Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

Pemanfaatan karbon serbuk kelapa dan karbon black sebagai bahan pengisi, menunjukkan bahwa karbon black lebih baik dari pada karbon serbuk kelapa, hal ini ditinjau dari nilai viskositas mooney, ketahanan panas dan luas permukaan Egwaikhide, A.P., 2008. Ramayana 2006 telah meneliti pengaruh konsentrasi arang kulit buah kopi terhadap sifat mekanik kompon karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat mekaniknya menurun sehingga menurunkan kualitas sol sepatu. Rudi Munzirwan 2004 dimana asam penggumpal yang paling baik digunakan untuk lateks adalah asam asetat CH 3 COOH karena menghasilkan nilai plastisitas Retensi Indeks PRI dan viskositas mooney yang lebih tinggi dari pada asam formiat. Hal ini menyebabkan karet yang dihasilkan lebih keras dan tahan terhadap pengusangan atau oksidasi pada suhu tinggi sehingga mutu karet yang dihasilkan lebih baik. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mencoba untuk memanfaatkan limbah cangkang kelapa sawit sebagai bahan pengisi dan asam asetat sebagai bahan penggumpal lateks, yang diharapkan dapat menghasilkan mutu karet yang lebih baik.

I.2. Permasalahan

Apakah arang cangkang kelapa sawit dapat digunakan sebagai bahan pengisi lateks. Apakah arang cangkang kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan pengisi lateks dapat menghasilkan mutu karet yang memenuhi SIR Standar Indonesia Rubber.

I.3. Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya dibatasi pada : 1. Bahan pengisi yang digunakan adalah cangkang kelapa sawit dengan ukuran 80 mesh dan variasi berat cangkang kelapa sawit 18 gram, 19 gram, 20 gram, 21 gram dan 22 gram. 2. Lateks yang digunakan berasal dari pusat penelitian karet Sei putih. Universitas Sumatera Utara 3. Koagulum hasil penggumpalan digiling dengan alat penggiling creper sebanyak sembilan kali dan dilakukan pengeringan pada suhu kamar selama ± 1 minggu. 4. Parameter pengujian mutu yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Plastisitas Awal Po, Plastisitas Retensi Index PRI, Viskositas Mooney dan Kadar Abu.

I.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan arang cangkang kelapa sawit terhadap mutu karet. 2. Untuk mengetahui mutu SIR Standar Indonesia Rubber dari lateks yang digumpalkan dengan asam asetat sebagai penggumpal lateks dan arang cangkang kelapa sawit sebagai bahan pengisi lateks.

I.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penggunaan arang cangkang kelapa sawit sebagai bahan pengisi lateks pada karet sehingga menghasilkan mutu karet yang lebih baik dan dapat digunakan dalam industri karet.

I.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan menggunakan karet yang diperoleh dari pusat penelitian karet Sei Putih sebagai populasi yang bersifat homogeni yang kemudian akan digumpalkan dengan menggunakan asam asetat dan arang cangkang kelapa sawit sebagai bahan pengisi. Pada proses penggumpalan ditambahkan bahan pengisi dalam lateks yang kemudian digumpalkan dengan asam asetat sehingga terbentuk koagulum lateks. Universitas Sumatera Utara Koagulum lateks yang terbentuk digiling sebanyak sembilan kali gilingan lalu dikeringkan pada suhu kamar selama 7 hari dan diperoleh karet kering. Karet yang sudah kering digiling sebanyak enam kali gilingan lalu diuji mutunya dengan plastisitas awal Po, plastisitas retensi indeks PRI, viskositas Mooney dan kadar abu. Variabel-variabel yang digunakan : 1. Variabel bebas, meliputi : 1. Berat arang cangkang sawit dengan variasi berat 18 gram, 19 gram, 20 gram, 21 gram dan 22 gram. 2. Jenis penggumpal yang digunakan adalah asam asetat. 2. Variabel terikat, meliputi : 1. Semua mutu karet yang ingin diteliti Plastisitas Awal Po, Plastisitas Retensi Index PRI, Viskositas Mooney dan Kadar Abu. 3. Variabel tetap, meliputi : 1. Ukuran partikel arang cangkang kelapa sawit 80 mesh. 2. Volume lateks yang digunakan 500 ml 3. Volume asam asetat 10 ml 4. Jumlah gilingan lateks basah 9 kali 5. Jumlah gilingan lateks kering 6 kali 6. Lama pengeringan selama 1 minggu.

I.7. Lokasi Penelitian