4.4.2 Variabel a Variabel bebas
Variabel  bebas  yang  termasuk  pada  penelitian  ini  adalah  minyak  jintan hitam dan madu murni.
b Variabel tergantung
Variabel  tergantung  pada  penelitian  ini  adalah  pertumbuhan  bakteri Pseudomonas  aeruginosa
pada  media  MHA  dengan  melihat  ada  atau tidaknya zona hambat.
c Variabel terkendali
Media  untuk  pertumbuhan  P.aeruginosa, suhu inkubator  37  ºC, waktu inkubasi 16-18 jam, teknik pengisolasian dan pengkulturan, penggunaan
alat,  bahan  dan  media  yang  disterilisasi,  waktu  pengamatan,  suspensi P.aeruginosa
pada saat diinokulasi pada media MHA.
d Variabel tidak terkendali
Asal jintan hitam dan madu faktor geografis berhubungan dengan tanah, curah hujan dan lingkungan sekitar tanaman.
4.4.3 Mikroorganisme
Bakteri Pseudomonas aeruginosa diisolasi dari sekret telinga pada pasien Otitis  Media  Supuratif  Kronis  yang  datang  ke  Poliklinik  THT  RSUP. H.
Adam  Malik,  kemudian  diidentifikasi  dan  dibuat  stamp di  Laboratorium Mikrobiologi FK USU sesuai dengan Standard Operational Procedure SOP
Laboratorium. Kemudian bakteri dibiakkan daripada stamp untuk penelitian.
4.4.4 Pembuatan cakram minyak jintan hitam dan madu
Pembuatan  menggunakan  metode  celup  immersion  method.  Cakram direndam  didalam  konsentrasi  masing-masing  bahan  percobaan.  Kemudian
dibiarkan kering didalam piring petri dalam inkubator pada suhu 35 selama 2 jam.
4.4.5 Uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram
Alat-alat dan bahan disediakan terlebih dahulu. Prosedur yang digunakan sesuai WHO 1999b yaitu metode Kirby-Baeur yang dimodifikasi. Sebanyak
3-5 koloni dari spesimen Pseudomonas aeruginosa diambil dengan ose bulat dan dimasukkan pada larutan saline.
Gambar 4.1 Cara mengambil koloni bakteri dengan menggunakan ose Sumber : WHO, 1999b
Gambar 4.2 memasukkan ose dalam larutan saline Sumber : WHO, 1999b
Kemudian kekeruhan larutan ini disesuaikan dengan standard larutan Mc Farland 0,5.
Gambar 4.3 Larutan McFarland 0,5 Sumber : Hudzicki, 2012
Setelah  itu,  dicelupkan  kapas  lidi  steril  ke  dalam  larutan  saline  yang disediakan  sebelumnya  dengan  gerakan  menekan  dan  memutar  kapas  lidi
steril tersebut pada dinding tabung.
Gambar 4.4 Kapas lidi steril yang dicelup dan gerakan menekan pada dinding tabung
Sumber : WHO, 1999b
Kapas lidi tersebut diusapkan pada permukaan lempeng MHA dan sebar secara  merata  pada  seluruh  permukaan  agar  sebanyak  3  kali,  memutarkan
lempeng pada sudut 60º setelah setiap aplikasi. Selanjutnya kapas lidi diputar pada  hujung  sudut  lempeng  dan  setelah  selesai  inokulum  dibiarkan  kering
pada suhu kamar dengan penutup lempeng.
Gambar 4.5 kapas lidi steril yang diusapkan pada seluruh lempeng MHA Sumber : WHO, 1999b
Gambar 4.6 Cara mengusap kapas lidi steril pada seluruh lempeng agar Sumber : Hudzicki, 2012
Cakram yang  disediakan  sebelumnya  dan  ciprofloxacin diletakkan  pada media MHA dengan menggunakan pinset lalu ditekan.
Gambar 4.7 Cara meletakkan cakram pada media MHA Sumber : WHO, 1999b
Media  pada  disk  kemudian  diberi  label  aquadesA,  ciprofloxacin C, jintan  hitam  J  dan  madu  M.  Setelah  selesai,  piring  petri  dimasukkan  ke
dalam  inkubator  dengan  suhu  37ºC  selama  16-18 jam sesuai  CLSI  2011. Setelah  16-18 jam,  piring  petri  dikeluarkan  dari  inkubator  dan  dilihat  daya
hambat  yang  terjadi  pada  setiap  cakram. Daya  hambat  kemudiannya  diukur dengan  menggunakan  penggaris.  Untuk  setiap  percobaan  dilakukan
penggulangan  sebanyak  5 kali. Hasil  cakram  ciprofloxacin dibaca  sesuai CLSI 2011.
Gambar 4.8 Cara mengukur diameter zona hambat Sumber : Hudzicki, 2012
Gambar 4.9 Cara mengukur diameter zona hambat menggunakan penggaris Sumber : Hudzicki, 2012
4.5 Metode Analisis Data