Kunci Jawaban Macam-Macam Gerak

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - F PPPPTK Penjas dan BK | 54 Sebagian orang awam berpendapat bahwa bagi seseorang yang menganggap proses belajar sebagai suatu kejadian yang berlangsung dengan sendirinya. Ia akan menganggap belajar merupakan suatu gejala yang sederhana. Lalu pengalaman adalah guru yang terbaik, dan meniru adalah cara terbaik untuk seseorang yang mau belajar, karena dia menganggap dalam banyak hal teori itu tidak praktis dan hanya cocok untuk ilmuwan saja. Konsep belajar pada umumnya, dan belajar gerak sebagai belajar perilaku motorik pada khususnya, telah dirumuskan dalam berbagai definisi oleh para ahli. Dalam proses pembelajaran anak melakukan berbagai tugas-tugas gerak sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Sehingga dalam proses perkembangan pendidikan jasmani memiliki muatan belajar gerak yang diarahkan pada pencapaian tujuan fisik dan perkembangan motorik. Belajar gerak secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan secara terencana, sistematik, dan sistemis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Dalam proses pembelajaran materi pembelajarannya adalah berbagai bentuk keterampilan gerak, baik yang dikemas dalam bentuk permainan dan latihan ketangkasan. Menurut Schmidt 1982, belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan kearah perubahan permanen dalam perilaku terampil. Meskipun tekanan belajar motorik ialah penguasaan keterampilan tidaklah berarti aspek domain kognitif diabaikan. Ditambahkan menurut Meinel 1976, belajar gerak itu terdiri dari penguasaaan, penghalusan, dan penstabilan gerak atau keterampilan teknik olahraga. Terdapat analisis karakteristik belajar motorik yang dipaparkan oleh Schmidt 1982, yang dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut: a. Belajar sebagai proses; dalam psikologi kognitif dijelaskan, sebuah proses adalah seperangkat kejadian atau peristiwa yang berlangsung bersama, menghasilkan beberapa perilaku tertentu. Sama halnya PPPPTK Penjas dan BK | 55 dengan belajar keterampilan motorik, di dalamnya terlibat suatu proses yang menyumbang kepada perubahan dalam perilaku motorik sebagai hasil dari berlatih, karena itu fokus belajar motorik ialah perubahan yang terjadi pada organisme yang memungkinkannya untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan sebelum berlatih. b. Belajar gerak adalah hasil langsung dari latihan; perilaku motorik berupa keterampilan dipahami sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Hal ini dipertegas dengan perubahan yang terjadi seperti faktor kematangan dan pertumbuhan. Faktor-faktor yang meyebabkan perubahan perilaku, meskipun dapat disimpulkan perubahan itu karena belajar. Sama halnya dengan persoalan tersebut, peningkatan kemampuan fisik dapat menyebabkan peningkatan keterampilan seseorang dalam satu cabang olahraga, sehingga dapat dibuat kesimpulan yang salah bahwa perubahan itu karena belajar. c. Belajar gerak tidak teramati secara langsung; proses yang terjadi di balik perubahan keterampilan itu mungkin sekali amat kompleks dalam sistem persyaratan, seperti bagaimana informasi sensoris diproses, diorganisasi, dan kemudian diolah langsung dan arena itu, hanya dapat ditafsirkan eksistensinya dari perubahan yang terjadi dalam keterampilan atau perilaku motorik. d. Belajar gerak menghasilkan kapasitas untuk bereaksi kebiasaan; pembahasan belajar motorik juga dapat ditinjau dari munculnya kapasbilitas untuk melakukan suatu tugas dengan terampil. Keterampilan tersebut dapat dipahami sebagai suatu perubahan dalam sistem pusat syaraf. Tujuan dari latihan adalah untuk memperkuat atau memantapkan jumlah perubahan yang terdapat