2008 60.938
84.482 0,72
3 PT. Cahaya Kalbar Tbk.
2006 16.341
78.391 0,21
2007 12.869
335.769 0,04
2008 6.156
55.413 0,11
4 PT. Delta Djakarta Tbk.
2006 117.968
110.184 1,07
2007 164.550
103.664 1,59
2008 289.951
143.621 2,02
5 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
2006 1.796.869
6.324 284,13
2007 4.536.937
12.776 355,11
2008 4.271.208
16.262 262,65
6 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.
2006 4.759
375.933 0,01
2007 44.207
386.816 0,11
2008 276.849
561.144 0,49
7 PT. Mayora Indah Tbk.
2006 54.255
203.673 0,27
2007 120.002
356.123 0,34
2008 316.331
769.800 0,41
8 PT. Prasida Aneka Niaga Tbk.
2006 33.778
66.671 0,51
2007 42.964
73.224 0,59
2008 62.567
56.299 1,11
9 PT. Sierad produce Tbk.
2006 16.679
115.042 0,14
2007 9.052
270.544 0,03
2008
46.047
329.378
0,14 10 PT. Sekar Laut Tbk.
2006
6.764
36.920
0,18
2007
7.095
53.552
0,13
2008
12.851
59.029
0,22 11 PT. Smart Tbk.
2006
323.764
1.089.633
0,30
2007
329.623
2.189.600
0,15
2008
480.277
2.734.320
0,18 12 PT. Siantar Top Tbk.
2006
4.251
82.350
0,05
2007
7.296
115.605
0,06
2008
5.138
221.491
0,02
13
PT. Ultra Jaya Milk Tbk.
2006
75.214
355.876
0,21
2007
39.992
232.731
0,17
2008
162.870
445.865
0,37
14 PT. Pioneerindo Gourmet
International Tbk. 2006
6.463
16.865
0,38
2007
5.446
21.685
0,25
2008
7.866
30.085
0,26
15 PT. Tunas Baru Lampung Tbk. 2006
151.592
448.132
0,34
2007
220.400
542.011
0,41
2008
357.902
1.014.802
0,35
Sumber : Lampiran 1A
Berdasarkan Tabel 4.1. diketahui bahwa rata-rata pengelolaan kas sepanjang tahun 2006-2008 untuk perusahaan food and beverage yang go
public di Bursa Efek Indonesia dengan rata-rata pengelolaan kas tertinggi yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. pada 2006 senilai 284,13 yang
berarti bahwa setiap utang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh kas Rp. 284,13, 2007 senilai 355,11 yang berarti bahwa setiap utang lancar Rp. 1,00
dijamin oleh kas Rp. 355,11, dan pada tahun 2008 senilai 262,65 yang berarti bahwa setiap utang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh kas Rp. 262,65
Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang.
Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas. Rasio kas menunjukkan kemampuan
sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya.
4.2.2. Pengelolaan Piutang X
2
Pengelolaan piutang merupakan pengendalian jumlah piutang dengan memeriksa ketelitian data administrasi dan pengumpulan piutang
dengan melakukan investasi dalam piutang, dan evaluasi terhadap kebijakan pemberian kredit yang dijalankan oleh perusahaan. Tabel 4.2.
adalah data rasio perputaran piutang pada 17 perusahaan sampel dalam penelitian ini.
Tabel 4.2. Data pengelolaan piutang pada Perusahaan Food and Beverage yang
Go Public di BEI tahun 2006-2008
No Nama Perusahaan
Tahun Penjualan
Kredit Rp Piutang
Rata-Rata Rp
Rasio Perputa
ran Piutang
1 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk. 2006
333.455 58.843
5,67 2007
499.870 70.958
7,04 2008
281.949 81.776
3,45 2
PT. Aqua Golden Mississippi Tbk.
