Kajian Tentang Ekstrakurikuler KAJIAN PUSTAKA

15 h Anak tunarungu memiliki sifat mudah marah atau mudah tersinggung dan kurang memiliki konsep tentang suatu hubungan. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak tunarungu dilihat dari segi emosi dan sosial yaitu anak tunarungu memiliki sifat egosentris yang lebih besar. Selain itu anak tunarungu memiliki keterbatasan dalam mempersepsi rangsangan emosi seperti marah, sedih, atau rasa gembira, maka akibatnya anak tunarungu memperlihatkan sikap-sikap curiga, ingin tahu, agresif dan mementingkan diri sendiri.

B. Kajian Tentang Ekstrakurikuler

1. Pengertian Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan di sekolah di luar jam pelajaran yang sifatnya ada yang wajib maupun tidak wajib diikuti oleh anak. Menurut Yudha M. Saputra 1998: 6 mendefinisikan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran sekolah biasa yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya. Pendapat lain dikemukakan oleh Wahjosumidjo 2007: 256 kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan-kegiatan siswa di luar jam 16 pelajaran, yang dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah, dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan. Sedangkan menurut Suryosubroto 2002: 271 kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah bertujuan untuk menambah pengetahuan atau wawasan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya dilaksanakan pada siang atau sore hari setelah jam pelajaran sekolah selesai. 2. Manfaat Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler yang di adakan di sekolah pada umumnya, mempunyai manfaat tersendiri bagi para siswa. Secara garis besar Oemar Hamalik 2006: 182 menjelaskan manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler, antara lain: memenuhi kebutuhan kelompok, menyalurkan minat dan bakat, mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata pelajaran, mengembangkan sifat-sifat tertentu, menyediakan kesempatan pemberian bimbingan dan layanan informal. Menurut Hasan Langgulung 2006: 182 manfaat ekstrakurikuler yaitu untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri individu agar dapat dipergunakan oleh dirinya dan masyarakat untuk menghadapi tantangan-tantangan yang selalu berubah. 17 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat dijelaskan bahwa manfaat kegiatan ekstrakurikuler dapat berguna untuk menyalurkan bakat minat siswa agar dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk dirinya sendiri dan masyarakat sekitar. Dalam konteks penelitian ini, manfaat ekstrakurikuler kesehatan reproduksi yaitu untuk menambah informasi anak tentang kesehatan reproduksi, selain itu untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada anak tunarungu untuk kehidupan sehari-harinya.

C. Kajian Tentang Kesehatan Reproduksi