83
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dapat diimplementasikan modul pembelajaran operasi dasar PLC dan pemrograman PLC dengan teknik sequensial berbasis masalah yang
disesuaikan dengan kurikulum 2013 untuk kegiatan pembelajaran sistem kontrol terprogram di SMK N 2 Depok. Pengembangan modul
pembelajaran Programmable Logic Controller berisi empat kegiatan pembelajaran yaitu: 1 Sistem kendali kontrol; 2 Pemrograman PLC;
3 Pemasangan dan pengawatan; 4 Pemrograman PLC squensial. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan tentang pengembangan modul pembelajaran programmable logic controller, maka dapat disimpulkan
kelayakan modul pembelajaran teknik pemrograman. Kelayakan modul pembelajaran aspek materi, media dan uji terbatas. Aspek materi
mendapatkan kategori sangat layak sebesar 12,22, kategori layak sebesar 82,22 dan kategori cukup layak sebesar 5,56 dengan hasil
rerata penilaian ahli materi sebesar 2,88. Aspek media mendapatkan kategori sangat layak sebesar 15,85, kategori layak 80.59, kategori
cukup layak sebesar 1,22 dan kategori tidak layak sebesar 2,44 dengan rerata penilaian ahli media sebesar 3,08. Sedangkan pada uji
terbatas memperoleh kategori sangat layak sebesar 15,97, kategori layak sebesar 78,47 dan kategori cukup layak sebesar 5,56 dengan rerata
sebesar 3,12.
84 Unjuk kerja modul didapat berdasarkan penerapan modul dalam
proses kegiatan pembelajaran. Unjuk kerja modul memperoleh kategori sangat layak sebesar 8,65, kategori layak sebesar 83,54, kategori
cukup layak sebesar 7,08 dan kategori tidak layak sebesar 0,73 dengan rerata sebesar 3,02. Peningkatan hasil belajar siswa didapatkan
dari penilaian pretest dan posttest. Penilaian pretest memperoleh rata – rata sebesar 6,85 dan penilaian posttest memperoleh rata- rata sebesar
8,93. Sehingga perhitungan menggunakan rumus gain score memperoleh hasil peningkatan hasil belajar rata – rata sebesar 0,56 dengan kategori
peningkatan sedang.
B. Keterbatasan Penelitian