Mencegah penurunan mutu Diskusikan dalam kelompok tentang pengertian mutukualitas sesuai

37 bagian yang dipotong untuk menghambat aktivitas mikroba dan enzim proteolitik. Pada produk buah-buahan, blansing dilakukan untuk menghilangkan lapisan seperti lendir penyebab bau busuk, mempertahankan warna alami, mengkerutkan atau melunakan tekstur sehingga mudah dikemas, atau engeluarkan udara yang terperangkap dalam jaringan. f Pemiletan Filleting yaitu pemotongan daging sedemikian rupa sehingga tidak menyertakan bagian yang keras, seperti duri, tulang, atau kulit. Pemiletan banyak dilakukan pada produk perikanan dan unggas. g Pemisahan daging dari tulang atau kulit meat bone separation banyak dilakukan untuk mempermudah proses penanganan atau pengolahan lebih lanjut. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan tangan manual atau menggunakan mesin pemisah tulang meat bone eparator. Produk yang dihasilkan adalah berupa daging cincang atau surimi. Surimi adalah ikan cincang yang telah ditambah zat anti denaturasi untuk mempertahankan kekenyalannya. h Sortasi, yaitu Pemisahan komoditi selama dalam aliran komoditas, misalnya sortasi di lokasi pemanenan yang didasarkan pada jenis, ukuran yang diminta pasar. i Grading, yaitu proses pemisahan bahan pangan berdasarkan mutu, misalnya ukuran, bobot, kualitas LEMBAR TUGAS 1. Cari dan kumpulkan fakta tentang penurunan mutu bahanproduk hasil pertanian selama penanganan disekitar anda dan langkah pengendaliannya 2. Diskusikan dalam kelompok sesuai fakta yang diperoleh dan buat rangkuman kesimpulan dari diskusi anda 3. Presentasikan hasil diskusi kelompok di dalam kelas 38 No. Nama bahanproduk Penurunan mutu Pengendalian 2 Selama Pengawetan Upaya yang dapat dilakukan untuk menghambat penurunan mutu selama penanganan bahan pangan adalah : a Penggunaan suhu rendah, dalam bentuk pendinginan dan pembekuan. Pendinginan adalah penggunaan temperatur di bawah temperatur kamar tapi belum mencapai temperatur beku, biasanya berkisar pada 0 -15 C. Pembekuan adalah penggunaan temperatur di bawah temperatur beku, biasanya berkisar pada 0 C hingga -60 C. b Iradiasi, misalnya sinar gamma,untuk menghambat atau membunuh mikroba sehingga dapat memperpanjang masa simpan produk pangan. c Penggunaan bakteri antagonis yang ditujukan untuk menghambat atau membunuh bakteri pembusuk, sehingga masa simpan bahan pangan dapat diperpanjang. Penggunaan Lactobacillus plantarum dan bakteri lainnya sebagai bakteri antagonis telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk sehingga dapat memperpanjang masa simpan bahan pangan. 39 LEMBAR TUGAS 1. Cari dan kumpulkan fakta tentang penurunan mutu bahanproduk hasil pertanian dalam pengawetan disekitar anda dan langkah pengendaliannya 2. Diskusikan dalam kelompok sesuai fakta yang diperoleh dan buat rangkumankesimpulan dari diskusi anda 3. Presentasikan hasil diskusi kelompok di dalam kelas No. Nama BahanProduk Penurunan Mutu Pengendalian 3 Selama Pengolahan Upaya yang dapat dilakukan untuk menghambat proses penurunan mutu selama pengolahan antara lain : a Suhu tinggi, yaitu penggunaan suhu tinggi untuk menghambat mikroba pembusuk atau mendenaturasi enzim. Penggunaan suhu tinggi dalam pengolahan bahan pangan antara lain: 1 HighTemperature Short Time HTST telah digunakan untuk proses sterilisasi pada produk yang tidak tahan panas susu misalnya untuk membunuh mikroba pembusuk sehingga dapat memperpanjang masa simpan; 2 Perebusan adalah proses pemanasan hingga suhu ± 100 C pada tekanan 1 tmosfir. Tujuan utama perebusan adalah untuk menurunkan populasi mikroba, mendenaturasi protein, dan menurunkan kadar air bahan pangan; 40 3 Penguapan adalah penurunan kadar air dalam bahan pangan dengan tujuan untuk