40 maupun ahli materi. Target akhir tahap pengembangan adalah draft produk
yang hipotetik dan siap diujikan dilapangan.
c. Uji coba lapangan
Ada tiga bentuk uji coba lapangan yang dilakukan secara berurutan dalam penelitian pengembangan ini. Uji coba lapangan yang dilakukan
meliputi, uji coba lapangan awal, uji coba lapangan utama, dan uji coba lapangan operasional. Uji coba lapangan awal bertujuan uuntuk
memperoleh bukti empirik tentang unjuk kerja proses pelaksanaan atau prosedur kerja dari produk secara terbatas. Uji coba lapangan utama
bertujuan untuk mengetahui tingkat unjuk kerja proses pelaksanaan produk dan dampak kemajuan yang diperoleh sebagai hasil dari pelaksanaan
produk tersebut. Uji coba lapangan operasional merupakan uji coba lapangan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi dan kemudahan
dalam penggunaan produk yang dikembangkan tanpa melibatkan kehadiran peneliti.
d. Diseminasi Produk Hasil Pengembangan
Inti kegiatan pada tahap ini adalah melakukan sosialisasi produk hasil pengembangan supaya produk bisa dipakai masyarakat luas, misalnya
presentasi hasil dalam forum ilmiah atau sosialisasi.
B. Penelitian yang Relevan
Hasil Penelitian
Sri Handayani
2013, vii
dengan judul
Pengembangan Modul Pembelajaran Pembuatan Bebe Anak Untuk Siswa kelas X SMK Negeri 1 Pengasih. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
RD Research and DevelopmentPenelitian Pengembangan. Penelitian yang dilakukan menggunakan model pengembangan Borg Gall yang
41 dikutip dalam Tim Puslitjaknov 2008:11. Tahapan-tahapan dari penelitian
ini meliputi analisis produk, pengembangan, validasi ahli dan revisi, tahap uji coba lapangan skala kecil, uji coba lapangan skala besar dan hasil akhir
produk. Penelitian skala kecil melibatkan 2 siswa dipiih secara purposive sampling sebagai uji coba lapangan skala kecil dan 31 siswa kelas X
Busana Butik 2 SMK Negeri 1 Pengasih sebagai uji coba skala besar. Hasil penelitian skala besar dari 31 siswa menunjukkan bahwa 43,5 dalam
kategori sangat setuju, 56,5 dalam kategori setuju. Hasil
Penelitian Agus
Wibowo 2103,
viii dengan
judul Pengembangan Media Pembelajaran Modul Perakitan Komputer Pada
Mata Pelajaran TIK Untuk Siswa Kelas X di SMA N 1 Bantul. Metode penelitain yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan Research
Development. Pengembangan produk dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: studi pendahuluan, perencanaan, pengembangan produk awal, revisi
desain, uji coba lapangan awal, revisi I, uji coba lapangan utama, revisi II, uji coba lapangan operasional, revisi produk akhir dan penyempurnaan
produk. Hasil uji lapangan memperoleh rata-rata skor keseluruhan sebesar 4,10. Standar kelayakan modul apabila skor rata-rata keseluruhan tidak
kurang dari standar minimal yaitu baik. Hasil penelitian dari Resita Arum Fitria 2013, vii dengan judul
Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing dengan Tema Belajar Mikroskop yang Mudah dan
Menyenangkan Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses SAINS Siswa SMPMts. Penelitian yang dilakukan yaitu pengelitian pengembangan
RD dengan model 4-D Define, Design, Developt, dan Disseinate
42 namun penelitian yang dilaksanakan sampai tahap Developt saja. Data uji
coba lapangan operasional digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap modul IPA terpadi serta mengetahui peningkatan keterampilan
proses sains sebelum dan saat menggunakan modul IPA terpadu tersebut. Data peningkatan keterampilan proses sains siswa diperoleh melalui selisih
nilai rata-rata sebelum dan saat menggunakan modul IPA terpadu menggunakan gain skor. Hasil penelitian pengembangan menunjukkan
bahwa dihasilkan produk berupa kelayakan modul IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing dengan kategori sangat baik menurut dosen ahli dan guru
IPA, pada uji lapangan operasional pada kelas VIII C diperoleh hasil kelayakan modul IPA terpadu kategori nilai baik sedangkan hasil
peningkatan keterampilan proses sains diperoleh nilai gain skor 0,3g0,7 sehingga kategori penginkatannya adalah sedang.
C. Kerangka Berpikir