Variabel Koordinasi ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.13 Hasil T Hitung Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Variabel Koordinasi

Nilai t hitung dari koordinasi adalah dengan tingkat signifikansi dan nilai t tabel pada alpha 5 dan df1=36 adalah 1,688. Variabel koordinasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Bagian Sumber Daya Manusia PT Perkebunan Nusantara IV Medan Persero, hal ini terlihat dari nilai signifikansi . Nilai t hitung 4,381 t tabel 1,688 artinya jika ditingkatkan variabel koordinasi sebesar satu satuan unit maka prestasi kerja karyawan Bagian Sumber Daya Manusia PT Perkebunan Nusantara IV Medan Persero Y akan meningkat sebesar satuan. Variabel koordinasi mempunyai nilai terbesar di antara variabel lain yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan Bagian Sumber Daya Manusia PT Perkebunan Nusantara IV Medan Persero, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel koordinasi merupakan variabel paling dominan dalam meningkatkan prestasi kerja Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 33.406 7.778 4.295 .000 Koordinasi .918 .210 .553 4.381 .000 pendelegasian_wewenan -.916 .397 -.291 -2.306 .027 Universitas Sumatera Utara karyawan Bagian Sumber Daya Manusia PT Perkebunan Nusantara IV Medan Persero. b Variabel Karakteristik Individu Nilai t hitung dari pendelegasian wewenang adalah -0,291 dengan tingkat signifikansi dan nilai t tabel pada alpha 5 dan df1 = 36 adalah 1,688. Variabel pendelegasian wewenang berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Bagian Sumber Daya Manusia PT Perkebunan Nusantara IV Medan Persero, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,. Nilai t hitung -0,291 t tabel 1,688 artinya jika ditingkatkan variabel pendelegasian wewenang sebesar satu satuan unit maka prestasi kerja karyawan Bagian Sumber Daya Manusia PT Perkebunan Nusantara IV Medan Persero Y akan menurun sebesar 0,291 satuan.

4.2.3.4 Pengujian Koefisien Determinasi R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary b dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel bebas dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Pengujian Koefisien Determinasi Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011 a. Nilai R sebesar 0,666 sama dengan 66,6 yang menunjukkan bahwa hubungan antara koordinasi X 1 dan pendelegasian wewenang X 2 terhadap variabel keberhasilan usaha Y pada prestasi kerja karyawan Bagian Sumber Daya Manusia PT Perkebunan Nusantara IV Medan Persero hubungannya erat. b. Nilai Adjusted R Square 0,412 berarti 41,2 prestasi kerja karyawan Bagian Sumber Daya Manusia PT Perkebunan Nusantara IV Medan Persero dapat dijelaskan oleh koordinasi X 1 dan pendelegasian wewenang X 2 . Sedangkan sisanya 58,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimatenya 2,34775 Semakin kecil Standard Error of Estimatenya berarti model semakin baik Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .666 a .443 .412 2.34775 a. Predictors: Constant, pendelegasian_wewenan, koordinasi b. Dependent Variable: prestasi_kerja Universitas Sumatera Utara

4.3 Pembahasan