Pelaksanaan Pembelajaran Deskripsi Hasil Penelitian

74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang membandingkan keefektifan pembelajaran kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan open-ended dipadukan dengan model learning cycle 7e dengan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran ekspositori terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Tempel dengan populasi seluruh kelas VII yang terdiri dari 5 kelas yaitu kelas VII A sampai dengan kelas VII E. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan terpilih kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Pembelajaran di kelas eksperimen maupun kelas kontrol terlaksana 7 kali pertemuan dan 4 kali pertemuan untuk pretest dan posttest. Data dalam penelitian ini terdiri dari data perolehan skor pretest dan skor posttest kemampuan berpikir kreatif matematis dan pencapaian Kompetensi Dasar KD. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti baik pembelajaran pada kelas eksperimen maupun pembelajaran pada kelas kontrol. Data yang diperoleh kemudian dianalisis.

1. Pelaksanaan Pembelajaran

a. Deskripsi Pembelajaran Kelas Eksperimen Penelitian pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran yang menggunakan pendekatan open-ended yang dipadukan dengan model 75 pembelajaran learning cycle 7e. Kegiatan pembelajaran setiap pertemuan diamati oleh observer yang kemudian menuliskan deskripsi pembelajaran pada lembar observasi pembelajaran. Hasil pengamatan menunjukkan peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang menggunakan pendekatan open-ended yang dipadukan dengan model pembelajaran learning cycle 7e. Hal ini berdasarkan hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran yang menunjukkan pembelajaran 94,9 telah berhasil terlaksana. Berikut tabel keterlaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen. Tabel 10. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Pertemuan Topik Keterlaksanaan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Sifat-siafat Segitiga I 95,8 95,8 2 Sifat-siafat Segitiga II 100 100 3 Sifat-sifat Segi Empat 87,5 87,5 4 Luas dan Keliling I 91,7 87,5 5 Luas dan Keliling II 91,7 95,8 6 Melukis Segitiga 100 100 7 Melukis Garis Segitiga 95,8 100 Rata-rata 94,6 95,2 Rata-rata Keseluruhan 94,9 Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan perangkat pembelajaran berupa LKS. LKS berisi kegiatan siswa dengan masalah terbuka sebagai bahan untuk belajar siswa. Secara lebih lengkap RPP, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan LKS dapat dilihat pada lampiran. 76 Pembelajaran diawali dengan pretest ketercapaian Kompetensi Dasar KD dan kemampuan berpikir kreatif sebagai tolok ukur sejauh mana siswa paham dengan materi yang akan diberikan serta seberapa sejauh apa kemampuan awal berpikir kreatif siswa. Materi yang akan diberikan yaitu segitiga dan segi empat. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan pembelajaran, pada kegiatan pendahuluan siswa diuji pemahaman awal siswa mengenai topik yang akan dibahas baik mengenai materi yang pernah siswa dapatkan atau pengalaman siswa mengenai topik yang akan dibahas. Kegaiatan tersebut adalah tahapan eliciting dalam model learning cycle 7e. kemudian, tahap kedua adalah engagement atau kegiatan yang dilakukan guru untuk membangkitkan minat siswa yaitu dilakukan pemberian motivasi kepada siswa dengan mengaitkan topik pada permaslahan sehari-hari dan memberikan masalah terbuka seperti yang ada pada LKS. Pada kegiatan inti dimulai dengan pembagian kelompok menjadi 8 kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 4 orang siswa. Selanjutnya LKS dibagikan kepada setiap siswa sehingga setiap siswa dalam satu kelompok mendapatkan LKS. Kegiatan ini adalah kegiatan eksplorasi dimana siswa secara aktif berdiskusi menyelesaikan masalah- masalah yang disediakan. Pada tahap ini, guru berkeliling dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. Berikut gambar kegiatan pada tahap eksplorasi siswa. 