Cara Penggunaan Modul Dr. Sugito Adiwarsito, 085217181081, e-Mail:
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - F
PPPPTK Penjas dan BK | 6 pengajaran belum banyak begitu dirasakan. Istilah “gerak badan”
masih banyak dipergunakan disekolah dasar maupun di sekolah
menengah. Ada permulaan tahun 1946 para pemimpin olahraga yang sebagian besar terdiri dari pemimpin seperti ex GELORA Gerakan
Latihan Olahraga Rakyat, yang didirikan pada zaman Jepang yang merupakan organisasi olahraga yang didalamnya terdapat cabang-
cabang seperti sepak bola, bulu tangkis, tenis, dll, ex PUTERA dan juga ex pengurus ikatan sport Indonesia disingkat I.S.I didirikan
tahun 1938 megadakan pertemuan di Surakarta tepatnya di gedung Habipraya didpimpin oleh Dr. Abdurrachman Saleh yang mana pada
pertemuan tersebut terdapat keputusan-keputusan penting sebagai berikut:
1. Pertemuan itu dinamakan Kongres Olahraga I pertama tahun 1946 .
2. Nama Persatuan Olahraga Indonesia PORI untuk hubungan luar negeri dibentuklah Komite Olimpiade Republik Indonesia
KORI kegiatan PORI lebih diarahkan untuk mengiatkan cabang-cabang olahraga yang telah menjadi anggotanya.
Seperti dijelaskan diatas peran olahraga semakin penting pada zaman pergerakan nasional pada 1908, yang mencapai puncaknya
saat para pemuda Indonesia mendeklarasikan Sumpah Pemuda 1928. Mereka menjadikan olahraga sebagai tekad perjuangan
bangsa untuk merdeka. Ini terlihat pada penggalan lagu Indonesia Raya yang dikumsaudarangkan pertama kali saat deklarasi itu:
“bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya.”
Setelah Indonesia merdeka, olahraga turut berperan mewujudkan cita-cita bangsa, seperti tercantum dalam Undang-Undang Dasar
1945. Pada awal kemerdekaan,saat masa revolusi, bangsa Indonesia menggelar Pekan Olahraga Nasional untuk pertama kalinya di
Surakarta, 9 September 1948. Ini membuktikan kepada dunia luar bahwa Indonesia bisa mengadakan kegiatan seperti apa yang
dilakukan olah negara-negara merdeka di dunia ini.
PPPPTK Penjas dan BK | 7 Pengurus besar PORI mengusulkan kepada Pemerintah Pusat yang
waktu itu berada di Yogyakarta bahwa PORI akan menyelenggarakan Pekan Olahraga di Surakarta yang selanjutnya PB. PORI membentuk
panitia PON. Yang mempelopori terbentuknya PON yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Dr. Abdul Rahman Saleh, Mr. Widodo
Satrodiningrat.