2006 1.683.721
384.410 4,38
2007 1.952.156
440.329 4,43
2008 2.331.532
481.746 4,84
3 PT. Cahaya Kalbar Tbk.
2006 391.062
31.403 12,45
2007 812.635
33.986 23,91
2008 1.963.637
52.803 37,19
4 PT. Delta Djakarta Tbk.
2006 396.733
185.869 2,13
2007 439.823
187.742 2,34
2008 673.770
140.903 4,78
5 PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk. 2006
21.941.558 1.487.766
14,75 2007
27.858.304 1.792.286
15,54 2008
38.799.279 1.181.204
32,85 6
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.
2006 891.001
106.594 8,36
2007 978.600
105.123 9,31
2008 1.325.661
107.002 12,39
7 PT. Mayora Indah Tbk.
2006 1.971.513
393.223 5,01
2007 2.828.440
512.857 5,52
2008 3.907.674
628.799 6,21
8 PT. Prasida Aneka Niaga Tbk.
2006 519.849
25.354 20,50
2007 600.060
36.547 16,42
2008 713.114
30.623 23,29
9 PT. Sierad produce Tbk.
2006 1.111.242
167.163 6,65
2007 1.632.454
186.040 8,77
2008 2.331.686
22.338 104,38
10 PT. Sekar Laut Tbk. 2006
193.928 28.029
6,92 2007
237.050 35.625
6,65 2008
313.125 39.432
7,94 11
PT. Smart Tbk. 2006
4.708.250 278.055
16,93 2007
8.079.714 597.793
13,52 2008
16.094.425 581.975
27,65 12
PT. Siantar Top Tbk. 2006
555.208 82.136
6,76 2007
600.330 69.827
8,60
2008 624.401
43.404 14,39
13 PT. Ultra Jaya Milk Tbk.
2006 835.230
120.811 6,91
2007 1.126.800
142.234 7,92
2008 1.362.606
155.889 8,74
14
PT. Peorineerindo Gourmet International Tbk.
2006 145.440
1.378 105,54
2007 163.777
916 178,80
2008 207.324
1.396 148,51
15
PT. Tunas Baru Lampung Tbk.
2006 1.193.999
123.052 9,70
2007 1.844.207
157.375 11,72
2008 3.955.846
133.983 29,52
Sumber : Lampiran 1B
Berdasarkan Tabel 4.2. diketahui bahwa rata-rata pengelolaan piutang sepanjang tahun 2006-2008 untuk perusahaan food and beverage
yang go public di Bursa Efek Indonesia dengan rata-rata pengelolaan piutang tertinggi yaitu PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk. pada
tahun 2006 senilai 105,54 yang artinya dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 105,54 kali, pada tahun 2007 senilai
178,80 yang artinya dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 178,80 kali dan pada tahun 2008 senilai 148,51 yang
artinya dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 148,51 kali.
Hal ini berarti PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk. menunjukkan bahwa makin tinggi perputarannya, berarti makin cepat
perputarannya, yang berarti makin pendek waktu terikatnya modal dalam piutang, sehingga untuk mempertahankan penjualan kredit dengan naiknya
perputaran dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang.
4.2.3. Pengelolaan Persediaan X3
Pengelolaan persediaan adalah memprediksi dan menyediakan seefisien mungkin kebutuhan akan bahan baku dan juga barang jadi serta
menyediakan persediaan tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang diperlukan agar tidak terjadi kemungkinan kerugian dalam menyimpan
dan memelihara persediaan di gudang. Tabel 4.3. adalah data pengelolaan persediaan pada 17 perusahaan sampel dalam penelitian ini.
