13 penyelenggaraan SMK dengan organisasi profesi seperti
penyusunan program sertifikasi profesi. d
Membangun mekanisme kemitraan antara Direktorat Pembinaan SMK dan SMK dengan pelaku usaha untuk
mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas. e
Mendorong pihak swasta untuk membangun lembaga pendidikan dan pelatihan khususnya yang terkait dengan
kebutuhan SDM. f
Pemanfaatan potensi yang ada di masyarakat, dunia usaha dan dunia industri untuk peningkatan kualitas
pendidikan. g
Optimalisasi utilitas SMK diluar jam belajar mengajar untuk pemberdayaan masayarakat sekitar SMK.
8. Koordinasi antar kementerian dan atau Lembaga Pemerintah serta Pusat dan Daerah;
Kondisi saat ini masih terdapat kekurangsinergian program kegiatan dan penetapan prioritas SMK antara
Pusat, Provinsi, dan Kabupaten Kota. Sesuai dengan PP No. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan antara
Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota, telah diatur pembagian urusan antara
Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Lembaga lainnya, serta pemerintah daerah dalam pengelolaan
pendidikan terutama SMK. Koordinasi ini dijalankan dengan mengacu antara lain pada kebijakan-kebijakan sebagai
berikut: a
Peningkatan koordinasi antara Direktorat Pembinaan SMK dengan I nstit usi t erkait unt uk mensinergikan
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pendidikan menengah kejuruan;
b Peningkatan koordinasi antara Direktorat Pembinaan
SMK dengan Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten Kota serta SMK untuk mensinergikan
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pendidikan.
14
9. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
Hasil pendidikan harus mampu memenuhi kebut uhan dunia usaha dan dunia indust ri dalam rangka penyelarasan
pendidikan dengan kebut uhan dunia usaha dan dunia industri. Kebutuhan tersebut memiliki sejumlah parameter
yang harus secara tepat disesuaikan dengan pasokan lulusan layanan pendidikan, sepert i jumlah, kompetensi dan lokasi.
Kemdikbud harus mampu menciptakan dan menjaga sistem standardisasi penyelenggaraan pendidikan. Program tersebut
antara lain ditempuh melalui kebijakan sebagai berikut. a
Menyelaraskan rencana pengembangan layanan pendidikan dengan rencana pengembangan indust ri,
rencana pengembangan wilayah, rencana investasi; b
Mengembangkan sinergitas antar K L yang terkait dengan pasokan dan serapan tenaga kerja;
c Membangun SMK yang memiliki bidang keahlian yang
terkait dengan pengembangan ekonomi di daerah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai cluster indust ri;
d Membangun mekanisme kemitraan antara pemerintah,
lembaga pendidikan, dan pelatihan dengan pelaku usaha untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan
berkualitas dalam pengembangan ekonomi; e
Meningkatkan kualitas penelitian yang dapat menjawab tantangan dunia usaha dan dunia industri dan
menjadikannya sebagai prioritas penelitian nasional.