37
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SLB Negeri 2 Bantul yang beralamatkan di Jl.Imogiri Barat km 4,5, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Alasan pemilihan
SLB Negeri 2 Bantul sebagai tempat penelitian yaitu sekolah ini menyelenggarakan pendidikan formal bagi anak tunarungu dan
menyelenggarakan pembelajaran tentang kesehatan reproduksi yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler
tersebut bersifat wajib bagi siswa SLB Negeri 2 Bantul khususnya dari kelas 6 SDLB sampai dengan kelas 3 SMALB. Semua siswa mempunyai
kesempatan yang sama untuk mendapatkan pembelajaran tentang kesehatan reproduksi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tahap pra pengambilan data yang dimulai dari bulan Desember 2015, kemudian tahap pengambilan
data mulai dari bulan Maret sampai bulan April 2016, dan tahap penyusunan hasil penelitian yang selesai pada bulan Juni 2016.
C. Partisipan Penelitian
Penelitian ini mendeskripsikan pembelajaran ekstrakurikuler kesehatan reproduksi. Partisipan dalam penelitian ini adalah 1 guru
ekstrakurikuler kesehatan reproduksi dan 4 siswa kelas 7 SMPLB tunarungu di SLB Negeri 2 Bantul yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler kesehatan reproduksi. Penentuan partisipan penelitian
38
menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti dengan pertimbangan tertentu berdasarkan
pada tujuan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yakni peneliti mengamati kegiatan subyek secara
langsung tanpa melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran. Observasi langsung dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran
ektrakurikuler kesehatan reproduksi sedang berlangsung dengan berpegang pada pedoman observasi yang telah disusun sebelumnya,
peneliti melakukan pencatatan secara sistematis dengan menggunakan lembar catatan. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran,
seperti berikut: a.
Tahapan pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler kesehatan reproduksi untuk anak tunarungu.
b. Metode yang diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran
kesehatan reproduksi untuk anak tunarungu. c.
Media yang digunakan untuk menyampaikan materi kesehatan reproduksi untuk anak tunarungu.
d. Pelaksanaan evaluasi hasil belajar.
39
2. Wawancara
Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan informasi secara langsung dari informan pemberi informasi sebagai
sumber primer. Dalam wawancara harus menggunakan atau membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, jika hal itu merupakan
wawancara terstruktur. Menurut Sugiyono 2010: 194 wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit kecil. Tujuan dari wawancara ini yaitu untuk menggali dan
mendapatkan informasi
tentang pembelajaran
ekstrakurikuler kesehatan reproduksi bagi anak tunarungu.
3. Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik
dokumen tertulis, gambar maupun elektronik Nana Syaodih, 2015: 221. Dalam penelitian kualitatif teknik ini merupakan alat pengumpul
data yang utama karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional melalui pendapat, teori atau hukum-hukum yang
diterima, baik yang mendukung maupun yang menolong hipotesis tersebut. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan agar dapat
memberikan gambaran
mengenai kemampuan
siswa dalam
40
pembelajaran kesehatan reproduksi dan gambaran tentang proses pembelajaran kesehatan reproduksi yaitu tentang metode, media, dan
lain-lain. Dokumen yang digunakan rencana program pembelajaran RPP.
E. Instrumen Penelitian