Tabel 4.3. Data pengelolaan persediaan pada Perusahaan Food and Beverage yang
Go Public di BEI tahun 2006-2008
No Nama Perusahaan
Tahun Harga
Barang Pokok Yang
Tersedia Untuk Dijual
Rp Rata-Rata
Persediaan Barang
Jadi Rp Rasio
Perputaran Persediaan
Barang Jadi
1
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 2006
285.113 62.854
4,54 2007
411.780 92.020
4,47 2008
336.280 152.394
2,21
2
PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. 2006
1.567.477 24.037
65,21 2007
1.832.966 24.216
75,69 2008
2.204.844 25.489
86,50
3
PT. Cahaya Kalbar Tbk. 2006
360.551 95.645
3,77 2007
723.171 182.291
3,97 2008
1.740.480 194.445
8,95
4
PT. Delta Djakarta Tbk. 2006
208.099 43.336
4,80 2007
242.305 34.340
7,06 2008
389.438 51.284
7,59
5
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
2006 16.761.335
2.836.238 5,91
2007 21.281.752
3.574.977 5,95
2008 29.822.362
5.115.184 5,83
6
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 2006
466.684 73.758
6,33 2007
536.028 70.603
7,59 2008
686.556 82.446
8,33
7
PT. Mayora Indah Tbk. 2006
1.464.582 201.196
7,28 2007
2.199.880 248.698
8,85 2008
3.153.750 400.522
7,87
8
PT. Prasida Aneka Niaga Tbk. 2006
452.507 72.778
6,22 2007
530.728 74.313
7,14 2008
607.075 70.448
8,62
9
PT. Sierad produce Tbk. 2006
938.642 126.533
7,42 2007
1.473.864 231.392
6,37 2008
2.115.924 302.565
6,99
10
PT. Sekar Laut Tbk. 2006
154.849 22.039
7,03 2007
195.974 26.599
7,37 2008
256.225 35.916
7,13
11
PT. Smart Tbk. 2006
3.853.588 673.368
5,72 2007
5.854.466 1.085.156
5,40 2008
12.338.649 1.400.305
8,81
12
PT. Siantar Top Tbk. 2006
468.373 96.297
4,86 2007
516.168 104.258
4,95 2008
533.772 144.274
3,70
13
PT. Ultra Jaya Milk Tbk. 2006
585.343 158.618
3,69 2007
804.228 219.664
3,66 2008
1.101.876 287.888
3,83
14
PT. Peorineerindo Gourmet International Tbk.
2006 55.224
9.283 5,95
2007 58.991
9.040 6,53
2008 76.104
8.796 8,65
15
.
PT. Tunas Baru Lampung Tbk
2006 931.578
138.697 6,72
2007 1.401.540
283.999 4,94
2008 3.143.163
347.861 9,04
Sumber : Lampiran 1C Berdasarkan Tabel 4.3. diketahui bahwa rata-rata Pengelolaan
Persediaan sepanjang tahun 2006-2008 untuk perusahaan food and beverage yang go public di Bursa Efek Indonesia dengan rata-rata
pengelolaan persediaan tertinggi yaitu PT. Aqua Golden Missippi Tbk.
pada tahun 2006 senilai 65,21, pada tahun 2007 senilai 75,69 dan pada tahun 2008 senilai 86,50.
Hal ini berarti PT. Aqua Golden Missippi Tbk adalah perusahaan yang memiliki kemampuan tertinggi dalam memenuhi permintaan pasar.
4.2.4 Likuiditas Y
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio yang digunakan dalam Likuiditas dalam
penelitian ini adalah Current Ratio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Current ratio atau rasio lancar digunakan
sebagai rasio likuiditas karena setelah dianalisa ternyata yang mengalami masalah hanya current ratio saja, selain itu rasio ini merupakan ukuran
yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek jika dibandingkan dengan rasio lainnya. Tabel
4.4. adalah data rasio likuiditas pada 17perusahaan sampel dalam penelitian ini.