77 Gambar 3. Siswa Melakukan Eksplorasi dengan mengerjakan LKS Gambar 4. Guru Membimbing Siswa yang Mengalami Kesulitan Selanjutnya setelah siswa mengerjakan LKS, salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka. Siswa diperbolehkan menjelaskan hasil diskusi secara lisan maupun tertulis. Hasil diskusi yang dipresentasikan kemudian dikomentari oleh siswa dari kelompok lain. Pada tahap ini guru bertugas sebagai penegas materi yang dipelajari . Tahap ini disebut tahap explain. Berikut adalah gambar suasana presentasi di kelas: Gambar 5. Siswa Melakukan Presentasi Secara Lisan Gambar 6. Siswa Melakukan Presentasi Secara Tertulis 78 Pada setiap pertemuan setelah presentasi, siswa diberikan latihan soal untuk mengaplikasikan konsep yang mereka terima. Latihan soal dikerjakan secara berkelompok dan dibimbing oleh guru apabila ada yang merasa kesulitan. Kegiatan ini disebut dengan kegiatan elaborate, setelah selesai 2-3 siswa mengerjakan soal di papan tulis yang kemudian hasilnya dikomentari oleh siswa yang lain. Setelah kegiatan inti, adalah kegiatan penutup. Pada setiap pertemuan guru memberikan soal evaluasi pada akhir pembelajaran sehingga dari hasil evaluasi guru mengetahui sejauh mana siswa paham terhadap materi yang baru dipelajari. Soal evaluasi dikerjakan secara individu dan dikumpulkan. Hasil evaluasi diberikan kepada siswa pada pertemuan berikutnya. Kegiatan ini adalah kegiatan evaluation. Kemudian dilanjutkan tahap extend yaitu siswa diberikan pekerjaan rumah dengan soal yang berkaitan dengan materi untuk pertemuan selanjutnya. Secara keseluruhan, kegiatan pembelajaran dengan pendekatan open -ended dalam setting learning cycle 7e berjalan dengan baik. Siswa antusias dalam pembelajaran terutaman ketika berdiskusi dalam satu kelompok. Hal ini ditunjukkan dalam suasana diskusi yang lancar dan sebagian besar siswa fokus terhadap materi. Setiap kelompok aktif bertanya apabila ada materi yang mereka rasa sulit. Pembelajaran segitiga dan segi empat pada kelas eksperimen terlaksana dalam 7 kali pertemuan. Pembelajaran kelas eksperimen sering 79 tertunda dikarenakan adanya try out dan ujian akhir sekolah untuk kelas IX sehingga terganggu oleh libur. Jadwal pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 11. Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelas VII A Hari Tanggal Kegiatan Selasa 29 Maret 2016 Pretest Kemampuan Berpikir Kreatif Rabu 30 Maret 2016 Pretest Ketercapaian KD Selasa 12 April 2016 Sifat –Sifat Segitiga I Jenis – Jenis Segitiga dan Ketaksamaan Segitiga Selasa 19 April 2016 Sifat –Sifat Segitiga II Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga Sabtu 23 April 2016 Sifat – Sifat Segi Empat Selasa 26 April 2016 Luas dan Keliling I Kamis 28 April 2016 Luas dan Keliling II Sabtu 30 April 2016 Melukis Segitiga Selasa 03 Mei 2016 Melukis Garis pada Segitiga Sabtu 14 Mei 2016 Posttest Kemampuan Berpikir Kreatif Selasa 17 Mei 2016 Posttest Ketercapaian KD b. Deskripsi Pembelajaran Kelas Kontrol Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran ekspositori. Kegiatan pembelajaran setiap pertemuan diamati oleh observer yang kemudian menuliskan deskripsi pembelajaran pada lembar observasi pembelajaran. Hasil pengamatan menunjukkan peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Hal ini berdasarkan hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran yang menunjukkan pembelajaran 92 telah terlaksana. Berikut adalah tabel keterlaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol. 80 Tabel 12. