36
kelompok pemakai yang lebih luas menilai program dan menginterprestasikan manfaat.
Evaluasi produk diarahkan untuk mencari jawaban pertanyaan: Apakah program sukses?Did it succed?.
Evaluasi ini berupaya mengidentifikasi dan mengakses keluaran dan manfaat, baik yang direncanakanatau yang
tidak terencana, jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuannya membantu staf menjaga upaya memfokuskan
pada pencapaian manfaat yang penting dan akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok pemakai lebih luas
mengukur kesuksesan upaya dalam mencapai kebutuh- an-kebutuhan yang ditargetkan.
Teori ini digunakan untuk meneliti program pen- didikan inklusi di SD Negeri 1 Panimbo dengan alasan
bahwa peneliti merasa cocok dengan model evaluasi tersebut. Dalam model ini peneliti harus menganalisa
kebutuhan atau konteks, yaitu membuat rencana program, melaksanakan program dan terakhir dapat
melihat out put dari program yang sudah terlaksana. Karena dengan menganalisa kebutuhan, merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi out put program yang telah dibuat kita bisa mengetahui apakah program
tersebut efektif atau tidak.
2.1.2.4 Desain Evaluasi Program
Desain merupakan bentuk kegiatan mengenai
bagaimana mengumpulkan
informasi yang
komplit
37
sehingga hasil program yang dievaluasi dapat dipakai untuk menilai manfaat dan besarnya program apakah
akan diperlukan atau tidak Tayibnapis, 2008:64,
sedangkan menurut Sukardi 2014:63 desain secara umum merupakan komponen evaluasi program yang
mendiskripsikan rencana evaluasi baik dalam kegiatan evaluasi maupun penelitian.
Secara ontology desain program dapat diartikan menjadi dua macam, yaitu arti secara umum dan spesifik atau
sempit. Desain evaluasi program secara umum adalah semua
proses, termasuk
didalamnya persiapan,
pelaksanaan, dan penulisan laporan yang dilakukan oleh peneliti
untuk memecahkan
permasalahan dalam
penelitian. Desain secara spesifik dapat diartikan sebagai penggambaran secara jelas tentang pemaparan permasa
lahan Sukardi 2014:64
Desain bisa dikatakan suatu cara bagaimana menjabarkan secara rinci unsur-unsur program yang
akan dievaluasi. Untuk pelaksanaan evaluasi instrmen perlu dipersiapkan sebagai alat pengukuran suatu
program sehingga dapat terlaksana dengan baik atau tidak mengalami kesulitan.
Tayibnapis 2008:37 mengatakan evaluasi sumatif dilakukan pada akhir program untuk memberikan
infomasi kepada konsumen yang potensial tentang manfaat atau kegunaan program. Sedangkan Sukma
dinata 2010:122 mendefinisikan evaluasi sumatif yang
diarahkan bagaimana cara mengevaluasi hasil, untuk menilai apakah program cukup efektif dan efesien atau
38
belum, atas dasar evaluasi tersebut apakah pogram dilanjutkan atau dihentikan.
Selain menggunakan model CIPP peneliti juga menggunakan desain program evaluasi sumatif. Desain
ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui keefektif- an program yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Panimbo
sebagai sekolah pelaksana inklusi.
2.1.2.5 Evaluasi Program Pendidikan Inklusi
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap
berbagai komponen pendidikan pada tiap jenjang, jalur, dan pendidikan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
pendidikan sesuai UU No. 20 tahu 2003. Berkaitan dengan UU tersebut maka penting diadakan evaluasi
program karena dapat dilihat keterlaksanaannya program sebagai wujud kinerja sekolah kepala sekolah.
Dalam pelaksanaan evaluasi ini tidak hanya cukup dari sekolah saja tetapi pemerintah pusat dan daerah juga
melakukan evaluasi terhadap pengelolaan, satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Evaluasi tersebut bertujuan
dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagi bentuk akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan pada pihak-pihak yang berkepentingan. Secara umum evaluasi program pendidikan inklusi
menyajikan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan inklusi di sekolah. Evaluasi program berkaitan erat dengan
39
kinerja kepala sekolah dan penilaian sekolah. Dengan adanya penilaian sekolah akan diketahui apakah program
tersebut layak dalam satuan pendidikan berdasarkan kreteria yang ditetapkan. Penilaian kinerja kepala sekolah
digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan program yang telah dibuat sebelumnya. Orang-orang yang terlibat
dalam penelitian ini semua tenaga pendidik dan kependidikan sekolah serta stakeholder yang terdiri dari,
komite sekolah, wali murid dan tokoh masyarakat setem- pat yang mendukung pelaksanaan program.
2.1.3 Program