Tabel 4.4. Data Rasio Likuiditas pada Perusahaan Food and Beverage yang
Go Public di BEI Tahun 2006-2008
No Nama Perusahaan
Tahun Total
Aktiva Lancar
Rp Total
Hutang Lancar
Rp Rasio
Likuiditas
1 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk. 2006
170.645
157.840
108,11
2007
226.961
301.804
75,20
2008 322.793
364.579 88,54
2 PT. Aqua Golden Mississippi
Tbk. 2006
527.137
73.395
718,22
2007
564.787
79.642
709,16
2008 660.532
84.482 781,86
3 PT. Cahaya Kalbar Tbk.
2006
193.984
78.391
247,46
2007
456.316
335.769
135,90
2008 407.327
55.414 735,06
4 PT. Delta Djakarta Tbk.
2006
413.036
117.968
350,13
2007
432.547
164.550
262,87
2008 544.237
143.621 378,94
5 PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk. 2006
7.474.205
6.324.301
118,18
2007
11.766.665
12.776.365
92,10
2008 14.598.422
16.262.161 89,77
6 PT. Multi Bintang Indonesia
Tbk. 2006
198.646
375.933
52,84
2007
228.688
386.816
59,12
2008 524.813
561.144 93,53
7 PT. Mayora Indah Tbk.
2006
796.223
203.673
390,93
2007
1.043.843
356.123
293,11
2008 1.684.853
769.800 218,87
8 PT. Prasida Aneka Niaga Tbk.
2006
144.903
66.671
217,34
2007
162.849
73.224
222,40
2008 156.676
56.299 278,29
9 PT. Sierad produce Tbk.
2006
436.225
115.042
379,19
2007
650.885
270.544
240,58
2008
752.241 86.974
864,90
10 PT. Sekar Laut Tbk.
2006 64.303
36.920 174,17
2007 81.985
53.552 153,09
2008 100.654
59.029 170,52
11 PT. Smart Tbk.
2006 1.672.734
1.089.633 153,51
2007 3.766.818
2.189.600 172,03
2008 480.277
2.734.319 17,56
12
PT. Siantar Top Tbk.
2006 221.724
82.350 269,25
2007 204.499
115.605 176,89
2008 271.633
221.491 122,64
13
PT. Ultra Jaya Milk Tbk.
2006 421.543
355.876 118,45
2007 551.947
232.731 237,16
2008 826.610
445.866 185,39
14 PT. Peorineerindo T 2006
33.143 16.865
196,52 2007
31.554 21.685
145,51 2008
32.715 30.085
108,74 15
PT. Tunas Baru Lampung Tbk.
2006 662.858
448.132 147,92
2007 981.728
542.011 181,13
2008 1.119.783
1.014.802 110,34
Sumber : Laporan 2A
Berdasarkan Tabel 4.4. diketahui rata-rata Rasio Likuiditas perusahaan food and beverage pada tahun 2006-2008 adalah PT. Aqua
Golden Missippi pada tahun 2006 senilai 718,22, tahun 2007 senilai 709,19 dan tahun 2008 senilai 781,86.
Mengukur rasio likuiditas yang penting bukan besar-kecilnya perbedaan aktiva lancar dengan utang jangka pendek melainkan harus
dilihat pada hubungannya atau perbandingannya yang mencerminkan kemampuan mengembalikan utang. Dalam praktiknya sering kali dipakai
bahwa rasio likuiditas dengan standar 2 : 1 yang terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup baik bagi suatu perusahaan, dimana setiap Rp
1,00 utang jangka pendek dijamin dengan Rp 3,00 aktiva lancar. Penjelasan diatas menunjukkan bahwa dari tahun 2006-2008 PT.
Aqua Golden Misissippi Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan tertinggi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dengan aktiva lancar yang dimiliki.
4.3. Uji Kualitas Data
4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data
tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov
dengan menggunakan program SPSS Sumarsono, 2004: 40. Tabel 4.5. adalah hasil dari pengujian normalitas.
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji normalitas dengan Kolmogorov- Smirnov terhadap variabel penelitian pada regresi berganda menunjukkan
nilai signifikansi 0,789 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada persamaan regrasi memiliki distribusi data yang normal.
4.4. Uji Asumsi Klasik
Persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased
Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak
boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi klasik Algifari, 2000 :83.
4.4.1. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
51 .0000000
118.35477446 .091
.091 -.091
.652 .789
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz
ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.