sekunder memberikan muatan pada permukaan partikel koloid. Penambahan bahan pengawet ammonia dan bahan pemantap ammonium laurat akan menyempurnakan
lapisan pelindung tersebut Ompusunggu, M dan A. Darussamid, 1989.
2.3. Penggumpalan Lateks
Rusaknya kemantapan sistem koloid lateks mengakibatkan terjadinya penggumpalan. Kerusakan ini dapat terjadi antara lain dengan jalan penetralan muatan protein dengan
penambahan asam sehingga muatan negatif dan muatan positif lateks setimbang tercapai titik isoelektrik. Titik isoelektrik dari lateks pada umumnya sekitar pH 4,7.
Penggumpalan diawali dengan flokulasi yaitu interaksi antara partikel karet dengan partikel karet lainnya selanjutnya terjadilah koagulasi.
2.3.1. Bahan Penggumpal Lateks
Untuk memperoleh hasil karet yang bermutu tinggi, penggumpalan lateks hasil penyadapan di kebun dan kebersihan harus diperhatikan. Hal ini pertama-tama berlaku
untuk alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan penggumpalan lateks bersentuhan dengannya. Selain dari kemungkinan pengotor lateks oleh kotoran-kotoran yang kelak
sukar dihilangkan, kotoran tersebut dapat pula menyebabkan terjadinya prokougulasi dan terbentuknya lump sebelum lateks sampai di pabrik untuk diolah.
Penggumpalan lateks dilaksanakan 3-4 jam setelah penyadapan dilakukan. Dalam keadaan tertentu, pada saat penggumpalan lateks biasa juga menggunakan obat
anti koagulasi antikoagulan untuk mencegah terjadinya prokougulasi. Tetapi penggunaan anti koagulasi ini harus dibatasi sampai batas sekecil-kecilnya, karena
biasanya cukup besar dan kadang-kadang lateks yang dibubuhi antikoagulan memerlukan obat koagulan misalnya asam semut yang terpaksa kadarnya harus
dinaikkan. Penambahan asam yang berlebihan dalam proses koagulasi juga dapat menghambat proses pengeringan Setyamidjaja, 1993.
Penggumpalan dengan cara penetralan muatan dalam lateks dapat juga terjadi dengan sendirinya akibat kontaminasi dengan mikroba yang terdapat disekelilingnya.
Mikroba ini merombak senyawa-senyawa bukan karet seperti karbohidrat, protein atau lipid menghasilkan lemak eteris asam asetat dan asam propionat. Penggumpalan
dapat juga terjadi dengan cara dehidrasi yaitu dengan penambahan alcohol yang bersifat menarik air. Penggumpalan dapat juga dilakukan dengan penambahan larutan
Universitas Sumatera Utara
elektrolit bermuatan positif yang menetralkan muatan negatif dari sistem koloid seperti kalsium dan magnesium Roberts, 1988
Adapun bahan-bahan penggumpal lateks yang sering digunakan adalah asam asetat CH
3
COOH dan asam formiat HCOOH. Pada waktu penggumpalan lateks harus diperhatikan hal-hal berikut :
1. Jumlah asam yang harus sesuai dengan yang dianjurkan yaitu 20 ml
CH
3
COOH 2,5 atau 20 ml HCOOH 2 tiap 1 liter lateks. 2.
Pengadukan harus hati-hati dan sempurna karena dapat menyebabkan gelembung udara, ketebalan dan kekerasan koagulum yang tidak merata.
2.3.2. Asam Asetat