Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

61 Pada periode pengamatan yang terjadi selama empat tahun pada 21 perusahaan perbankan diketahui rata-rata CAR tertinggi terdapat pada perusahaan PT. Bank PAN Indonesia, Tbk. sebesar 29,99, dan terendah terdapat pada perusahaan PT. Bank Century, Tbk. sebesar 11,16, sedangkan rata-rata CAR yang terjadi selama tahun 2004 hingga 2007 sebesar 17,86. 4 Real Return Return adalah tingkat pengembalian dari suatu investasi. Return mempunyai dua komponen penting, yaitu harga dan dividen. Peningkatan harga saham akan menstimulasi pola konsumsi masyarakat, investasi bisnis, dan sebaliknya sehingga akan mempengaruhi posisi return saham bank Backstorm, 2002. Pada periode pengamatan yang terjadi selama empat tahun pada 21 perusahaan perbankan diketahui rata-rata Real Return tertinggi terdapat pada perusahaan PT. Bank Permata, Tbk. sebesar 5,602, dan terendah terdapat pada perusahaan PT. Bank Century, Tbk. sebesar -0,191, sedangkan rata-rata Real Return yang terjadi selama tahun 2004 hingga 2007 sebesar 0,630.

2.13. Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Normalitas data dapat dilihat dari grafik normal P-P plot dengan bantuan program SPSS for windows release 16, apabila titik-titik mendekatai garis diagonal dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 62 Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Pengujian dilakukan dengan significance level 0.05 α = 5. Hasil akan menunjukkan data normal jika diperoleh nilai signifikansi 0,05 Ghozali, 2005: 114. Setelah dilakukan pengujian data, diperoleh hasil bahwa data penelitian tidak terdistribusi secara normal, sehingga data harus ditransformasi terlebih dahulu supaya terdistribusi secara normal. Setelah dilakukan transformasi data, diperoleh hasil sebagai berikut. Gambar 4.1 Normal P-Plot Regresi 63 Tabel 4.1 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SQRX1 SQRX2 SQRX3 SQRY N 84 80 84 53 Normal Parameters a Mean 5.8422 3.6162 4.0943 .7292 Std. Deviation 4.42533 1.15413 .93966 .76764 Most Extreme Differences Absolute .137 .055 .100 .251 Positive .137 .047 .063 .251 Negative -.133 -.055 -.100 -.171 Kolmogorov-Smirnov Z 1.252 .491 .917 1.828 Asymp. Sig. 2-tailed .087 .970 .370 .103 a. Test distribution is Normal. Hasil uji K-S menunjukkan bahwa baik variabel independen maupun variabel dependen mempunyai probabilitas Sig. lebih dari α=0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

4.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali, 2005:91. Ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dideteksi dengan melihat besarnya Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance value. Jika nilai- nilai VIF kurang dari 10 dan nilai toleransinya lebih dari 0,10 maka disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam regresi Ghozali, 2005:92. 64 Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.2 Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero- order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant 1.332 .687 1.940 .058 SQRX1 -.016 .024 -.094 -.650 .519 -.007 -.092 -.084 .803 1.246 SQRX2 .244 .092 .375 2.641 .011 .289 .353 .341 .826 1.211 SQRX3 -.333 .152 -.291 -2.185 .034 -.251 -.298 -.282 .940 1.063 a. Dependent Variable: SQRY Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel yang mempunyai nilai tolerance kurang dari 0,10. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Pertumbuhan Laba, Return on Asset, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia

1 76 125

Pengaruh Kebijakan Deviden dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur

4 44 99

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Pengaruh Leverage terhadap Return On Equity Pada Industri Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

1 37 78

Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 100 91

Pengaruh Financial Leverage, Return on Equity (ROE), Ukuran Dan Umur Perusahaan Terhadap Tingkat Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 30 95

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Return On Equity dan Managerial Ownership Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 46 97

(ABSTRAK) PENGARUH FIRM SIZE, RETURN ON EQUITY (ROE), DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) TERHADAP REAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA.

0 0 2