Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama maka kewenangan Pengadilan Agama tersebut
tentu saja secara otomatis merupakan kewenangan Mahkamah Syar’iyah di Provinsi Aceh yang merupakan pengembangan dari Pengadilan Agama.
Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh sebagai salah satu Mahkamah Syar’iyah di Provinsi Aceh, sejak berlakunya Undang-undang 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, juga telah menerima dan membuat penetapan atas permohonan pengangkatan anak.
Penulisan tesis ini akan mengkaji peristiwa pengangkatan anak melalui penetapan hakim serta dasar pertimbangan hakim dalam memeriksa perkara permohonan
pengangkatan anak melalui Mahkamah Syar’iyah di Banda Aceh dan pelaksanaan pengawasan terhadap pengangkatan anak tersebut. Oleh karena itu dengan
dilatarbelakangi dan didasari uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti
dan menulis tesis dengan judul : PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK MELALUI PENETAPAN HAKIM MAHKAMAH SYAR’IYAH DI BANDA ACEH.
B. Rumusan Masalah
Dalam rangka memperoleh hasil penulisan yang baik dan memenuhi syarat penulisan karya ilmiah serta untuk mempermudah pengumpulan data dan
pembahasannya, maka dalam tesis ini diperlukan adanya perumusan masalah. Perumusan masalah dalam suatu karangan ilmiah merupakan hal yang penting agar masalah yang
dibahas tidak menyimpang dari tujuan permasalahan yang akan dibuat penulisan,
Universitas Sumatera Utara
demikian pula data sampel yang dicari dapat diperoleh dalam penelitian sesuai dengan tujuan penelitian
7
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur pelaksanaan pengangkatan anak melalui Penetapan Hakim di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh ?
2. Apakah yang menjadi dasar pertimbangan Hakim Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh dalam memeriksa perkara permohonan pengangkatan anak ?
3. Bagaimana pengawasan terhadap pelaksanaan pengangkatan anak di Banda Aceh ?
C. Tujuan Penelitian
Suatu kegiatan penelitian sudah tentu mempunyai suatu tujuan yang jelas dan pasti. Adapun tujuan ini diperlukan adalah untuk memberi petunjuk tuntunan atau arahan
dalam melangkah sesuai dengan maksud dari penelitian. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang prosedur pelaksanaan pengangkatan anak melalui Penetapan Hakim di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang dasar pertimbangan Hakim Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh dalam memeriksa perkara permohonan pengangkatan anak.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengawasan terhadap pelaksanaan pengangkatan anak di Banda Aceh.
7
Soerjono Soekanto, Tata Cara Penyusunan Karya Tulis Ilmiah, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983, hal. 13.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
maupun praktis, antara lain sebagai berikut : 1.
Manfaat secara teoritis :
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam ilmu hukum baik berupa teori maupun
gagasan, khususnya yang berkaitan dengan pengangkatan anak melalui Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh.
b. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat secara praktis