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol Pertemuan Topik Keterlaksanaan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Sifat-siafat Segitiga I 100 100 2 Sifat-siafat Segitiga II 81,3 81,3 3 Sifat-sifat Segi Empat 87,5 93,8 4 Luas dan Keliling I 93,8 93,8 5 Luas dan Keliling II 87,5 81,3 6 Melukis Segitiga 93,8 93,8 7 Melukis Garis Segitiga 100 100 Rata-rata 92 92 Rata-rata Keseluruhan 92 Pembelajaran ekspositori merupakan pembelajaran individual dengan sumber belajar buku siswa yang dipinjamkan oleh sekolah. Secara lebih lengkap RPP dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran. Pembelajaran diawali dengan pretest seperti yang dilakukan pada kelas eksperimen sebagai tolok ukur sejauh mana siswa paham dengan materi yang akan diberikan serta kemampuan awal berpikir kreatif siswa. Materi yang akan diberikan yaitu segitiga dan segi empat. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan pembelajaran, pada kegiatan pendahuluan siswa diberikan apersepsi yaitu materi pelajaran sebelumnya. Apersepsi dilakukan dengan memberikan pertanyaan pada siswa terkait materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru memberikan motivasi pada siswa dengan memberikan contoh penerapan topik dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi yaitu bab segitiga dan segi empat. Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah, tanya 81 jawab dan latihan. Setelah itu siswa diberikan contoh soal dan cara penyelesaiannya, siswa diminta memahami bagaimana mengerjakan soal semacam yang dicontohkan. Kegiatan yang dilakukan siswa adalah mencatat apa yang guru tuliskan kemudian memahami kembali apa yang mereka catat. Tahap berikutnya adalah latihan soal yang ada di buku pegangan siswa. Siswa mengerjakan latihan secara individu tetapi boleh berdiskusi dengan teman sebangku masing-masing. Kegiatan yang dilakukan guru adalah berkeliling dan membimbing siswa yang kesulitan mengerjakan soal. Pada tahap ini, beberapa siswa aktif bertanya pada guru saat mengerjakan latihan soal. Berikut gambar kegiatan yang dilakukan guru dan siswa: Gambar 7. Siswa Mencatat Materi yang Dijelaskan oleh Guru Gambar 8. Guru Membimbing Siswa yang Kesulitan Mengerjakan Latihan Soal Soal yang telah dikerjakan dituliskan di papan tulis oleh 2-3 siswa yang kemudian diberi komentar oleh guru dan siswa lain. Siswa menanggapi apabila jawaban yang dituliskan berbeda dengan miliknya, sedangkan guru memberikan tanggapan diakhir atau menengaskan 82 jawaban mana yang benar. Pada tahap ini siswa kurang begitu aktif, siswa yang maju ke depan harus terlebih dulu ditunjuk oleh guru begitu pula siswa yang memberikan tanggapan. Namun, secara keseluruhan walaupun ditunjuk oleh guru siswa mau memberikan penjelasannya mengenai jawaban soal. Tahap selanjutnya guru memberikan evaluasi yang dikerjakan secara individu dan dikumpulkan. Hasil pekerjaan siswa akan dibagikan pada pertemuan selanjutnya sehingga siswa mengetahui bagian mana siswa harus lebih ditingkatkan belajarnya. Kegiatan pembelajaran di kelas kontrol terlaksana 7 kali pertemuan. Sama seperti kelas eksperimen, jadwal belajar kurang kondusif karena banyak libur untuk try out dan ujian akhir sekolah kelas IX. Berikut adalah tabel yang berisi jadwal pemelajaran di kelas kontrol. Tabel 13. Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelas VII B Hari Tanggal Materi yang Diberikan Rabu 30 Maret 2016 Pretest Jumat 01 April 2016 Sifat – sifat segitiga I jenis – jenis segitiga dan ketaksamaan segitiga Rabu 13 April 2016 Sifat – sifat segitiga II sudut dalam dan sudut luar segitiga Jumat 15 April 2016 Sifat – sifat segi empat Rabu 20 April 2016 Luas dan Keliling I Jumat 22 April 2016 Luas dan Keliling II Rabu 27 April 2016 Melukis Segitiga Jumat 29April 2016 Melukis Garis pada Segitiga Rabu 04 Mei 2016 Posttest Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti memberikan soal posttest untuk mengetahui ketercapaian Kompetensi Dasar KD dan 83 kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah diberikan perlakuan dengan pendekatan open-ended dalam setting learning cycle 7e untuk kelas VII A dan pembelajaran ekspositori untuk kelas VII B. Berikut adalah deskripsi data pretest dan posttest perolehan ketercapaian Kompetensi Dasar KD siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tabel. 