Penyediaan buku teks murah berbasis TI K e- books ;

12 perakit seusai dengan kompetensi keahliannya masing- masing; b Penyusunan Buku sekolah elektronik pada mata pelajaran produktif yang selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman yang langsung di- upload ke dalam website Direktorat PSMK dan Pusat Layanan TI K SMK. Hal tersebut dimaksudkan agar Sekolah dapat mendapatkan buku tersebut secara mudah, cepat, dan murah; c Bekerjasama dengan perusahaan nasional dan berusaha untuk meningkatkan proporsi kandungan lokal dari peralatan yang dirakit; d Mengevaluasi sistem perakitan peralatan SMK untuk meningkat kan kualitas dan pemanfaatan peralatan tersebut; Mendorong satuan pendidikan lain untuk memanfaatkan peralatan hasil rakitan SMK.

7. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha;

Kontribusi dunia usaha dan dunia industri dalam pengembangan pendidikan menengah kejuruan masih rendah. Hal ini diakibatkan karena belum adanya pola kemitraan pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, serta organisasi masyarakat. Sementara itu, pendidikan tidak dapat berdiri sendiri lepas dari keterkaitannya dengan dunia usaha dan dunia industri, baik proses pendidikannya, pendidiknya, dan maupun peserta didiknya. Unt uk mengatasi hal itu perlu dilakukan beberapa kebijakan yang antara lain adalah sebagai berikut. a Pembentukan sistem yang mengatur kemitraan sinergis dengan dunia usaha dan dunia industri untuk peningkatan relevansi lulusan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. b Optimisasi pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility CSR unt uk bidang pendidikan. c Pembentukan sistem yang mengatur kemitraan sinergis dengan organisasi kemasyarakatan seperti 13 penyelenggaraan SMK dengan organisasi profesi seperti penyusunan program sertifikasi profesi. d Membangun mekanisme kemitraan antara Direktorat Pembinaan SMK dan SMK dengan pelaku usaha untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas. e Mendorong pihak swasta untuk membangun lembaga pendidikan dan pelatihan khususnya yang terkait dengan kebutuhan SDM. f Pemanfaatan potensi yang ada di masyarakat, dunia usaha dan dunia industri untuk peningkatan kualitas pendidikan. g Optimalisasi utilitas SMK diluar jam belajar mengajar untuk pemberdayaan masayarakat sekitar SMK.

8. Koordinasi antar kementerian dan atau Lembaga Pemerintah serta Pusat dan Daerah;

Kondisi saat ini masih terdapat kekurangsinergian program kegiatan dan penetapan prioritas SMK antara Pusat, Provinsi, dan Kabupaten Kota. Sesuai dengan PP No. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota, telah diatur pembagian urusan antara Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Lembaga lainnya, serta pemerintah daerah dalam pengelolaan pendidikan terutama SMK. Koordinasi ini dijalankan dengan mengacu antara lain pada kebijakan-kebijakan sebagai berikut: a Peningkatan koordinasi antara Direktorat Pembinaan SMK dengan I nstit usi t erkait unt uk mensinergikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pendidikan menengah kejuruan; b Peningkatan koordinasi antara Direktorat Pembinaan SMK dengan Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten Kota serta SMK untuk mensinergikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pendidikan.