Kerangka Pikir KAJIAN TEORI DAN PENELITI SEBELUMNYA

2.3.2. Hubungan Antara Pengelolaan Piutang terhadap Likuiditas

Menurut Jayati 2009 dalam penelitiannya menyatakan, piutang perlu dikelola, karena piutang timbul adanya penjualan secara kredit yang akan menyebabkan terjadinya risiko dan manfaat atas penjualan tersebut. Tujuan keuangan dasar dari sebuah usaha kecil dan menengah adalah memaksimalkan nilainya. Piutang manajemen harus juga berkontribusi untuk mewujudkan tujuan mendasar ini. Peningkatan tingkat piutang dalam meningkatkan perusahaan baik modal kerja bersih dan biaya dari memegang dan mengelola piutang. Diakui lima fungsi harus dilakukan dalam kredit proses administrasi yaitu penilaian risiko kredit, pemberian kredit, piutang pembiayaan, koleksi kredit, dan risiko kredit bantalan. Semua barang yang jelas terkait dengan aktivitas yang langsung berdampak pada likuiditas perusahaan, Kegiatan administrasi kredit merupakan komponen utama pengelolaan kredit. Mian dan Smith, 1992 dalam Drevr dan Amstrong, 2005.

2.3.3. Hubungan Antara Pengelolaan Persediaan terhadap Likuiditas

Menurut Rustendi 2006 dalam penelitiannya menyatakan, pengadaan persediaan dalam perusahaan harus direncanakan dengan perhitungan yang matang, karena jika kekurangan persediaan akan menghambat aktivitas, begitu pula sebaliknya jika persediaan terlalu besar akan memperbanyak dana yang dikeluarkan yang semestinya dana tersebut dapat digunakan untuk ekspansi atau memperbaiki operasi perusahaan. Untuk menghindari kelebihan dan kekurangan dalam persediaan diperlukan adanya pengendalian yang salah satunya melalui perputaran persediaan untuk menganalisis efisiensi dan efektifitas pengelolaan persediaan. Adanya pengelolaan dan persediaan yang baik perusahaan diharapkan dapat mengoptimalkan labanya, sehingga perusahaan juga diharapkan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya likuiditasnya. Tingginya persediaan memberikan beberapa keuntungan. Perusahaan dapat memanfaatkan efisiensi produksi dan pembelian skala besar dan dapat memenuhi pesanan lebih cepat. Ringkasnya, perusahaan lebih fleksibel. Keburukan yang paling jelas tampak ialah total biaya penyimpanan persediaan, termasuk biaya penggudangan dan pengurusannya dan hasil pengembalian return yang dikehendaki dari modal yang terikat dalam investasi pesediaan Van Horne, 1986: 233. Dari kerangka pikir yang ada dapat disimpulkan beberapa premis : Premis 1 : Siklus konversi kas yang semakin cepat menandakan likuiditas semakin baik Sekardewi, 2008. Premis 2 : Terdapat lima fungsi kegiatan administrasi kredit berdampak pada likuiditas perusahaan Mian dan Smith, 1992 dalam Drever dan Amstrong, 2005. Premis 3 : Dengan adanya pengelolaan dan persediaan yang baik perusahaan diharapkan dapat mengoptimalkan labanya, sehingga perusahaan juga diharapkan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya likuiditasnya Rustendi, 2006. Berdasarkan latar belakang, permasalahan, dan landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, maka dapat digambar bagan kerangka pikir sebagai berikut : Bagan Kerangka Pikir Bagan Kerangka Pikir : Regresi Linier Berganda 2.1 Gambar Pengelolaan Persediaan X 3 Pengelolaan Piutang X 2 Pengelolaan Kas X 1 Likuiditas Y

2.4. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah : H Hi : Diduga bahwa pengelolaan kas, pengelolaan piutang, dan pengelolaan persediaan tidak berpengaruh terhadap tingkat likuiditas perusahaan. : Diduga bahwa pengelolaan kas, pengelolaan piutang, dan pengelolaan persediaan berpengaruh terhadap tingkat likuiditas perusahaan. 34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut Nazir, 2005: 126. Sesuai dengan judul yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka variabel-variabel yang akan diamati adalah sebagai berikut : a. Variabel Terikat Y : Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansiilnya yaitu kewajiban jangka pendek perusahaan. Skala pengukuran data adalah rasio. Satuan pengukuran yang digunakan adalah persen . Likuiditas dapat diukur dengan rumus : Rasio lancar = Riyanto, 2001: 333 Aktiva lancar Utang lancar x 100