Sumber modal kerja KAJIAN TEORI DAN PENELITI SEBELUMNYA

b. Penggunaan modal kerja

Pemakaian dan penggunaan modal kerja akan mengakibatkan perubahan struktur maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar yang selalu diikuti berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan. Misalnya penggunaan aktiva lancar untuk melunasi utang lancar, maka penggunaan aktiva lancar ini tidak mengakibatkan penurunan jumlah modal kerja karena penurunan aktiva lancar tersebut diikuti atau diimbangi dengan penurunan utang lancar dalam jumlah yang sama.

2.2.3. Pembelanjaan Perusahaan

Perusahaan dalam setiap kegiatan usahanya tentu melakukan pembelanjaan untuk menjalankan kegiatannya. Pembelanjaan berkaitan dengan modal kerja Sekardewi, 2008. Keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana tersebut disebut pembelanjaan perusahaan atau manajemen keuangan Riyanto, 2001: 4 Literature kontinental, pembelanjaan perusahaan dibedakan antara pembelanjaan aktif pembelanjaan aktiva dan pembelanjaan pasif pembelanjaan pasiva. Menurut Sugiyarso dan Winarni 2005: 2, aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi dimasa depan. Sedangkan pasiva atau kewajiban merupakan utang perusahaan masa lalu yang timbul dari peristiwa masa lalu. Aktiva lancar seperti kas, piutang dan persediaan merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva, sedang aktiva lancar berfluktuasi dengan penjualan, dan penjualan berubah terus menerus Weston dan Brigham,1993: 412.

2.2.3.1. Pengelolaan Kas

Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti makin tinggi tingkat likuiditasnya Riyanto, 2001: 94. Persoalan penting dalam manajemen kas adalah bagaimana menyediakan kas ini dengan memadai, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu besar jumlahnya. Ada tiga macam bentuk dalam pengelolaan kas menurut Sugiyarso dan Winarni, 2005: 24, diantaranya adalah : • Jumlah persediaan kas Untuk dapat memenuhi kewajiban finansialnya sewaktu - waktu perusahaan perlu mempunyai jumlah kas minimum dari kas yang harus dipertahankan. Jumlah inilah yang disebut safety cash balance atau persediaan besi atau persediaan minimum. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan kas minimal adalah : a Perimbangan aliran kas masuk dan aliran kas keluar