yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari penelitian Sumarsono, 2002: 44. Populasi dalam penelitian ini adalah data laporan
keuangan yang berupa laporan neraca dan laporan laba rugi pada perusahaan Food and Beverage yang go public di BEI, sebanyak 19
perusahaan. Berikut ini perusahaan Food and Beverage yang go public yang terdaftar di BEI periode 2006-2008, yaitu :
1. PT. Ades Waters Indonesia Tbk. 2. PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk.
3. PT. Aqua Golden Missippi Tbk. 4. PT. Cahaya Kalbar Tbk.
5. PT. Davomas Abadi Tbk. 6. PT. Delta Djakarta Tbk.
7. PT. Fast Food Indonesia Tbk 8. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
9. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 10. PT. Mayora Indah Tbk.
11. PT. Prhasida Aneka Niaga Tbk. 12. PT. Sierad Produce Tbk.
13. PT. Sekar Laut Tbk. 14. PT. Smart Tbk.
15. PT. Sientar Top Tbk. 16. PT. Ultra Jaya Milk Tbk.
17. PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk.
18. PT. Tunas Baru Lampung Tbk. 19. PT. Sekar Bumi Tbk.
3.2.2. Sampel
Menurut Nazir 2005: 271, sampel adalah bagian dari populasi. Sampel adalah bagian dari populasi, yang mempunyai karakteristik yang
sama dengan populasi tersebut. Karena itu sampel harus merupakan representative
dari sebuah populasi Sumarsono, 2002: 44. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel yang menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Adapun ciri-ciri atau sifat khusus yang menjadi pertimbangan
dalam pengambilan sampel ini yaitu : • Perusahaan manufuktur Food and Beverage yang go public yang
mempunyai tingkat pertumbuhan modal kerja selama tahun 2006- 2008.
• Perusahaan manufuktur Food and Beverage yang go public dan terdaftar aktif di Bursa Efek Indonesia yang memiliki laba berturut-
turut selama tiga tahun dari 2006-2008. • Perusahaan manufuktur Food and Beverage yang go public yang
menerbitkan Laporan Keuangan khususnya Neraca dan Laba Rugi berturut-turut selama tiga tahun dari 2006-2008.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka yang memenuhi kriteria adalah 15 perusahaan makanan dan minuman Food and Beverage yang go
public yang akan diambil sebagai sampel dalam penelitian ini. 1. PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk.
2. PT. Aqua Golden Missippi Tbk. 3. PT. Cahaya Kalbar Tbk.
4. PT. Delta Djakarta Tbk. 5. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
6. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 7. PT. Mayora Indah Tbk.
8. PT. Prhasida Aneka Niaga Tbk. 9. PT. Sierad Produce Tbk.
10. PT. Sekar Laut Tbk. 11. PT. Smar Tbk.
12. PT. Sientar Top Tbk. 13. PT. Ultra Jaya Milk Tbk.
14. PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk. 15. PT. Tunas Baru Lampung Tbk.
Teknik Pengumpulan Data 3.2.3.
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dan sumber yang telah ada. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan yang berupa laporan
neraca dan laporan laba rugi perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI 2006-2008.
3.2.4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh guna terlaksananya penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI..
3.3.Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.3.1.
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data
tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov
dengan menggunakan program SPSS Sumarsono, 2004: 40.
Pengambilan keputusan a. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya 5 , maka distribusi
adalah tidak normal.
:
b. Jika nilai signifikansi nilai probabilitas 5 , maka distribusi adalah normal.
3.3.2. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan uji asumsi klasik persamaan regresi harus bersifat
BLUE Best Linear Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan
melalui uji f uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang
BLUE maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi klasik ini :
a. Tidak boleh ada autokorelasi b. Tidak boleh ada multikolinearitas
c. Tidak boleh ada heteroskedastisitas Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar,
maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE,
sehingga pengambilan keputusan melalui uji f dan uji t menjadi bias. Algifari, 2000 :83
a. Autokorelasi Autokorelasi artinya adalah adanya antara anggota sampel yang
diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Uji
autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2005 :95. Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan
uji Durbin-Watson Dw-Test, dengan ketentuan sebagai berikut: a Angka D-W dibawah -2 berarti ada Autokorelasi +
b Angka D-W sampai +2 berarti tidak ada Autokorelasi c Angka D-W dibawah +2 berarti ada Autokorelasi
b. Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Salah satu carayang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas yaitu dengan cara melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor
VIF. VIF dapat dihitung dengan rumus :
VIF = 1 tolerance
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1 tolerance dan
menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10, maka tidak
terjadi multikolinearitas Ghozali, 2005: 91.
c. Heteroskedasitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam ,odel
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak
terjadi Heteroskedastisitas Ghozali, 2005 : 105. Menurut Santoso, 2002: 301 deteksi adanya heteroskedastisitas
adalah: a. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas
b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena dari heteroskedastisitas. Wahana Komputer, 2005 : 60
3.3.3. Teknik Analisis
Teknik analisis dalam penelitian ini tergolong dalam analisis kuantitatif yaitu suatu teknik analisis dimana data-data yang berbentuk
angka-angka dianalisis dengan membandingkan melalui perhitungan dan mengaplikasikannya dengan berbagai rumus statistik yang sesuai. Dalam
penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut :
Y = β + βı X
1
+ β
2
X
2
+ß
3
X
3
Anonim 2003:L-21
+e ……………………………... ... … 1
Keterangan : Y
= Likuiditas
X
1
X =
Pengelolaan kas
2
X =
Pengelolan piutang
3
β =
Pengelolaan persediaan
β =
Konstanta
1,
β
2,
β
3
e =
Standar error =
Koefisien regresi dari variabel bebas
3.4.4. Uji Hipotesis
1. Uji F Untuk menguji kesesuaian model regresi dalam penelitian ini
digunakan uji F, adapun prosedurnya sebagai berikut : a. H
: β
1
= β
2
= β
3
…… = β
j
H = 0
i
X : salah satu dari
βj ≠ 0
1,
X
2,
X
3
bersama X
j
b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas n-k, dimana n: jumlah pengamatan, dan k: jumlah
variable atau parameter. berpengaruh terhadap Y
c. Menentukan F
hitung
R dengan rumus:
2
F k
hitung
1- R =
…………………Anonim, 2008: L-23
2
n-k-1
Keterangan: F
hitung
K = Banyaknya variable bebas dalam model
= Hasil F hitung
N = Banyaknya sample
R
2
d. Kriteria pengujian yang digunakan dalam uji F adalah: = Koefisien determinasi
1 Apabila F
hitung
≤ F
tabel
, H 2 Apabila F
diterima.
hitung
F
tabel
, H ditolak.
2. Uji t Dengan prosedur sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis yang dipakai, dimana: 1 H
: β
j
= 0, tidak terdapat pengaruh X
1,
X
2,
X
3
2 H terhadap
variable tidak bebas Y.
1
: β
j
≠ 0, terdapat pengaruh X
1,
X
2,
X
3
b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas n-2, dimana n: jumlah observasi.
terhadap variable tidak bebas Y.
c. Dengan nilai t
hitung
b :
t
j hitung
seb =
……………………………Anonim, 2008: L-23
j
Keterangan: t
hitung
b = t hasil perhitungan
j
seb = Koefisien regresi
j
d. Kriteria pengujian yang digunakan dalam uji t: = Standar error
1 Apabila –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
, H 2 Apabila t
diterima.
hitung
–t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
, H ditolak.
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Umum PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk.
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk “Perusahaan” didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan akta No. 143. Akta pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Kpeutusannya No. C2-1827.HT.01.01.Th.91 tanggal 31 Mei 1991 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui akta No. 56 tanggal 31 Januari 2008 dari Ny.
Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusannya No AHU-12476. AH. 01.02.Tahun 2008 tanggal 13 Maret 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha dagang perdagangan, perindustrian,
peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Pada saat ini produk perusahaan terutama adalah usaha industri mie dan perdagangan
mie, khususnya mie kering dan mie instan. Perusahaan mulai beroprasi
secara komersial pada tahun 1990. Hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam negri. Kantor pusat perusahaan beralamat di Wisma Alun Graha,
Jl. Prof. Dr. Soepomo No.233 Jakarta, sedangkan pabriknya berlokasi di Sragen, Jawa Tengah.
4.1.2. Sejarah Umum PT. Aqua Golden Misissippi Tbk.
PT Aqua Golden Mississippi Tbk “Perusahaan” didirikan berdasarkan akta notaris Tan Thong Kie, SH No. 24 tanggal 23 Pebruari
1973. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.521322 tanggal 19 Juni 1973 serta diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara No. 84 tanggal 19 Oktober 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami
perubahan, perubahan terakhir dengan akta notaris Lindasari Bachroem, SH No. 13 tanggal 17 Oktober 2008 dalam rangka penyesuaian dengan
Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini masih dalam proses pengesahan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia. PT Aqua Golden Mississippi merupakan perusahaan yang bergerak
dalam industri pengolahan dan pembotolan air minum dalam kemasan. Perusahaan ini memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974. PT
Aqua Golden Mississippi berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Pulo Lentut No. 3, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Pabrik
Perusahaan berlokasi di Bekasi, Citeureup dan Mekarsari, Jawa Barat.