Kerangka Konsepsional Pelaksanaan Pengangkatan Anak Melalui Penetapan Hakim Mahkamah Syar’iyah Di Banda Aceh

bentuk keinginan agar suatu hal diatur oleh hukum, sehingga pada akhirnya menjadi bahan yang benar-benar siap diberi sanksi oleh hukum. 30 Teori perwalian sebagai teori pendukung sangat penting diikutsertakan, karena pada dasarnya semua orang harus ada walinya. Wali terhadap anak secara realitas memang sangat dibutuhkan. Setiap ada urusan tentang anak selalu dikaitkan dengan orang tua atau walinya. Dalam hal ini dapat dipahami kalau orang tua tidak ada lagi, tentu saja walinya harus dapat mewakilinya. Adanya orang yang bertindak untuk kepentingan orang lain dapat terjadi karena orang dimaksud dianggap tidak mampu bertindak sendiri atau karena ada ketentuan hukum itu sendiri. Selain itu, juga digunakan teori pengayoman, dimana fungsi hukum adalah pengayoman. 31 Hukum itu melindungi manusia secara aktif dan pasif. Secara aktif, yaitu memberikan perlindungan yang meliputi berbagai usaha untuk menciptakan keharmonisan dalam masyarakat dan mendorong manusia untuk melakukan hal-hal yang manusiawi, salah satu contohnya adalah dengan melakukan pengangkatan anak.

2. Kerangka Konsepsional

Kerangka konsepsional ini penting dirumuskan agar tidak tersesat ke pemahaman lain, diluar maksud penulis. Konsepsional ini merupakan alat yang dipakai oleh hukum disamping yang lain-lain, seperti asas dan standar. Oleh karena itu kebutuhan untuk membentuk konsepsional merupakan salah satu dari hal-hal yang dirasakan penting dalam hukum. Konsepsional adalah suatu konstruksi mental, yaitu 30 Zainal Arifin Mochtar, Re-Format dan Re-Paradigma Legislasi DPR, Republika, 27 Juli 2005. 31 Soediman Kartohadiprodjo, Pengantar Tata Hukum Indonesia, Pembangunan, Jakarta, 1993, hal. 245. Universitas Sumatera Utara sesuatu yang dihasilkan oleh suatu proses yang berjalan dalam pikiran penelitian untuk keperluan analisis”. 32 Dalam bahasa Latin, kata conceptus didalam bahasa Belanda begrip atau pengertian merupakan hal yang dimengerti. Pengertian bukanlah merupakan definisi yang didalam bahasa latin adalah definition. Definisi tersebut berarti perumusan di dalam bahasa Belanda onschrijving yang pada hakikatnya merupakan suatu bentuk ungkapan pengertian disamping aneka bentuk lain yang dikenal didalam epistemologi atau teori ilmu pengetahuan. 33 Dalam kerangka konsepsional diungkapkan beberapa konsepsional atau pengertian yang akan dipergunakan sebagai dasar penelitian hukum. 34 Disini terlihat dengan jelas, bahwa suatu konsepsional atau suatu kerangka konsepsional pada hakikatnya merupakan suatu pengarah, atau pedoman yang lebih konkrit dari kerangka teoritis tinjauan pustaka yang sering kali masih bersifat abstrak. Namun demikian, suatu kerangka konsepsional belaka kadang-kadang dirasakan masih juga abstrak, sehingga diperlukan definisi-definisi operasional yang akan menjadi pegangan konkrit didalam proses penelitian. 35 Selanjutnya konsepsional atau pengertian merupakan unsur pokok dari suatu penelitian. Kalau masalah dan kerangka teoritisnya sudah jelas, biasanya sudah 32 Satjipto Rahardjo, Op. Cit., hal. 48. 33 Ibid , hal. 59. 34 Soerjono Soekanto, Hukum Adat Indonesia, Rajawali, Jakarta, 1981, hal. 21. 35 Satjipto Rahardjo, Op. Cit., hal. 30. Universitas Sumatera Utara diketahui pula fakta mengenai gejala-gejala yang menjadi pokok perhatian dan suatu konsepsional sebenarnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala itu. Maka konsepsional merupakan definisi dari apa yang perlu diamati, konsepsional menentukan antara variabel-variabel yang ingin menentukan adanya hubungan empiris. 36 Untuk dapat menjawab permasalahan dalam penelitian tesis ini perlu didefinisikan beberapa konsep dasar dalam rangka menyamakan persepsi agar secara operasional dapat dibatasi ruang lingkup variabel dan dapat diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan. Konsep itu adalah sebagai berikut : a. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk yang masih dalam kandungan. b. Pengangkatan anak adalah suatu perbuatan hukum yang mengalihkan, seorang anak dari lingkungan kekuasaan orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan, dan membesarkan anak tersebut ke dalam lingkungan keluarga orang tua angkat. c. Anak angkat adalah anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua, wali yang sah atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan, dan membesarkan anak tersebut ke dalam lingkungan 36 Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Edisi Ketiga, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997, hal. 21. Universitas Sumatera Utara keluarga orang tuanya angkatnya berdasarkan keputusan atau penetapan pengadilan. d. Orang tua angkat adalah orang yang diberi kekuasaan untuk merawat, mendidik, dan membesarkan anak berdasarkan peraturan perundang-undangan dan adat kebiasaan. e. Penetapan hakim adalah penetapan terhadap suatu permohonan pengangkatan anak yang diajukan kepada Mahkamah Syar’iyah yang bentuknya mengacu kepada hukum acara perdata. f. Mahkamah Syar’iyah adalah pengembangan dari Pengadilan Agama yang merupakan bagian dari sistem Peradilan Nasional dalam lingkup Peradilan Agama yang berlaku bagi masyarakat Islam yang tinggal di Provinsi Aceh.

G. Metode Penelitian 1.

Sifat Penelitian Penelitian adalah pencarian atas sesuatu inqury secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan”. 37 Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan 37 Moh. Mazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998, hal. 13. Universitas Sumatera Utara untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya”. 38 Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan dan menganalisis data yang diperoleh secara sistematis, faktual dan akurat mengenai pengangkatan anak melalui Penetapan Hakim Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh.

2. Jenis Penelitian