulan penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut: 1.
Profil Kepemimpinan Visioner Kepala sekolah di Kabupaten Bandung Barat secara umum memiliki kategori baik. Kemampuan kepala sekolah
dalam menciptakan visi, merumuskan, mentransformasikan serta mengimplementasikan visi merupakan tuntutan di era otonomi daerah dan
otonomi pendidikan. sehingga dengan kemampuan tersebut akan terbentuk sekolah yang efektif yang mampu mencapai tujuan-tujuan sekolah
khususnya dan tujuan pendidikan nasional pada umunya. 2.
Budaya Sekolah pada SMA di Kabupaten Bandung Barat secara umum memiliki kategori baik. Budaya Sekolah yang didalamnya terdapat 3
dimensi yaitu Pola Nilai, Pola Kebiasaan dan Pola Tindakan. Ketiga dimensi tersebut termasuk ke dalam kategori baik, namun demikian
dimensi yang paling rendah adalah dimensi pola Kebiasaan terutama yang berhubungan dengan kebiasaan sebagai bentuk budaya yang teraktualisasi
hanya sebagai bentuk uniformitas atau keseragaman belaka yang dalam pelaksanaannya akan menjadi batu sandungan dalam membangun sekolah
efektif. 3.
Sekolah Efektif pada sejumlah SMA di Kabupaten Bandung Barat secara umum menunjukkan kualitas yang baik. Sekolah efektif yang di
dalammnya terdapat 3 dimensi yaitu Manajemen Sekolah, Learning Organization dan Kompetensi Siswa. Dimensi tertinggi terdapat pada
indikator Kompetensi Siswa terutama pada indikator Kegiatan ekstra kurikuler siswa dapat mengangkat citra sekolah di masyarakat. Sedangkan
dimensi terendah adalah pada dimensi Manajemen Sekolah terutama pada