BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 17 November  – 4  Desember  2012  di  RSUP.  H.  Adam  Malik  Medan  dan  di
Laboratorium  Mikrobiologi  FK  USU.  Jumlah  sampel  untuk  masing-masing kelompok  yaitu  aquades,  ciprofloxacin,  jintan  hitam  dan  madu  adalah  6
sampel. Berdasarkan data  yang telah dikumpulkan dan dianalisa, maka dapat disimpulkan hasil penelitian.
Gambar 5.1 Hasil uji difusi cakram
5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan yang merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335MenkesSKVII1990
dan juga sebagai  Rumah  Sakit  Pendidikan yang terletak di  Jalan  Bunga  Lau No.17  km.12,  Kecamatan  Medan  Tuntungan,  Kotamadya  Medan,  Provinsi
Sumatera  Utara..  Laboratorium  Mikrobiologi  FK  USU  di  jalan  Universitas No.1  Kelurahan  Padang  Bulan,  Kecamatan  Medan  Baru,  Provinsi  Sumatera
Utara.
5.1.2 Deskripsi karakteristik sampel penelitian
Sampel  dalam  penelitian ini  adalah  biakan  stamp yang  dibuat  setelah mengidentifikasi bakteri  Pseudomonas  aeruginosa  yang  diambil  dari sekret
telinga pada  penderita Otitis  Media Supuratif Kronis yang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan setelah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
5.1.3 Hasil Uji Laboratorium
Berdasarkan penelitian
yang telah
dilakukan di
Laboratorium Mikrobiologi  FK  USU  diperoleh  data-data  yang  terangkum  dalam  tabel
sebagai berikut:
Tabel 5.1 – Daya hambat madu dan jintan hitam terhadap P. aeruginosa
Kelompok Jintan Hitam mm
Madu mm
1 9.25
15 2
9.50 10
3 9.75
11 4
8.00 12.5
5 9.50
11 6
10.00 12
Penelitian  ini  juga  dilakukan  uji  kepekaan  antibiotik  ciprofloxacin terhadap  bakteri  yang  diuji  yang  mana  ciprofloxacin sebagai  kontrol  positif
dan juga aquades sebagai kontrol negatif.
Tabel 5.2 Daya hambat aquades dan ciprofloxacin terhadap P. aeruginosa
Kelompok Aquades mm
Ciprofloxacin mm
1 31.50
2 33.50
3 31.75
4 31.00
5 34.00
6 32.70
Dari  tabel 5.2  dapat  diketahui  bahwa rata-rata  zona  hambat  ciprofloxacin terhadap  pertumbuhan  Pseudomonas  aeruginosa  adalah  32.40 mm.  Jika
disesuaikan dengan table Clinical and Laboratory Standards Institute CLSI 2011  maka  ciprofloxacin dinyatakan  sensitif
zona  hambat  ≥  21  mm terhadap Pseudomonas aeruginosa.
Perbandingan  antara  jintan  hitam  dan  ciprofloxacin  dapat  dilihat  pada tabel 5.3 dan perbandingan antara madu dan ciprofloxacin pada tabel 5.4.
Tabel 5.3 – Daya hambat jintan hitam dibanding ciprofloxacin terhadap P. aeruginosa
Kelompok Jintan Hitam mm
Ciprofloxacin mm
1 9.25
31.50 2
9.50 33.50
3 9.75
31.75 4
8.00 31.00
5 9.50
34.00 6
10.00 32.70
Tabel 5.4 – Daya hambat madu dibanding ciprofloxacin terhadap P. aeruginosa
Kelompok Madu mm
Ciprofloxacin mm
1 15
31.50 2
10 33.50
3 11
31.75 4
12.5 31.00
5 11
34.00 6
12 32.70
5.1.4 Hasil Analisa Statistik