Koordinasi antar kementerian dan atau Lembaga Pemerintah serta Pusat dan Daerah; Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

14

9. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

Hasil pendidikan harus mampu memenuhi kebut uhan dunia usaha dan dunia indust ri dalam rangka penyelarasan pendidikan dengan kebut uhan dunia usaha dan dunia industri. Kebutuhan tersebut memiliki sejumlah parameter yang harus secara tepat disesuaikan dengan pasokan lulusan layanan pendidikan, sepert i jumlah, kompetensi dan lokasi. Kemdikbud harus mampu menciptakan dan menjaga sistem standardisasi penyelenggaraan pendidikan. Program tersebut antara lain ditempuh melalui kebijakan sebagai berikut. a Menyelaraskan rencana pengembangan layanan pendidikan dengan rencana pengembangan indust ri, rencana pengembangan wilayah, rencana investasi; b Mengembangkan sinergitas antar K L yang terkait dengan pasokan dan serapan tenaga kerja; c Membangun SMK yang memiliki bidang keahlian yang terkait dengan pengembangan ekonomi di daerah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai cluster indust ri; d Membangun mekanisme kemitraan antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan pelatihan dengan pelaku usaha untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas dalam pengembangan ekonomi; e Meningkatkan kualitas penelitian yang dapat menjawab tantangan dunia usaha dan dunia industri dan menjadikannya sebagai prioritas penelitian nasional. 15 BAB I I RENSTRA PEMBI NAAN SMK 2010 – 2014 16

A. VI SI PEMBI NAAN SMK

Diketahui bahwa visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 adalah yang tercantum dalam Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014 adalah sebagai berikut: “Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional unt uk Membentuk I nsan I ndonesia Cerdas Komprehensif” Sejalan dengan visi tersebut, Direktorat Pembinaan SMK berhasrat pada tahun 2014 mewujudkan visi: “Terselenggaranya layanan prima pendidikan menengah keju- ruan untuk membentuk lulusan SMK yang berjiwa wirausaha, cerdas, siap kerja, kompetitif, dan memiliki jati diri bangsa, serta mampu mengembangkan keunggulan lokal dan dapat bersaing di pasar global”.

B. MI SI PEMBI NAAN SMK

Untuk mencapai visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 tersebut di atas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014 mempunyai lima misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan 2. Memperluas keterjangkauan layanan pendidikan 3. Meningkatkan kualitas mutu dan relevansi layanan pendidikan 4. Mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan 5. Menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan Sejalan dengan lima misi tersebut, Dit. Pembinaan SMK merumuskan misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses SMK yang bermutu untuk semua lapisan masyarakat; 2. Meningkatkan kualitas SMK melalui penerapan sikap disiplin, budi pekerti luhur, berwawasan lingkungan, dan 17 pembelajaraan berpusat pada peserta didik yang kontekstual berbasis TI K; 3. Memberdayakan SMK dalam menciptakan lulusan yang berjiwa wirausaha dan memiliki kompetensi keahlian melalui pengembangan kerjasama dengan industri dan berbagai entitas bisnis yang relevan dalam bentuk teaching industry; 4. Menciptakan lulusan SMK yang lentur terhadap berbagai perubahan teknologi dan lingkungan bisnis pada tingkat nasional maupun internasional melalui penguatan aspek matematika terapan, sains terapan, I CT, dan bahasa internasional; 5. Memperkuat tata kelola SMK melalui penerapan sistem manajemen mutu berbasis I SO 9001: 2008; 6. Menciptakan citra baik SMK melalui berbagai media komunikasi.

C. NI LAI - NI LAI untuk mengimplementasikan visi misi

Sejalan dengan Renstra Kementerian Pendidikan Nasional 2010- 2014, visi dan misi tersebut di atas dapat terwujud apabila didukung dengan penerapan tata nilai yang sesuai dan mendukung usaha-usaha pelaksanaan misi dan pencapaian visi. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap dan perilaku seluruh pegawai dalam menjalankan t ugas. Tata nilai juga akan menyatukan hati dan pikiran seluruh pegawai dalam usaha mewujudkan layanan prima pendidikan. Tata nilai yang dimaksud adalah amanah, profesional, visioner, demokratis, inklusif, dan berkeadilan. Dengan merujuk pada fokus pembangunan pendidikan Tahun 2012-2014, dari ke enam tata nilai tersebut dipilih yang sesuai dengan fokus pada periode ini dan dirangkum dalam satu kalimat motto Kementerian Pendidikan Nasional. “Melayani Semua dengan Amanah”