17
2.1.1.2 Definisi Pendidikan
Disebutkan dalam UU Sisdiknas Pasal 1 ayat 1 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujud
kan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengen- dalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut M.J. Langeveld Husaini Usman, 2014:13 pendidikan adalah memanusiakan manusia . Menurut Ki
Hajar Dewantara Husaini Usman, 2014:13 bahwa
pendidikan yaitu terutama di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Selanjutnya menurut Ki Hajar Dewantara,
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti kekuatan batin, karakter,
pikiran intellect dan tubuh anak. Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum
dewasa kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidup-
nya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan adalah usaha mencapai penen-
tuan diri, susila dan tanggung jawab. Menurut John Dewey, Education is all one with
growing; it has no end beyond itself . Pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pen-
18
didikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa manusia dalam belajar itu
tidak ada batasnya. Jadi pendidikan itu dibutuhkan sampai kapanpun selagi manusia masih hidup masih
butuh pendidikan long life education. Carter
V. Good
Pendidikan adalah
proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap
dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial diri seseorang bisa dipengaruhi oleh sesuatu ling-
kungan yang terpimpin khususnya di sekolah sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan ketrampilan yang
berguna untuk bergaul dengan ling- kungan teman- temannya.
Dari beberapa penjelasan baik dalan UU Sisdiknas maupun pendapat para pakar di atas dapat disimpulkan
bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terprogram guna mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar para siswa mampu meningkatkan bakat dalam dirinya untuk memiliki kekua
tan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepri badian, kecerdasan, aklak mulia, serta ketrampilan yang diperlu-
kan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Agar bisa terwujud pemerintah telah menyediakan pendidikan yang
dikelompokkan dalam tiga katagori yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi
universitas. Karena pendidikan adalah salah satu alat
19
yang tepat untuk mewujudkan agar peserta didik bisa berkembang sesuai tingkat perkembangannya.
Tujuan Pendidikan dalam UU Sisdiknas Pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, krea-
tif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan menurut Langeveld, pendewa- saan diri, dengan ciri-cirinya yaitu: kematangan berpikir,
kematangan emosional, memiliki harga diri, sikap dan tingkah laku yang dapat diteladani serta kemampuan
pengevaluasian diri. Kecakapan atau sikap mandiri, yaitu dapat ditandai dengan adanya kemapuan berdiri sendiri
dan tidak tergantung pada orang lain sehingga berusaha mencari sesuatu tanpa melihat orang lain.
Dengan kata lain tujuan pendidikan secara umum adalah menjadikan seseorang yang berkualitas dan
berkarakter sehingga mempunyai pandangan lebih luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang di harap-
kan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Sebab dengan pendidikan
20
bisa memotivasi diri kita untuk menjadi lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
2.1.1.3 Manajemen Pendidikan