mengurangi ketersediaan air didalam bahan pangan sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh mikroba pembusuk untuk tumbuh dan beraktivitas. Prinsip dasar dari penguapan adalah penurunan kelembaban udara lingkungan sedemikian rupa sehingga akan menyebabkan cairan di dalam bahan pangan akan keluar dalam bentuk uap air. Selain dengan peningkatan suhu lingkungan, proses penguapan juga dapat dilakukan dengan menggerakan udara angin atau mengalirkan udara panas kepermukaan bahan pangan; dan 4 Penggorengan adalah bentuk lain dari penggunaan suhu tinggi untuk mengolah bahan pangan. Tujuan penggorengan tergantung dari bahan pangan, misalnya untuk kemekaran kerupuk, mengurangi kadar air bawang. b Penurunan kadar air sehingga mikroba pembusuk akan mengalami kesulitan untuk tumbuh dan berkembang. Penurunan kadar air dapat dilakukan dengan cara : 1 Pengeringan: pengeringan adalah proses menurunkan kadar air dalam bahan pangan berdasarkan perbedaan kelembaban, sehingga air yang tersedia tidak dapat dimanfaatkan oleh mikroba merugikan untuk tumbuh dan berkembang. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara penguapan, pemanasan, penganginan, dan pengeringan beku. 2 Tekanan: pengaturan tekanan dapat menurunkan kandungan air dalam bahan pangan. Bila tekanan lingkungan diturunkan hipobarik, maka cairan yang ada di dalam bahan panganakan tertarik ke lingkungan. Bila tekanan lingkungan ditingkatkan 41 hingga 2 atmosfir atau lebih hiperbarik maka bahan pangan akan tertekan sehingga cairannya akan keluar. c Penambahan senyawa kimia yang ditujukan untuk menghambat aktivitas mikroba pembusuk atau mendenaturasi enzim. Penambahan senyawa kimia dapat dilakukan dengan cara penambahan: 1 Asam: Penambahan asam dimaksudkan untuk menurunkan pH sehingga aktivitas mikroba pembusuk menurun. Asam yang digunakan dapat berupa asam benzoat, sorbat, propionat, sulfite, asetat, laktat, nitrat; asam citrat 2 Garam: Penambahan garam dimaksudkan untuk menciptakan perbedaan tekanan osmosis antara di dalam bahan pangan dengan lingkungannya. Peningkatan tekanan osmosis di luar bahan pangan akan menyebabkan keluarnya cairan dari bahan pangan sehingga cairan di dalam bahan pangan yang dapat dimanfaatkan oleh mikroba pembusuk menurun. Selain itu, terjadi proses masuknya komponen garam ke dalam bahan pangan. Ion Na+dan Cl- yang bersifat racun akan membunuh mikroba pembusuk dan menyebabkan proses denaturasi protein, termasuk enzim; 3 Gula: Penambahan gula dimaksudkan untuk menciptakan perbedaan tekanan osmotis antara bahan pangan dan lingkungannya. Perbedaan tekanan osmotisakan menyebabkan pergerakan cairan di dalam bahan pangan. Bila tekanan osmotis di luar lebih tinggi hipertonis maka cairan dari dalam bahan pangan akan keluar plasmolisis, bila lebih rendah cairan akan masuk kedalam sel mikroba sehingga selakan pecah plas-moptisis; 4 Antibakteri: Senyawa anti bakteri dapat menghambat atau membunuh bakteri. Proses pengasapan akan meningkatkan 42 senyawa fenol yang bersifat anti bakteri. Selain meningkatkan senyawa anti bakteri, proses pengasapan juga akan menurunkan kandungan air bahan pangan, sehingga bakteri pembusuk terhambat pertumbuhannya; dan Gas: Penggunaan gas-gas tertentu telah dilakukan untuk meningkatkan penanganan dan pengolahan bahan pangan. Fumigasi merupakan penggunaan gas untuk membunuh mikroba merugikan yang mungkin ada di dalam bahan pangan. Penggunaan gas etilen telah lama dipraktekan untuk mempercepat munculnya warna kuning pada buah pisang. d Fermentasi adalah proses perombakan senyawa kompleks menjadi senyawa lebih sederhana yang dilakukan oleh enzim dalam lingkungan terkendali. Enzim yang berperan dalam proses fermentasi dapat bera-sal dari bahan pangan itu sendiri, mikroba