4.3 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinasi dan pendelegasian wewenang secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Medan Persero. Hal ini didukung oleh teori dari
Hasibuan 2006:85
dimana koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen
dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan organisasi. Jelas manfaat koordinasi sangat menentukan terselenggaranya usaha yang telah
diprogramkan untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam hal pencapaian prestasi kerja karyawan. Tetapi apabila koordinasi tidak melaksanakan atas
departementasi dan pembagian kerja, akan menimbulkan organisasi yang berjalan sendiri-sendiri tanpa ada kesatuan arah. Untuk mencapai prestasi kerja karyawan
yang optimal diperlukan adanya integrasi antara kesatuan kerja, komunikasi, disiplin, dan pembagian kerja. Dimana jika keseluruhan faktor tersebut sudah
terarah maka karyawan dapat mencapai prestasi yang diharapkan perusahaan. Karyawan perlu diarahkan dan diintegrasikan dalam hal pekerjaannya baik dari
atasan maupun sesama karyawan. Sebagai variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap prestasi kerja
karyawan, koordinasi pada Bagian Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara masih terlihat kurang berjalan dengan baik dilihat dari masih kurang
baiknya pembagian tugas atau departementalisasi tiap karyawan maupun kesatuan dalam bertindak sebagai kesatuan tim kerja yaitu Bagian Sumber Daya Manusia
dalam rangka mencapai tujuan umum perusahaan yaitu PT Perkebunan Nusantara
Universitas Sumatera Utara
IV Medan Persero. Disini terlihat jelas bahwa koordinasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan maksudnya adalah koordinasi
yang terjalin kurang baik akan menyebabkan prestasi yang menurun dan berdampak buruk terhadap jalannya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dapat dilihat dalam penelitian yang dilakukan melalui kuesioner indikator komunikasi dengan sesama karyawan masih terjalin kurang kompak dalam
bekerja sama dalam mencapai keputusan bersama, hal ini dapat dihubungkan dengan masalah yang ada pada latar belakang pada penelitian ini dimana naiknya
tingkat ketidakhadiran setiap tahunnya menyebabkan kurang lancarnya kerjasama dan komunikasi yang terjalin antar sesama karyawan sehingga pekerjaan akan
sulit untuk diselesaikan sesuai target yang diharapkan. Masalah berikutnya yaitu berasal dari indikator pembagian kerja dimana masih banyak karyawan yang
merasa pembagian kerja tidak merata sehingga terjadi rasa ketidakadilan dalam diri para karyawan tersebut, hal ini disebabkan karena angka ketidakhadiran satu
karyawan akan menyebabkan penambahan beban kerja pada karyawan yang lainnya dan karyawan yang tidak hadir akan merasa sulit memahami pekerjaan
baru yang diberikan atasan. Koordinasi yang kurang baik berdampak pada penurunan prestasi kerja
karyawan di Bagian Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara IV hal ini terbukti pada penelitian yang dijelaskan pada deskriptif jawaban kuesioner dimana
sebagian besar karyawan kurang dapat bekerja melebihi beban yang diberikan akibat terlalu banyaknya pekerjaan yang diberikan, inisiatif yang kurang dari para
karyawan maupun tingkat penyelesaian pekerjaan sebelum target yang
Universitas Sumatera Utara
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh salah satunya yang berasal dari masalah koordinasi yang kurang dimana jika kurangnya kekompakan dan kerjasama yang
terjalin dengan baik dengan sesama karyawan akan menjadi faktor penyebab menurunnya prestasi kerja karyawan, maksudnya disini adalah kesatuan yang
terjalin kurang baik akan menyebabkan karyawan menjadi terbebani dan merasa kurang memahami pekerjaan yang akan diselesaikan, ditambah lagi masalah
ketidakhadiran yang meningkat menjadi beban tersendiri bagi karyawan yang disiplin karena harus menanggung tanggung jawab yang seharusnya diemban oleh
karyawan yang tidak hadir tersebut. Namun walaupun prestasi terlihat menurun dilihat dari hasil deskriptif
jawaban penlitian ini, tetapi dilihat dari indikator sikap dan kecakapan karyawan yang tetap menjunjung profesionalisme dalam bekerja masih menjadi faktor
penyelamat dalam hal penyelesaian yang masalah yang terjadi. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya karyawan yang mampu memahami dan menyerap
arahan pekerjaan yang diberikan dan sikap yang menyukai pekerjaannya, dimana seharusnya patut dihargai oleh atasan terhadap karyawan yang disiplin dan
menjaga kualitas kinerjanya dengan sangat baik serta bagi karyawan yang bersedia menanggung beban yang seharusnya bukan menjadi miliknya dengan
cara memberikan peniliaian prestasi kerja yang tinggi maupun diberi penghargaan yang sesuai terhadap prestasi yang diraihnya.
