32
Sukmadinata Arikunto dan Jabar. Persamaanya dari pendapat tokoh di atas adalah untuk mengetahui keter-
laksanaan program yang sudah dilakukan. Dari uraian di atas bisa
disimpulkan sebagai
berikut: evaluasi program adalah suatu kegiatan untuk mengetahui keberhasilan program dan kelemahanya yang
selanjutnya dapat diadakan tindakan demi kesempurnaan pelaksanaan sebuah program untuk menentukan kebija-
kan atau keputusan.
2.1.2.2 Manfaat Evaluasi
Sukmadinata 2010:127 menyatakan bahwa kre- teria atau standar yang digunakan dalam evaluasi
program adalah apakah hasil evaluasi dapat digunakan untuk menentukan kebijkan secara tepat atau tidak.
Pengguna hasil evaluasi dapat bertahap, dari penentu kebijakan tertinggi sampai terendah. Disisi lain Sukardi
2014:10 mengatakan bahwa evaluasi program mem- punyai empat manfaat sebagai berikut:
a melihat secara kotinu dan terus menerus suatu program atau proyewk jika dileng kapi dengan
fungsi monitor; b mengontrol agar program tetap berada
dalam koridor
mutu dan
memiliki kewenangan untuk mengendaklikan dalam tingkat
penja minan layanan atau servis baik pada para pengguna maupun pemangku kepen tingan; c
sebagai umpan
balik terhadap
proses penyelenggaraan lembaga; d mengevaluasi semua
komponen dalam kinerja program.
33
Inti pendapat dari Sukmadinata dan Sukardi man- faat evaluasi untuk menentukan kebijakan secara tepat
dilengkapi fungsi monitor. Dari penjelasan kedua tokoh tesebut dapat disimpulkan bahwa manfaat evaluasi
program adalah untuk mengontrol, mengevaluasi kinerja, umpan balik feed backyang berguna sebagai penjamin
layanan dan mengambil kebijakan di suatu organisasi lembaga.
2.1.2.3 Model Evaluasi Context, input, Process dan Product CIPP
Penelitian evaluasi program pendidikan inklusi di SD Negeri 1Panimbo menggunakan model evaluasi
Context, Input, Process, dan Product CIPP. Adapun pengertian model evaluasi adalah desain evaluasi yang
dibuat oleh ahli-ahli atau pakar-pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya atau
tahap pembuatannya Tayibnapis, 2008:13 Stufflebeam Sukmadinata, 2010:127 mengembang
kan model evaluasi pendidikan yang bersifat kompre hensif mencakup konteks context, masukan input,
proses process dan hasil product yang disingkat men- jadi CIPP.
1. Context evaluation: evaluasi terhadap konteks 2. Input evaluation: evaluasi terhadap input
3. Process evaluation: evaluasi terhadap proses 4. Product evaluation: evaluasi terhadap hasil
34
Stufflebeam Wirawan, 2011:92 menjelaskan
model evaluasi CIPP merupakan kerangka komprehensif untuk mengarahkan pelaksanaan evaluatif dan evaluasi
sumatif terhadap objek program, proyek, personalia, hasil, institusi, dan sistem. Model evaluasi ini dikonfi
gurasi untuk dipakai oleh evaluator internal yang dilakukan oleh organisasi evaluator, evaluasi diri yang
dilakukan oleh tim proyek atau penyedia layanan individual yang dikontrak atau evaluator eksternal. Jenis
evaluasi ini digunakan secara luas di seluruh dunia dan dipakai untuk mengevaluasi berbagai disiplin dan
layanan misalnya pendidikan, perumahan, transformasi, pengembangan masyarakat,
dan sistem evaluasi perso- nalia militer. Model CIPP dapat diuraikan pada gambar
2.1
Sumber wirawan 2011:93
Gambar 2.1 Model CIPP
Context Evaluation
Berupaya untuk mencari jawaban
atas pertanyaan: apa yang perlu
dilakukan
Waktu: pelaksanaan
sebelum program
diterima
Keputusan: perencanaan
program
Input Evaluation
Berupaya mencari jawaban
atas pertanyaan: apa yang harus
dilakukan
Waktu: pelaksanaan
sebelum program dimulai
Keputusan: perstrukturan
program
Process Evaluation
Berupaya mencari jawaban
atas pertanyaan: apakah sedang di
dilakukan?
Waktu: pelaksanaan
ketika program dilaksanakan
Keputusan: pelaksanaan
Product Evaluation
Berupaya mencari jawaban
atas pertanyaan: apakah program
sukses?
Waktu: pelaksanaan
ketika program selesai
Keputusan: resikel ya atau
tidak program
35
Evaluasi kontek menurut Daniel Stufflebeam adalah untuk menjawab pertanyaan apa yang akan dilakukan?
What, needs, to be done?. Evaluasi ini mengidentifikasi dan menilai kebutuhan-kebutuhan yang mendasari
disusunnya suatu program. Evaluasi masukan untuk mencari jawaban atas
pertanyaan: Apa yang harus dilakukan? What should be done? evaluasi ini mengidentifikasi dari problem, asset,
dan peluang untuk membantu para pengambil keputusan mendefinisikan tujuan, prioritas-prioritas, dan membantu
kelompok-kelompok lebih luas pemakai untuk menilai tujuan, prioritas, dan manfaat-manfaat dari program,
menilai pendekatan alternative, rencana tindakan, ren- cana staf dan anggaran untuk fleksibilitas dan potensi
cost efektiviness untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan yang ditargetkan. Para pengambil kebutuhan memakai
evaluasi masukan dalam memilih diantara rencana- rencana yang ada, menyusun proposal pendanaan,
alokasi sumber-sumber, menempatkan staf, mensekedul pekerjaan, menilai rencana-rencana aktifitas dan pengang
garan. Evaluasi proses berusaha mencari jawaban atas
pertanyaan: Apakah program sedang dilaksanakan? Is this being done?. Evaluasi ini berupaya mengakses
pelaksanaan dari rencana untuk membantu staf program melaksanakan
aktifitas dan
kemudian membantu
36
kelompok pemakai yang lebih luas menilai program dan menginterprestasikan manfaat.
Evaluasi produk diarahkan untuk mencari jawaban pertanyaan: Apakah program sukses?Did it succed?.
Evaluasi ini berupaya mengidentifikasi dan mengakses keluaran dan manfaat, baik yang direncanakanatau yang
tidak terencana, jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuannya membantu staf menjaga upaya memfokuskan
pada pencapaian manfaat yang penting dan akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok pemakai lebih luas
mengukur kesuksesan upaya dalam mencapai kebutuh- an-kebutuhan yang ditargetkan.
Teori ini digunakan untuk meneliti program pen- didikan inklusi di SD Negeri 1 Panimbo dengan alasan
bahwa peneliti merasa cocok dengan model evaluasi tersebut. Dalam model ini peneliti harus menganalisa
kebutuhan atau konteks, yaitu membuat rencana program, melaksanakan program dan terakhir dapat
melihat out put dari program yang sudah terlaksana. Karena dengan menganalisa kebutuhan, merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi out put program yang telah dibuat kita bisa mengetahui apakah program
tersebut efektif atau tidak.
2.1.2.4 Desain Evaluasi Program