2.1.1. Jenis-jenis Karet Alam
Ada beberapa macam karet alam yang dikenal, diantaranya merupakan bahan olahan. Bahan olahan ada yang setengah jadi atau sudah jadi. Ada juga karet yang diolah
kembali berdasarkan bahan karet yang sudah jadi. Jenis karet alam yang dikenal luas adalah :
- Bahan Olah Karet
Bahan olah karet adalah lateks kebun serta gumpalan lateks kebun yang diperoleh dari pohon karet. Yang termasuk bahan olah karet adalah : lateks
kebun, sheet angin, slab tipis dan lump segar yang dibagi berdasarkan pengolahannya.
- Karet Konvensional
Ada beberapa macam karet olahan yang tergolong karet alam konvensional. Jenis ini pada dasarnya hanya terdiri dari golongan karet sheet dan crepe.
Jenis karet konvensional yang banyak diproduksi adalah Ribbed Smoked Sheet atau disingkat RSS. Karet ini berupa lembaran sheet yang mendapatkan proses
pengasapan dengan baik. RSS ini memiliki beberapa macam antara lain XRSS, RSS 1 hingga RSS 5.
- Lateks Pekat
Lateks pekat berbentuk cairan pekat, tidak berbentuk lembaran atau padatan lainnya. Lateks pekat yang ada di pasaran dibuat dengan pendadihan atau
creamed lateks dan melalui proses sentrifugasi. Lateks pekat banyak digunakan untuk pembuatan bahan-bahan karet yang tipis dan bermutu tinggi.
- Karet Bongkah atau Block Rubber
Karet bongkah merupakan karet remah yang telah dikeringkan dan digiling menjadi bandela-bandela dengan ukuran tertentu. Karet bongkah ada yang
berwarna muda dan setiap kelasnya mempunyai kode warna tersendiri. Masing-masing negara memiliki standar mutu karet bongkah. Standar mutu
karet bongkah untuk Indonesia tercantum dalam SIR Standard Indonesian Rubber yang dikeluarkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan
No. 184KpVI88 Tanggal 25 Juni 1988.
Universitas Sumatera Utara
- Karet Spesifikasi Teknis Crumb Rubber
Crumb rubber merupakan karet alam yang dibuat khusus sehingga terjamin mutu teknisnya. Penetapan mutu berdasarkan pada sifat-sifat teknis dimana
warna atau penilaian visual yang menjadi dasar penentuan golongan mutu pada jenis karet sheet, crepe maupun lateks pekat tidak berlaku. Crumb Rubber
dibuat agar dapat bersaing dengan karet sintetis yang biasanya menyertakan sifat teknis serta keistimewaan untuk jaminan mutu tiap bandelanya. Crumb
Rubber dipak dalam bongkah-bongkah kecil, berat dan ukuran seragam, ada sertifikast uji laboratorium, dan ditutup dengan lembaran plastik polythene.
- Karet siap atau Tyre Rubber
Tyre rubber merupakan barang setengah jadi dari karet alam sehingga dapat langsung dipakai oleh konsumen, baik untuk pembuatan ban atau barang yang
menggunakan bahan baku karet alam lainnya. Tyre rubber memiliki beberapa kelebihan dibandingkan karet konvensional. Ban atau produk produk karet lain
jika menggunakan tyre rubber sebagai bahan bakunya memiliki mutu yang lebih baik dibandingkan jika menggunakan bahan baku karet konvensional.
Selain itu jenis karet ini memiliki daya campur yang baik sehingga mudah digabung dengan karet sintetis.
- Karet Reklim Reclimed Rubber
Karet reklim merupakan karet yang diolah kembali dari barang-barang karet bekas, terutama ban-ban mobil bekas. Karet reklim biasanya digunakan
sebagai bahan campuran, karena mudah mengambil bentuk dalam acuan serta daya lekat yang dimilikinya juga baik. Pemakaian karet reklim memungkinkan
pengunyahan mastication dan pencampuran yang lebih cepat. Produk yang dihasilkan juga lebih kukuh dan lebih tahan lama dipakai. Kelemahan dari
karet reklim adalah kurang kenyal dan kurang tahan gesekan sesuai dengan sifatnya sebagai karet daur ulang. Oleh karena itu kerat reklim kurang baik
digunakan untuk membuat ban Tim Penulis, 1999 Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi lateks dalam penyadapan antara lain :
1. Arah dan sudut kemiringan
2. Panjang irisan sadap
Universitas Sumatera Utara
3. Letak bidang sadap
4. Kedalaman irisan sadap
5. Ketebalan irisan sadap
6. Frekuensi penyadapan dan waktu penyadapan. Waktu penyadapan yang
baik adalah dilakukan sepagi mungkin sekitar pukul 05.00-07.30. Komposisi lateks segar secara umum dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel.2.1.Komposisi lateks Segar Komponen
Persentase
Karet 20 - 60
Resin atau Lipid 2
Protein 1-2
Abu 0,3 - 0,7
Air 33 - 75
Sumber : eko Nopianto, 2009
Adapun menurut Tangpakdee 1998 lateks jika disentrifugasi pada 54.000 g gravitasi selama 1 jam akan terpisahkan menjadi beberapa komponennya yaitu :
1. Fraksi karet, Fraksi karet sebanyak 37 mengandung protein, fosfolipid,
sterol ester, lemak dan resin. 2.
Frey wyssling, sedangkan frey wyssling mengandung karotenoid, plastokromanol, dan lipid. Fraksi frey wyssling ini berwarna kuning dan
mengandung partikel-partikel berbentuk spiral dengan diameter 3-6µm. 3.
Serum C sitosol, Serum C adalah cairan bening yang merupakan sitosol dari sel pembuluh lateks, mengandung berbagai persenyawaan antara lain
sukrosa, protein dan asam-asam organik. 4.
Fraksi bawah yang terdiri atas partikel lutoid. Fraksi bawah terdiri atas protein, fosfolipid, sterol, trigonolein, labikuinon dan argothionin. Fraksi
ini banyak mengandung lutoid yang mengandung protein karet, lipid, ion Ca dan ion Mg Eko Nopianto, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Sifat-sifat Karet