Uji Asumsi Klasik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2005 :95. Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan uji Durbin-Watson Dw-Test. Suatu data observasi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson berada antara -2 hingga +2 Santoso, 2001 :219. Tabel 4.6. adalah nilai Durbin-Watson yang dihasilkan dari model regresi. Tabel 4.6. Hasil Uji Autokorelasi Sumber : Lampiran 4A Berdasarkan tabel 4.6 nilai DW sebesar 0,845 terletak diantara -2 sampai +2, berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ada autokorelasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi autokorelasi dapat dipenuhi.

4.4.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas independen Ghozali, 2005 : 91. Model Summary b .945 a .894 .887 122.073629 .845 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Perputaran Persediaan X3, Rasio KasX2, Perputaran Piutang X2 a. Dependent Variable: Rasio LikuiditasY b. Tabel 4.7. Hasil Uji Multikolinierita Sumber : Lampiran 4B Berdasarkan tabel 4.7. menunjukkan nilai VIF kurang dari 10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi multikolinearitas pada variabel bebas penelitian dapat dipenuhi.

4.4.3. Uji Heteroskedasitisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas Ghozali, 2005: 105. Model regresi yang baik tidak mengandung heteroskedastisitas. Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode Rank Spearman . Coefficients a 137.902 22.925 6.105 .000 143.971 7.402 .926 19.451 .000 .943 .995 1.005 -.209 .124 -.080 -1.678 .100 -.238 .991 1.009 3.863 .958 .192 4.033 .000 .507 .992 1.009 Constant Rasio Kas X1 Perputaran Piutang X2 Perputaran PersediaanBJX3 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Partial Correla tions Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Rasio LikuiditasY a. Tabel 4.8. Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations Sumber : Lampiran 4C Berdasarkan tabel 4.8. diketahui bahwa hasil uji heteroskedastisitas pada nilai residual variabel bebas penelitian menunjukkan nilai signifikansi 0,05. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas dapat dipenuhi.

4.5. Analisis dan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian asumsi di atas, terlihat bahwa asumsi- asumsi yang mendasari analisis regresi telah terpenuhi. Selanjutnya akan dijelaskan hasil analisis regresi linier berganda untuk menguji dan membuktikan apakah rasio kas, rasio perputaran piutang, dan rasio perputaran persediaan barang jadi mempunyai pengaruh terhadap tingkat likuiditas laporan keuangan tahunan pada peruahaan food and beverage yang go public di Bursa Efek Indonesia. Variabel Nilai Signifikansi Korelasi Rank Spearman Rasio Kas X 1 0,480 Perputaran Piutang X 2 0,061 Perputaran Persediaan X 3 0,552

4.5.1. Persamaan Regresi

Berdasarkan hasil penelitian ini persamaan regresi yang diperoleh ditunjukkan pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Hasil Analisis Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Sig B Std. Error Konstanta 137,902 22,925 ,000 Rasio Kas X 1 143,971 7,402 ,000 Perputaran Piutang X 2 -,209 ,124 ,100 Perputaran Persediaan X 3 3,863 ,958 ,000 Sumber : Lampiran 5A Persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Y = 137,902 + 143,971X 1 – 0,209X 2 + 3,863X 3 Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut: β = Konstanta = 137,902 Nilai konstanta β sebesar 137,902 menunjukkan bahwa, apabila variabel pengelolaan Kas X 1 , pengelolaan piutang X 2 , dan pengelolaan persediaan X 3 konstan maka tingkat likuiditas Y pada perusahaan food and beverage yang go public di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 137,902 . Β 1 = Koefisien regresi untuk X 1 Besarnya nilai koefisien regresi β = 143,970 1 sebesar 143,970 , nilai β 1 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel tingkat likuiditas Y dengan variabel pengelolaan kas X 1 yang artinya jika variabel pengelolaan kas X 1 naik sebesar