25 CD ataupun yang lainnya sebagai komplemen dari bahan ajar yang
diberikan. Selain menarik dengan gambar dan ilustrasi, pada bagian dalam
modul juga bisa ditambahkan halaman kosong untuk mencatat hal-hal penting. Sehingga siswa bisa belajar untuk lebih mandiri. Penempatan
halaman kosong ini harus diberikan secara proporsional.
d. Pengembangan Bahan Ajar
Penyusunan bahan ajar, baik untuk proses instruksional jarak jauh maupun langsung adanya tatap muka atara pendidik dan peserta didik
merupakan sebuah ciri dari sebuah sistem instruksional. Bahan ajar harus disusun berdasarkan rencana kegiatan belajar mengajar. Agar mencapai
sasaran, bahan ajar yang dibuat harus mendukung kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai kompetensi yang diinginkan.
Untuk mendapatkan
tambahan pengetahuan,
siswa dapat
memperoleh dari internet dan juga media informasi yang lain, sehingga dalam pembuatan bahan ajar dikemas dengan memasukkan informasi –
informasi terbaru. Untuk menyiasati hal ini, dalam bahan ajar yang disusun dapat dikembangkan kemampuan peserta didik untuk menggali informasi
dari luar.
4. Tinjauan Mata Pelajaran Sistem Kontrol Terprogram
Sruktur kurikulum SMK N 2 Depok Sleman menyatakan bahwa Pemrograman Logic control adalah salah satu mata pelajaran yang
tergabung dalam kompetensi kejuruan di jurusan Teknik Otomasi Industri di SMK N 2 Depok Sleman. Kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang
dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan perkerjaan yang dilandasi
26 oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Standar kompetensi dan
kompetensi dasar dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Tabel kompetensi mata pelajaran sistem kontrol terprogram
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Sistem Kontrol Terprogram 1. Mendeskripsikan sistem dan komponen
perangkat keras PLC berdasarkan operation manual
2. Mendeskripsikan Hubungan Digital IO PLC dengan komponen eksternal
3. Mendeskripsikan konfigurasi dan setup PLC
4. Mendeskripsikan Area Memory PLC dan pengalamatan IO
5. Mendeskripsikan bahasa pemrograman PLC berdasarkan programming manual
PLC Programmable Logic Controller adalah suatu peralatan elektronik yang dapat digunakan sebagai sistem kendali di industri yang
bekerja secara logika dan dapat diprogram. Kegiatan pembelajaran pada mata pembelajaran sistem kontrol terprogram mempelajari tentang
pemrograman PLC mulai dari dasar PLC sampai dapat digunakan sebagai sistem kendali. Pemrograman sistem kendali PLC yang sederhana bisa
dilakukan dengan menggunakan kombinasi logika “and”, “or” dan “not”. Akan tetapi untuk sistem yang komplek membutuhkan suatu teknik khusus
dalam pemrogramannya. Salah satu teknik pemrograman yang biasa digunakan di industri yaitu teknik pemrograman PLC sequensial. Teknik
pemrograman PLC sequensial atau pemrograman tangga menurut Bolton, dalam buku Programmable Logic Controller PLC Edisi 3 merupakan
27 teknik pemrograman PLC yang berurutan. Teknik pemrograman sequensial
PLC dapat dilihat seperti gambar dibawah ini:
Gambar 4. Gambar alur pemrograman sequensial Sebelum memprogram PLC menggunakan teknik sequensial, orang
yang akan membuat program harus mengetahui peralatan masukan dan keluaran yang akan digunakan. Setelah itu menentukan urutan kerja dari
suatu sistem yang akan berjalan mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir.
5. Problem Based Learning