fermentasi, bahan nabati, dan enzim murni. Penggunaan enzim murni untuk proses fermentasi jarang dilakukan mengingat harganya yang mahal. Penggunaan mikroba fermentasi sebagai penghasil enzim membutuhkan pengendalian kondisi lingkungan sehingga hanya mikroba fermentasi yang tumbuh, sedangkan mikroba laiinya terhambat atau mati. Pengendalian kondisi lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa asam, meningkatkan konsentrasi garam, atau meningkatkan populasi bakteri fermentasi. Pemilihan cara pengendalian lingkungan disesuaikan dengan bahan pangan yang akan difermentasi. Beberapa bahan nabati telah digunakan dalam proses fermentasi produk hewani. Bahan nabati tersebut diketahui mengandung enzim proteolitik. Bahan nabati tersebut misalnya papaya yang mengandung enzim papain, dan nenas yang mengandung enzim bromelain. 43 LEMBAR TUGAS 1. Cari dan kumpulkan fakta tentang penurunan mutu bahanproduk hasil pertanian dalam pengolahan disekitar anda dan langkah pengendaliannya 2. Diskusikan dalam kelompok sesuai fakta yang diperoleh dan buat rangkuman kesimpulan dari diskusi anda 3. Presentasikan hasil diskusi kelompok di dalam kelas No. Nama bahan produk Penurunan mutu Pengendalian

e. Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai

Dalam sistem produksi harus dapat disingkirkan produk-produk yang tidak sesuai. Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan perusahaan mempunyai prosedur tertulis untuk mencegah terkirimnya produk-produk yang tidak sesuai kepada konsumen. Jika produk yang tidak sesuai terdeteksi pada tahap produksi, prosedur yang ada harus tidak membiarkan produk tersebut diproses lebih lanjut. Setiap kegiatan atau sistem operasi dapat saja menyimpang dari kondisi operasi standar prosedur karena berbagai alasan sehingga menghasilkan produk yang tidak sesuai. Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan perusahaan mempunyai sistem institusional untuk memonitor kegiatan produksi atau proses. Jika ketidak sesuaian diketahui, tindakan koreksi harus dilakukan segera agar sistem operasi kembali kepada standar. 44 1 Produk Cacat Menurut ansen Mowen ,h. , Produk cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Sedangkan menurut Bastian dan Nurlela ,h. yang menyatakan bahwa, produk cacat adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi, dimana produk yang dihasilkan tersebut tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan, tetapi secara ekonomis produk tersebut dapat diperbaiki dengan mengeluarkan biaya tertentu, dalam hal ini perlu diperhatikan biaya yang dikeluarkan lebih untuk memperbaiki rendah dari nilai jual setelah produk tersebut diperbaiki . Menurut HansenMowen 2005,h.7, Biaya mutu adalah biaya–biaya yang timbul karena mungkin telah terdapat produk yang buruk kualitasnya . Menurut Firdaus Ahmad Dunia Wasilah 2009,h.62, Biaya mutu adalah biaya yang berkaitan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan produk cacat . Dengan demikian adanya produk cacat maka perusahaan perlu mengeluarkan biaya pengawasan mutu produk, sehingga dapat menghasilkan produk yang baik tanpa cacat. 2 Nol cacat Zero defects Sebuah filosofi kualitas didasarkan pada gagasan bahwa tingkat kualitas yang sempurna, sebagai tanpa cacat, dapat dicapai dan harus menjadi tujuan perusahaan. Ini menekankan pemeriksaan dari semua faktor yang menyebabkan masalah kualitas versus sistem yang dibangun dalam tingkat kualitas rata-rata atau diterima. Cacat nol zero defect berarti semua produk yang diproduksi sesuai dengan spesifikasinya . Gerakan zero defects memiliki asumsi bahwa pandangan tentang cacat tidak semua orang sama. Oleh sebab itu cacat harus didefinisikan, diurutkan diklasifikasikan dari yang ringan sampai yang berat.