Variabel independen kedua yaitu pendelegasian wewenang memiliki pengaruh negatif terhadap prestasi kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara IV
yang didukung oleh teori Manullang 2006 berpendapat bahwa pendelegasian
Universitas Sumatera Utara
wewenang adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnyabawahannya untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer yang bersangkutan dan pada waktu
bersamaan memberikan kekuasaan kepada stafbawahan tersebut, sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas tugas itu sebaik baiknya serta dapat
mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan kepadanya. Pendelegasian wewenang tetap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penurunan
prestasi kerja karyawan, maksudnya disini adalah dilihat dari angka ketidakhadiran yang meningkat, pendelegasian wewenang akan terhambat karena
atasan akan sulit memberikan arahan pekerjaan dan tertundanya target yang telah ditetapkan yang sehingga dapat berdampak pada penurunan prestasi kerja
karyawan tersebut secara tidak langsung. Pengaruh yang signifikan dalam penelitian ini diartikan sebagai masih adanya karyawan dilihat dalam identifikasi
jawaban responden yang merasa kurang dapat memanfaatkan tanggung jawabnya, hal ini dapat dimaklumi karena jumlah responden yang kecil tersebut berasal dari
karyawan yang tidak disiplin dalam hal ini yang tidak hadir dalam bekerja. Tetapi sebagian besar karyawan masih dapat memahami arahan dan melaksanakan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya sebaik mungkin. Dapat dilihat dalam penelitian ini bahwa pengaruh pendelegasian
wewenang berpengaruh negatif namun tetap signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Medan, ini menunjukkan bahwa
pendelegasian wewenang dalam penelitian ini dimana merupakan suatu rutinitas yang harus dan wajib diberikan oleh para atasan kepada bawahannya setiap waktu
di setiap pekerjaan dan hal ini merupakan hal yang tetap berulang sepanjang
Universitas Sumatera Utara
jalannya suatu perusahaan. Pengaruh yang negatif disini diartikan melalui deskriptif variabel terlihat bahwa pendelegasian wewenang tidak mempengaruhi
terhadap terjadinya penurunan prestasi kerja karyawan karena sebagian besar karyawan tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan sebagai
suatu keharusan walaupun terlihat jelas angka ketidakhadiran meningkat. Pendelegasian wewenang terlihat tidak menjadi suatu masalah dalam penurunan
prestasi dilihat dari masih baiknya hubungan yang terjalin antar bawahan dan atasan dimana karyawan masih menghargai perintah dan kekuasaan yang
diberikan atasan sebagai kewajibannya dalam mematuhi peraturan yang berlaku di perusahaan.
Dapat diartikan hubungan yang positif dan signifikan antara koordinasi terhadap prestasi kerja merupakan suatu hubungan yang timbal balik dilihat dari
penelitian melalui jawaban responden dalam kuesioner yang diberikan dimana koordinasi berjalan dengan kurang lancar dan kerjasama antar sesama karyawan
kurang terjalin dengan baik mengakibatkan penurunan prestasi kerja dilihat dari indikator kurangnya inisiatif dan ketidakmampuan karyawan menyelesaikan
pekerjaan sesuai target yang diharapkan, hal ini dihubungkan dengan angka ketidakhadiran karyawan yang meningkat setiap tahunnya. Maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan kerja antar sesama karyawan kurang terjalin dengan baik, namun dalam variabel kedua dapat dilihat pendelegasian wewenang bukan
menjadi penyebab masalah terjadinya penurunan prestasi kerja karyawan dimana terlihat bahwa hubungan dengan atasan terjalin dengan baik bagi organisasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda
menunjukkan bahwa variabel koordinasi dan pendelegasian wewenang berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan
PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Persero 2.
Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial yang paling dominan mempengaruhi prestasi kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara IV
Medan Persero adalah adalah variabel koordinasi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Variabel koordinasi dalam penelitian ini memliki pengaruh yang dominan
terhadap penurunan prestasi kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Persero, sehingga disarankan kepada para atasan Bagian Sumber
Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Persero untuk melakukan pengendalian dan pengawasan yang lebih ketat lagi dilihat dari
angka ketidakhadiran yang meningkat dan menyebabkan penambahan beban kerja bagi karyawan yang memiliki prestasi yang baik. Selain itu
perlu diadakannya penilaian prestasi kerja yang lebih transparan dan
80
Universitas Sumatera Utara