14 Deskripsi Skor Pretest dan Posttest Ketercapaian KD Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Deskripsi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Posstest Pretest Posstest Rata-rata 47,74 80,60 44,26 72,63 Standar Deviasi 12,22 12,55 12,52 16,64 Variansi 149,26 157,56 156,73 142,32 Nilai Tertinggi Teori 80,00 96,00 72,00 96,00 Nilai Terendah Teori 24.00 48,00 24,00 28,00 Berdasarkan tabel 14 di atas, rata-rata pretest ketercapaian KD kelas eksperimen adalah 47,74 dengan nilai tertinggi 80,00 dan nilai terendah 24,00. Pada pretest persentase ketuntasan yang diperoleh adalah 3,2 artinya dari 31 siswa yang mengikuti pretest hanya ada satu siswa yang memperoleh nilai di atas 75. Setelah diberi perlakuan yaitu menggunakan pendekatan open-ended dalam setting pembelajaran learning cycle 7e siswa diberikan posttest. Hasil perolehan skor posttest menunjukkan bahwa rata-rata yang diperoleh adalah 80,60 dengan nilai tertinggi 96,00 dan nilai terendahnya 48,00. Pada posttest persentase 84 ketuntasan yang diperoleh adalah 80 artinya dari 30 siswa yang mengikuti posttest ada sebanyak 6 siswa yang belum mencapai KKM yaitu 75. Rata-rata pretest ketercapaian KD kelas kontrol adalah 44,26 dengan nilai tertinggi 72,00 dan nilai terendah 24,00. Pada pretest persentase ketuntasan yang diperoleh adalah 0 artinya dari 31 siswa yang mengikuti pretest tidak ada satupun siswa yang memperoleh nilai di atas 75. Setelah diberi perlakuan yaitu menggunakan pembelajaran ekspositori siswa diberikan posttest. Hasil perolehan skor posttest menunjukkan bahwa rata- rata yang diperoleh adalah 72,63 dengan nilai tertinggi 96,00 dan nilai terendahnya 28,00. Pada posttest persentase ketuntasan yang diperoleh adalah 65,6 artinya dari 32 siswa yang mengikuti posttest ada sebanyak 11 siswa yang belum mencapai KKM yaitu 75. Kegiatan pembelajaran kedua kelas secara keseluruhan lancar. Kendala yang dihadapi peneliti adalah jadwal pembelajaran yang terpotong beberapa kali libur juga ada beberapa siswa yang terkadang membuat suasana sedikit terganggu.

2. Deskripsi Data

Dokumen yang terkait

Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi elektrokimia melalui model open-ended problems

3 19 228

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Open Ended

0 7 0

Analisis Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Pemecahan Masalah Open Ended dengan Model Empat K Materi Segitiga dan Segiempat

2 24 310

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM SETTING TUTOR SEBAYA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII

0 19 371

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dalam Menyelesaikan Soal Open Ended Persamaan Linear Satu Variabel Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa (Pada Kelas VII SMP Batik Surak

1 6 17

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dalam Menyelesaikan Soal Open Ended Persamaan Linear Satu Variabel Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa (Pada Kelas VII SMP Bat

0 2 17

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII.

1 1 337

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDEED TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KISARAN

0 1 7

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALOGI DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED DI SMP

0 0 8